Telah Ditentukan

6.7K 99 17
                                    


Sore hari,Kara masih berkutat dengan tumpukan kertas revisinya. Besok ia akan bimbingan dengan Dosen Pendamping skripsinya..
Karamella Azalea Agah  adalah gadis yang sangat pintar dan sangat suka bersosialisasi. Ia sangat ramah dan sering dijadikan contoh bagi teman-temannya.

Kara cukup akif di kampusnya,sehingga ia berkesempatan untuk cumlaude. Dan sekarang sedang menunggu untuk sidangnya.

"Ra,besok anterin mama ya ke Hotel Mercure " ucap mama

"Ngapain ma? Aku besok mau bimbingan" jawab Kara sambil berkutat dengan laptopnya

"Sebentar aja. Sepupu kamu lagi disini. Masa kita ga temuin" ucap mama

"Sama kaka aja. Besok dia libur kan?" Tanya Kara

"Ya karna kaka besok libur,biarkan dia istirahat" Mama sangat keras kepala

Kara menghela nafasnya,merapihkan laptopnya.
"Terserah, aku selesai bimbingan jam 3 sore" Kara memilih untuk masuk ke kamarnya dan mengunci pintu.

Lagi-lagi ia harus mengalah, hal yang sebenarnya sepele,tapi membuatnya sedikit saki hati.
Kara menatap kamarnya yang berantakan karena ia sangat sibuk akhir-akhir ini. Dan tidak sempat membersihkannya.

Kara menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskan perlahan secara berkala. Dan mulai membersihkan kamarnya. Dengan perasaan yang kacau. Ia tau betul bahwa kamar kakaya selalu dibersihkan oleh mamanya. Tapi tidak dengan kamarnya.

Setelah membereskan ia lanjut merapihkan bahannya untuk besok. Dan beristirahat.

"Bagaimana tawaran saya Ra?" Tanya Dosen

"Saya ga mau Sir. Bisnis saya ga ada yang bisa handle " tolaknya

"Lanjut S2 atau menikah dengan saya?" Tawar Mr.Gibran serius

"Hahaahah... Sir bisa saja" kekeh Kara sambil membetulkan tugasnya.

"Ra, saya serius!"

"Sir,please. saya sedang sangat pusing. Jangan memancing emosi saya ya" jawab Kara.

Melihat jamnya sudah hampir pukul 3 sore ia berpamit pad Mr.Gibran untuk pulang. Setelah semuanya sudah selesai.

Kara menjemput mama dan langsung pergi ke hotel tempat sepupunya singgah.

"Yaampun,ini Kara? Cantik sekali" pekik tante Selen,Kara hanya membalasnya dengan senyum,setelah salam pada semuanya. Ia duduk di sofa dan bermain ponselnya. Mengecek agendanya dan juga pekerjaannya.

Ia membiarkan mamanya dan keluarga tante Selen berbincang. Dan tidak memperdulikannya,ia cukup penat hari ini

"Barra,temani Kara dulu ya" ucap Tante Selen

Kara hanya melirik Barra sebentar dan kembali menatap ponselnya.

"Udah semester berapa?" Tanya Barra

"7" singkat Kara

"Jurusan apa?" Tanya Barra

"Ilmu komunikasi" Barra mengangguk, dan menatap Kara kembali.

Kara hanya membalas Barra singkat. Karna Barra adalah calon Suami Kakanya. Jadi untuk apa basa-basi yang basi.

Barra pamit untuk ke dapur,dan berbincang dengan mamanya dan keluarganya diruang makan.

"Kara,ayo pulang" ajak mama ketika sudah larut malam.
Kara beranjak dan memberikan salam pada keluarga Barra

Sikap Kara memang sangat dingin dan acuh ketika ada bersama dengan keluarganya. Karena sejujurnya ia muak dengan kebohongan dan kepalsuan Mama dan Papanya.

DARK MARRIAGE [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang