4

144 35 2
                                    


    Gadis itu berlari membelah kepadatan koridor rumah sakit, tampak wajah khawatir kini menghiasi sepersekian ketakutannya. Ia mulai memelankan langkah takkala telah melihat sosok seorang pria dengan jas dokter yang kini memberikan senyum sedih menyambut kehadirannya.

" Mari kita bicarakan di ruangan ku " ucapnya sebelum ( Your Name ) mengajukan pertanyaan.

Beberapa perawat dan juga dokter lain tampak menoleh saat jemari gadis itu di genggam erat oleh sang tuan dokter. Seolah menjelaskan bahwasanya ia pun cukup khawatir dengan respon apa yang akan gadis itu tunjukan nantinya.

" Jadi, apa sebenarnya yang adik ku derita? Airin sakit apa? "

" Aku meminta mu untuk tetap tenang setelah mendengar semua penjelasan ku, semoga setelah ini kau tak akan menyalahkan dirimu sendiri apapun yang terjadi " dokter bernama lengkap Hitotsu Yuuka tersebut meraih sebuah surat pernyataan di laci meja nya, menyodorkan kertas itu pada ( Your Name ).

Surat itu di baca tanpa suara serta teliti olehnya, setiap redet kata-kata yang tercetak tebal itu seolah menyakiti jiwa di dalam tubuhnya. Rasanya ia bahkan cukup sesak sekalipun ia tak memiliki riwayat Asma dan Pneumonia.

" Aku baru saja mengunjungi bangsal nya pagi tadi karena tiba-tiba kondisinya memburuk, bahkan jantungnya berhenti berdetak selama 24 detik. "

" Berapa lama, Airin bisa bertahan dengan kerusakan Kardiovaskular yang ia derita? " Mungkin kini ia terdengar putus asa, namun bagaimanapun juga ia harus siap dengan jawaban terburuk bukan?

Yuuka menunduk, ia bahkan merasa gagal membuat ( Your Name ) bahagia seperti janji nya di masa lalu.

" Kemungkinan besar, 1 Minggu. Itupun jika Airin dalam 3 hari ini tidak mendapatkan donor Jantung serta suplai obat yang memadai "

" Yukka-kun, bisa kau menyelamatkan adikku? Hanya dirinya lah satu-satunya yang berharga di dalam hidupku. Aku tak bisa membiarkannya menderita dan mati dalam umur sekecil ini. "

" Aku sudah berusaha untuk mencari donatur Jantung di beberapa rumah sakit, namun sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut. Bahkan, tuan dan nyonya Miyamizu bersedia untuk memberikan 10 juta Yen untuk siapapun yang bersedia mendonorkan jantungnya " ujar Yuuka menjelaskan, kini ( Your Name ) merekatkan kuku-kuku jarinya hingga memutih.

" Kalau begitu, apa aku bisa memberikan jantungku untuk Airin? "

Pemuda itu menghela nafasnya gusar, ia jujur membenci jawaban sahabatnya ini. Setidaknya, Yuuka bisa menunggu donor jantung itu untuk 2 hari kedepan namun  gadis ini justru dengan spontan nya langsung mengajukan diri.

" ( Your Name ) chan- "

" Aku mohon, Yukka-kun. Hanya ini yang bisa ku lakukan untuk menyelamatkan Airin. Lagipula, aku tak perlu khawatir akan hal apapun. Tak lagi memiliki keluarga sudah cukup menjadi alasanku untukku berani mengambil keputusan ini. "

" Baiklah, tapi kita harus mengecek terlebih dahulu. Apakah jantung mu akan cocok untuk Airin, kita tak bisa mentransplatasi nya begitu saja untuk menghindari komplikasi. " Yuuka dengan berat hati berdiri dari kursinya, membawa ( Your Name ) ke ruangan lain untuk melakukan pengecekan.

Last Song For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang