06. Jiwa yang berbeda

1 2 2
                                    

Syerlin takut, di sini nggak ada yang aku kenal. Semua terasa asing dan mengejutkan
By: Syerlin Alika Yordan

Matahari terbit dari arah timur, memamerkan cahaya silaunya di pagi hari yang sudah di sambut kicauan burung yang berterbangan bebas di langit biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari terbit dari arah timur, memamerkan cahaya silaunya di pagi hari yang sudah di sambut kicauan burung yang berterbangan bebas di langit biru.

Kedua mata indah itu perlahan membuka namun ia seakan sulit untuk membuka kelopak matanya yang terasa berat.

"Ssttt...ah pusing" rintiknya menahan gejola pening, yang mendadak membuat tubuhnya bereaksi lemas.

Perlahan-lahan ia mencoba menetralkan pernafasanya yang sempat memburu akibat pusing yang menyerang. Merasa pusing nya sudah terkendali, ia pun mencoba kembali membuka matanya.

Pandangan nya terasa buram dengan pencahayaan di sekitar begitu menyilaukan.

"Taira, Arga!..." Gumamnya lirih

"Tiara...tiara hiks" suara teriaknya mengandung perhatian, beberapa orang yang sedang menunggu di depan kamar inap VIP tempat gadis cantik itu di rawat.

"Atika" wanita paru baya dengan kulit putih bersih itu menghampirinya. "Atika, kamu kenapa sayang?"

"Mana yang sakit sayang, kepala kamu sakit atau tangan kamu? Yang mana sayang."  Gadis yang di panggil Atika itu langsung terdiam. Seakan ia terhipnotis oleh tatapan dan cara wanita paru baya ini menghawatirkannya.

"Sayang kamu jangan diam aja. Bilang yang mana yang sakit biar mami tahu hiks. Atau Atika perlu mami panggilkan dokter?"

"Dia siapa?" Batinnya bertanya-tanya, mengenai siapa wanita paru baya ini.

"Mami takut hiks dengar kamu teriak-teriak kaya tadi." Setetes demi setetes air mata nya jatuh begitu saja. Kekhawatiran nya mampu merobohkan pertahanan wanita paru baya itu agar tidak menangis.

BRAK!

Pintu kamar VIP itu terbuka dengan suara memekik. Terlihat pria paru baya dengan stelan kemeja merah maroon, kulit putih bersih sama seperti wanita paru baya.
Yang berdiri tepat di sebelah gadis cantik yang tampak terdiam membisu.

"Periksa anak saya cepat!"

"Baik pak"

Dokter dan dua suster itu melakukan tugasnya. Sedangkan dua suami istri ini masih terus memperhatikan putrinya, yang tampak diam tanpa ada bantahan.

"Mohon maaf pak, bisa bapak dan ibu ke ruangan saya. Saya ingin memberitahukan perihal kondisi putri bapak dan ibu."

"Memangnya putri kami kenapa dok?" Sahut wanita paru baya yang bernama Jasmine Dellon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang