CHAPTER 14

735 109 4
                                    

Jennie mendudukkan dirinya di bangku taman rumah sakit. Jennie menatap lurus kedepan ia memikirkan kondisi adiknya. Mengabaikan rasa pusing dikepalanya akibat lukanya belum di obati.

Jennie menangis kembali, ia jarang sekali menangis didepan adiknya Jennie berusaha tetap kuat untuk Joy.

"Kak Jen" Jennie mendongak melihat Lisa yang berdiri dengan senyuman diwajahnya.

Lisa mendudukkan dirinya di samping Jennie. Lalu menarik dagu Jennie agar Lisa dapat mengobati lukanya.

"Kenapa nggak langsung diobatin sih kak? Nanti infeksi" Omel Lisa, Jennie hanya diam melihat Lisa yang sedang mengobati dirinya.

"Nah! Dah selesai" Jennie tersenyum tipis.

"Gue bego banget ya Lis, gue jahat banget ya, gue kakak yang gak bertanggung jawab, gue ga bisa jadi kakak yang baik" Lirih Jennie menatap Sendu Lisa.

"Siapa yang bilang? Kak Jen kakak terbaik sepanjang masa, tau gak Lisa suka iri sama Kak Joy karena bisa jadi adiknya kak Jen, you are the best sister in the world" Ucap Lisa mengelus tangan Jennie.

"Hug me please" Lisa dengan senang hati memeluk Jennie.

"Thank you Lili" Lirih Jennie pelan.

Setelah berpelukan Jennie berpamitan kepada Lisa, dan ia mengatakan bahwa nanti malam ia ingin mencoba menemui Joy.

Jennie memasuki mobilnya menuju Kantor Polisi dimana Daniel ditahan. Setelah sampai Jennie menunggu petugas membawa Daniel kehadapannya.

"Lo?! Mau apa hah?" Ucap Daniel marah terlihat dari telinganya yang memerah. Luka lebam di wajahnya juga masih terlihat.

"Anda salah memilih lawan Daniel-sshi. Saya atas nama Jennie Kim kakak dari Kim Sooyoung akan membawa kasus ini kejalur hukum! Bagaimanapun caranya saya ingin kamu mendapatkan yang lebih dari yang adik saya dapatkan. Jika saya harus membayar dunia ini hanya untuk menghukum kamu saya akan bayar dengan senang hati asalkan adik saya mendapatkan keadilan! Saya menjaga adik saya dengan baik, menyayangi sepenuhnya hati, memberikan cinta dan kasih sayang dengan seenaknya kamu menghancurkan semuanya! Kamu adalah pria brengsek kedua yang saya temui, saya akan pastikan kamu membusuk dipenjara!!" Ucap Jennie menahan amarahnya.

"Gue cuman disuruh, gue ngelakuin itu disuruh" Ucap Daniel.

Jennie mengerutkan keningnya, disuruh?

"Siapa yang menyuruh?" Tanya Jennie mengintimidasi.

"Nancy"

"Nancy?" Daniel menganggukkan kepalanya.

"Well saya juga akan mencari dia dan memberinya hukuman. Walaupun kamu disuruh saya akan tetap membawa kasus ini sampai tuntas, kamu bersedia?" Daniel menganggukkan kepalanya, sejujurnya ia masih mencintai Joy. Ia di ancam oleh Nancy, Jika Daniel tidak mengikuti perintah Nancy maka nyawa adik Daniel menjadi taruhannya. Dengan berat hati Daniel menyetujui itu.

***

"Kak Jen.... Kak Jenn hiks Joy takut" Racau Joy dalam tidurnya. Joy terlihat gelisah tak nyaman, keringat memenuhi dahinya. Menggumamkan nama Jennie.

"Jennie kemana sih, emang bener bener ya tu anak" Gerutu Seulgi.

"Lagi istirahat kali, dia jugakan tadi baru sampe dari Jepang. Tadi dia bilang sama gue, nanti bakal kesini" Ucap Lisa.

"Kok lo belain Jennie sih" Ucap Jisoo.

"Kak Jen gak salah sepenuhnya disini, dia jugakan gak bakal tau kalo bakal ada kejadian ini. Kalo lo nyalahin kak Jen karena kak Jen lebih mentingin jalan-jalan daripada ngangkat telepon, Lo salah. Kak Jen juga berhak nikmatin kesenangannya, dia udah terlalu sering ngalah demi Joy. Dia juga butuh hiburan, dia juga gamau kejadian ini terjadi. Kak Jen emang salah ga ngangkat telepon kita tapi bukan berarti kalian bisa ngehakimin dia gitu aja" Setelah berucap seperti Lisa pergi keluar meninggalkan mereka yang hanya diam memikirkan setiap kata yang Lisa ucapkan.

BEST SISTER [JENNIE FT JOY]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang