"Ayo semuanya diam. Hari ini kelas komik kedatangan teman baru. Masuklah!"
"Apa dia perempuan?"
"Pasti perempuan!"
"Semoga pria!"
Seorang gadis dengan potongan rambut wolfcut short memasuki kelas. Tatapannya seperti orang mengantuk, dia bahkan sedikit tak peduli dengan penampilannya.
"Aku Kana pindahan dari Indonesia."
"Kana, silahkan duduk di tempat yang kosong."
"Baik pak!"
Setelah duduk, guru pun berpamitan untuk pergi. Pandangan semuanya tertuju padanya. Terutama para pria, setidaknya ada satu gadis yang nantinya membuat mereka bersemangat untuk bersekolah.
"Hei, boleh kenalan?" tanya salah satu gadis sembari mendekati Kana.
"Aku, Ara. Kana, bisakah kita berteman baik?"
Tiba-tiba senyuman di pipi Kana mengembang, dia menjabat uluran tangan Ara.
"Senang berkenalan denganmu. Ayo ke kantin?" ajaknya membuat Ara sedikit terkejut.
"Kau sangat excited, ya. Ini masih jam pelajaran jadi bersabarlah."
"Aku lapar."
Tiba-tiba seorang pria mendekati meja Kana, sepertinya dia bukan dari kelas animasi. Menggunakan topi dan kacamata hitam, dia meletakan dua roti dan satu susu kotak di atas meja Kana.
"Buatmu!" jawabnya malu-malu.
"Ah, terima kasih."
Tak menunggu lama, Kana mengambil roti tersebut dan memakannya hingga habis. Dia juga meminum susu tersebut dan meletakan benda kotak itu di atas meja.
"Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa merasakan enaknya roti dan susu. Setiap hari aku harus makan sayuran, itu memuakan!"
Kana menatap pria di depannya dengan tersenyum.
"Nanti aku traktir, ya. Namamu siapa?"
"A-aku Hobin, dari jurusan musik."
"Aku Kana. Nah, Hobin sekarang kembali saja ke kelasmu. Sekarang, kan sedang jam pelajaran."
"Janji, ya kau mau mentraktirku?" tanya Hobin dengan wajah sedikit memerah.
"Janji."
Setelah kepergian Hobin, Kana membuang sampah dan berniat pergi ke toilet. Begitu tiba di sana, dia melihat beberapa gadis sedang menggunakan toilet. Mereka bahkan tak segan-segan menjahili anak-anak kelas animasi yang sedang berada di dalam toilet. Begitu Kana masuk, mereka menyambutnya dengan meriah, apalagi statusnya sebagai siswa baru.
"Wah, siswa baru telah tiba. Mari beri sambutan!" ujar salah satu gadis dengan rambut yang diberi warna merah muda.
"Mereka dari kelas kecantikan? Sedang apa di toilet kelas animasi?"
"Lihat potongan rambut itu. Sangat cocok denganya, haha!"
"Uh, jangan membulinya. Nanti dia bisa nangis, haha!"
Kana tak mau peduli dengan ocehan tak masuk akal mereka, dia berjalan melewati ketiganya dan masuk ke dalam bilik. Saat akan duduk, tiba-tiba air mendarat tepat di tubuh gadis tersebut, terdengar pula suara cekikikan dari mereka bertiga.
"Papa katakan padamu. Kontrol amarahmu, kalau tidak lawanmu akan mati!"
Kana menutup matanya, lantas membukanya perlahan. Dia menendang bilik toilet dengan kasar, membuat ketiganya terkejut. Dia berjalan dan menarik kerah baju salah satu dari mereka, memberinya peringatan untuk tidak mengusiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kana (Lookism)
FanfictionBagaimana jika seorang anak asal Indonesia pindah sekolah ke SMA Jaewon, sekolah yang para siswanya unik-unik? Mampukah Kana menyembunyikan identitasnya yang berasal dari keluarga kaya dari teman-temannya? Bagaimana kisah cinta Kana? Apakah cinta se...