1

123 25 5
                                    

Jennie sedang duduk di sebuah restoran nampak sibuk dengan buku di tangannya. Sudah biasa dirinya menikmati kesendirian dengan membaca buku.

"Socrates" seseorang menghampirinya dan langsung duduk di depannya. Jennie pun menatapnya.

"Ah aku baru saja menyelesaikan buku itu tadi pagi" dia berucap sambil menunjukkan buku yang ada di tangan Jennie.

"Tidak apa-apa kan aku duduk disini?" Ucap pria itu dengan senyumnya yang ramah, senyum itu sangat familiar.

Jennie pun bertanya "Apa aku mengenalmu?".
"Mungkin, kau suka menggambar?" Ucapnya sambil menatap buku sketsa yang ada di meja.

"Ya.. dengan menggambar wajah aku bisa mengingat seseorang..." ucap Jennie pelan.
"baguslah, apakah kau sudah menikah?" Tanyanya sambil menunjuk cincin yang melingkar di jemari manis Jennie, Jennie menatap cincin itu.

"Menikah? mungkin" ucap Jennie ragu. Jennie merutuki otaknya, kenapa dia tidak bisa mengingatnya?

"Sepertinya aku harus pergi" Jennie mulai tidak nyaman berbicara dengan orang asing. Jennie beranjak dari kursi dan hendak pergi.
"Kau melupakan tas mu" pria itu mengambil tas nya dan mendekapnya.

Jennie kembali ke kursi itu.
"Tuan aku ingin pulang, kembalikan tasku" marah Jennie.
"Tidak bisa kah kita berbincang sebentar?" Kata pria itu.
Jennie pun menatapnya "aku tidak nyaman berbicara dengan orang asing"

"Namaku Taeyong, Lee Taeyong" ucapnya dengan senyum lebarnya. Sungguh, senyum nya membuat Jennie terpana. Taeyong memang mempunyai daya tarik sendiri kepada nya.

"Namaku Jennie, Kim Jennie" Balasnya.
"Baiklah nona Jennie, Apakah kamu percaya love at the first sight?" Tanya Taeyong.
Jennie menggeleng. "Jaman sekarang mana ada yang namanya cinta pada pandangan pertama"
"Memang kau seperti itu?" Tanya Jennie kepadanya.
Taeyong pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Saat pertama melihat senyumnya, tatapan matanya, jantungku langsung berdetak kencang. Meyakinkan diri bahwa she's the one". ucapnya Sambil menatap Jennie intens.

"Kau tidak sedang merayuku kan Tuan Lee?" kata Jennie.
Sekali lagi Taeyong menunjukkan pesonanya. Dia tertawa kecil dan membuat Jennie terpana.

"Mau mendengar kisah cintaku?" Taeyong berucap sambil masih menampakkan senyumnya.
"Tentu saja, asal kau menambah lagi secangkir kopi gratis untukku" guraunya.
"Baiklah, dengar kisah ku" kata Taeyong yang hendak bercerita.

-

FLASHBACK ON.

Jennie menangis tersedu-sedu di sebuah halte bus. Jennie nampak duduk dengan koper besar di sampingnya, seperti orang mau kabur dari rumah. Benar, hari ini sebenarnya dia ingin kabur dari rumah karena orang tuanya tidak menyetujui hubungannya dengan kai, lelaki yang sudah dipacarinya selama 2 tahun.

Kai mengajaknya untuk kabur dari rumah saat mengetahui jika hubungannya dengan Jennie tidak pernah dapat restu dari orang tua Jennie. Alasannya hanya simple, Kai terlalu menyembunyikan banyak rahasia dari Jennie. Dan itu membuat intuisi seorang orang tua bekerja.

Tepat di hari Jennie kabur dari rumah, Kai menelponnya.

"Maaf Jennie, aku tidak bisa pergi bersamamu". Ucap Kai di seberang sana.
"Kenapa? bukankah kau sendiri yang bilang akan membahagiakan ku selamanya, asal aku pergi denganmu?" Ucap Jennie tampak bingung.
"Maaf, aku tidak mungkin bercerai dengan istri ku..." Kai mengatakannya dengan nada yang pelan.
"Istri?" Jennie mendengarnya dan dia kebingungan sekarang. "Apa maksudnya?" Katanya dalam hati.
"Maaf, aku berbohong selama ini padamu. Kupikir rumah tangga ku sudah hancur berantakan dan kita akan segera bercerai. Makanya aku mencoba menjalin hubungan dengan mu, maaf aku membohongi selama ini mengatakan aku seorang pria single. Tapi nyatanya aku tidak bisa berpisah dengan istriku, ternyata aku masih sangat mencintainya" Jelas Kai panjang lebar.
"Mencintainya? Lalu aku?" Ucap Jennie dengan air mata yang berlinang.
"Aku juga mencintaimu, hanya saja..." Kai berusaha menjelaskannya tetapi... "TUTUP OMONG KOSONGMU DAN PERGI DARI HIDUPKU!" Potong jennie dengan ada yang sangat marah dan dengan air mata yang masih berlinang.

REMEMBER ME [JENYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang