Hallo guys!!
Berhubung saat ini gue lagi ada waktu senggang *subuh hari masih bangun aja*, maklum gue ngidap insomnia, efek dari kebablasan tugas nih. Gak tanggung-tanggung ya dosen gue *halah, malah cerita*.
Alhasil, di subuh hari gini, gue nyepetin nulis cerita aja dulu. Kali ini One Shoot deh...
Exactly, aku nulis one shoot ini terinspirasi banget sama cerita manga favorit aku... So, akhirnya aku mutusin untuk menceritakannya dengan gaya aku sendiri dan versi aku, tapi alurnya mirip sih dengan si manga itu. *hehehe
Aku salah satu penggemar one shoot, berhubung gak terlalu suka sama yang namanya penasaran. So, to respect myself and respect all of you readers, now I present to you, my first one shoot.
Sorry if you find some typo text, maklum gue juga pake barang hasil buatan manusia dan gue juga manusia, so Human never be perfect.
I hope all of you can enjoy it.
Jangan lupa comment and vote yap..
*******************
"Hosh.... Hoshhh... hoshhh..." suara aturan nafas seorang gadis yang sedang berlari sekencang mungkin sambil menggunakan sebuah gaun pengantin yang sangat mewah.
Banyaknya manusia yang berlalu lalang di dalam gedung yang megah itu tidak membuat gadis itu surut untuk terus berlari. Bahkan tiang pembatas yang ada dalam ruangan itu, dengan sigapnya ia lompati.
"Uwaaa!" teriak gadis itu melompati tiang pembatas.
"Tunggu nona Trisa!!!" teriak seorang lelaki berseragam bak densus 88 yang diikuti oleh beberapa orang lainnya.
"TIDAK AKAN!!" bentak gadis itu yang kini tengah berada di balkon gedung besar itu. Dengan cukup berani gadis itu memanjat ke sambaing balkon dan mencoba menyeimbangkan badannya yang kini sedang berjalan di jalur yang bisa di bilang sangat extrim karena berada di luar gedung yang cukup tinggi. Entah gadis itu gila atau memang sudah tak ingin hidup lagi, namun agar tidak tertangkap oleh pria-pria berseragam itu, ia terpaksa menyusuri pinggiran balkon yang bisa di bilang jika tak berpegangan mungkin dengan mudahnya ia dapat melakukan terjun bebas dari tempat itu.
"Waaaa, Nona Trisa, ku mohon kembalilah ke sini!" pinta pria berseragam itu.
Gadis itu hanya menatap pria berseragam itu dengan mata kebencian dan menantang, ia tidak akan pernah menuruti pria berseragam itu.
Baik-baik, sekedar perkenalan dulu lah yah.
Gayatri Trisanta Zayan, gadis berusia 18 tahun. Belum pernah punya pacar, tapiiii...... kini ia bakal dipaksa menikah demi melunasi utang orangtuanya sebesar 3 miliar rupiah. Itu uang apa daun yah?
Flash back On
"Tris, sebentar lagi kau akan menikah dengan Damian Anthony, bos perusahaan Anthony Corp. yang terkenal itu loh? Kau dapat laki-laki jutawan." ucap daddy dengan ekspresi yang penuh semangat disertai dengan gerakan tubuh layaknya baru menang lotre.
"Apa? Sejak kapan daddy menyetujuinya?"
"Daddy terpaksa honey, hutang daddy sudah bermilyar-milyar dan daddy tak bisa lagi membayarnya. Dia menginginkan mu sayang, dan daddy rasa dia pria yang baik."
"Mau Anthony kek, jutawan kek, menikah tanpa tahu cinta yang sebenarnya itu tidak ada gunanya daddy" bentakku pada daddy sebagai wujud rasa protesku.
"aku ingin istri ang masih muda... hehehe" baying Trisa tentang si Damian itu.
"Mampus gue, bisa-bisanya daddy menjodohkan ku dengan orang yang tak ku tahu rupanya. Jangan-jangan dia sudah tua, makanya dia menginginkan ku? Ohhh nooo" racau Trisa dalam hati dan kemudian mengacak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoot - My Innocent Bride
Overig"Aku terjatuhhh" pekikku dalam hati sambil mulai menutup mata. "Ahkk.... Apa ini?" tanyaku terkaget dalam hati, lalu kemudian aku mulai membuka mataku perlahan. "Dasar" suara seorang pria terdengar dari belakangku. "Apa gue udah di surga? Ini suara...