Mas Adit

137 7 0
                                    

Hari minggu seperti biasanya, Hana sibuk dengan acara rohis di kampusnya. Ta'lim hari ini mengusung tema tentang Pendidikan buat anak. Tema yang disukai bagi akhwat serta para ibu muda maupun yang sudah senior.

Hana pergi ke kampus bersama sahabat karibnya Nina yang janji akan menjemputnya di rumah. Mereka berdua teman satu kampus. Hana mengenal Nina saat keduanya menghadiri seminar yabg diadakan di kampusnya. Meskipun Nina mengambil jurusan hukum, tak menutup kemungkinan persahabatan mereka begitu akrab.

"Han.. kita berangkatnya dianter mas Adit ya... soalnya mas Adit mau ketemu temenya di kampus kita". Kata Nina menjelaskan sesampainya dia di rumah Hana.
"Iya gak apa-apa kok. Lagian ngirit uang angkot juga. Bisa adem pakek ac mobil. Hehehehe". Jawab Hana
"Ya udah yuk masuk ke mobik mas Adit" ajak Nina sambil menggandeng tangan Hana sambil berjalan menuju mobil Xenia warna merah yang sudah menunggu di depan rumah Hana.
" Ayo masuk Na.... Kalan duduk di belakang saja ya" pinta mas Adit.

Di dalam mobil dengan tiga orang nyawa yang tengah menghirup nafas masing-masing tengah terjadi obrolan yang hangat. Mas Adit adalah kakak kandung Nina. Mas Adit masih menjadi mahasiswa tingkat akhir di kampus yang sama dengan adiknya. Di waktu senggangnya Mas Adit menjadi relawan untuk mengajar di rumah singgah bersama teman-teman LSM nya.

***************************

Ta'lim hari itu dibanjiri oleh kaum hawa. Panitia kewalahan karena tempat yang tersedia tidak cukup. Bukan hanya kaum hawa yang memenuhi tempat yang disediakan, namun para junior mereka pun ikut serta memeriahkan ta'lim.

"Memangnya Mas Adit mau nemuin siapa Na? Tang Hana pada Nina sesaat setelah mereka selesai mengikuti ta'lim sambil duduk di pelataran masjid.
"Katanya sih temen kampusnya. Temen dia ngajar di rumah singgah juga". Jawab Nina

Sesosok laki-laki menghampiri Hana dan Nina. Dialah mas Adit. Sambil membawa tumpukan buku di depan dadanya mas Adit berjalan ke arah pelataran masjid tempat adiknya menunggu.

"Banyak banget mas bukunya? Buat apa sih"? Tanya Nina.
"Buat di rumah singgah. Kemaren mas minta tolong teman buat beli ini semua karena mas lagi sibuk". Jawab Mas Adit tanpa melihat adiknya yabg keheranan karena tangan Adit sibuk memapah tumpukan buku tersebut.

Sesaat Hana teringat dengan lelaki yang ditemui di cafe. Lelaki oriental yang memapah tumpukan buku di siang bolong.
"Udah ayo pulang" Ajak Mas Adit sambil berjalan menuju parkiran dengan diikuti dua gadis cantik berkerudung di belakangnya.

SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang