5 [END]

93 23 0
                                    

jangan lupa buat vote!!!
⚠️ LONG PART ⚠️


🌹

Jennie tersadar dan mengikuti Taeyong untuk masuk ke mobil.

*di RS

Keluarga Jennie dan Taeyong datang dengan sejuta pertanyaan kenapa hal ini bisa terjadi.

Mereka tidak langsung menyalahkan Jennie, tentu saja. Jennie pasti tidak sengaja melakukannya. Bagaimanapun, Dave anaknya sendiri, tetapi tetap saja mereka sangat khawatir dengan kondisi Jennie terutama Dave.

"Kurasa lebih baik aku bawa Dave saja" ucap Mrs Lee.

"Tapi eomma, bagaimana dengan Jennie? Dia tidak bisa hidup tanpa Dave" ucap Taeyong sambil menatap Jennie yang hanya melihat kasian Dave  terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan segala infus yang menempel di tubuhnya.

"Dia sudah mencelakakan Dave 2 kali, Taeyong. Waktu dia hamil dia bisa saja membuat dirinya keguguran, dan sekarang kau bisa lihat... Dave terbujur lemah"

"Tapi eomma..."

"Dengarkan aku, aku tidak ingin anak mu kenapa-napa. Nanti kalau istri mu sudah stabil, kau bisa membawa Dave lagi" jelas Mrs Lee kepada Taeyong.

Dengan segala kegusaran hati, Taeyong menyetujui maksud baik eomma nya.


🌹

Dave sudah boleh pulang dari rumah sakit, tentu saja Dave langsung di bawa ke rumah neneknya.

"Kenapa Dave tidak bersama kita? tanya jennie.

"Tidak apa-apa, biarlah Dave tinggal bersama neneknya sebentar..."

"Kenapa Taeyong? Apa karena aku sudah mencelakakan Dave sehingga mereka memisahkan aku dengan anakku" lirih Jennie.

"Tenangkan dirimu sayang" ucap Taeyong berusaha menenangkan Jennie.

"Aku tau aku salah, tapi aku mohon jangan memisahkan aku dengan Dave, aku tidak bisa hidup tanpanya" airmata Jennie mengalir, membuat Taeyong tidak tega melihatnya menderita seperti itu.

Taeyong memeluk Jennie, memeluk sangat erat untuk menenangkan istrinya yang tengah bersedih.

"Hanya sementara, sampai keadaan mu membaik kita ambil Dave lagi ya?" Taeyong berucap sambil mengelus surai rambut panjang Jennie.

"Tapi bagaimana kalau keadaan ku tidak membaik? Apa mereka akan mengambil mu juga?"

Taeyong menutup mulut Jennie dengan jarinya.
"Ssstt.. jangan berbicara seperti. Kita bertiga akan selalu bersama-sama, aku janji" Taeyong pun tersenyum, lalu mencium sekilas bibir sang istri.

Kemudian Taeyong menghapus air mata Jennie, menenangkannya.

"Ayo kita makan dan jangan lupakan obatmu"

Jennie pun mengangguk menatap Taeyong.

🌹



Pikiran Taeyong semakin padat, dia harus memikirkan pekerjaan yang semakin sibuk, dia juga sekali-kali pulang ke rumah. Memastikan Jennie tidak melukai diri sendiri. Dia juga harus menelpon eomma nya untuk menanyakan perkembangan si kecil.

Tapi Taeyong tidak pernah mengeluh sedikitpun, bahkan di depan Jennie dia tetap bersabar.

"Weekend ini kita ke rumah eomma ya?" Ucap Taeyong.

"Baiklah" ucap Jennie sambil tersenyum.

🌹

Mereka berdua menuju rumah eomma Taeyong. Sesampainya di sana di sambut oleh Dave, dia memeluk mommy nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REMEMBER ME [JENYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang