Papa?

1.4K 73 9
                                    


Hari ini suasana kantor Kara cukup ramai. Walaupun masih bergolong usaha kecil,namun pesanan yang diterima cukup banyak. Bisnis Kara bergerak di bidang Florist merangkai bunga dan semacamnya. Ia mempunyai 3 orang pegawai.

Pemasukan yang cukup besar dapat diperoleh Kara, pun juga ia mampu membayar Gaji pegawai tepat waktu bahkan tak jarang memberi mereka bonus jika omset sedang membludak.

Ponselnya dari tadi berbunyi. Namun enggan ia angkat, ia terlalu sibuk membalas chat,merangkai bunga dan semacamnya. Sehingga Kara baru bisa pulang larut malam,dengan sangat lelah akibat pekerjaannya.

Sampai rumah ia langsung makan masakan dengan lahap. Tanpa memperdulikan apa saja isi dari makanan itu, perutnya sangat lapar.

"Kenapa ga angkat telfon?" Tanya Mama menghampiri meja makan.

"Pesanan lagi banyak Ma,aku ga sempat angkat" jawab Kara.

"Oh gitu?!" Mama menuangkan air pada gelasnya dan meminumnya.

Kara selesai makan,saat hendak mengambil minum. Ia tersedak!
Seperti ada yang mengganjal dalam tenggorokkannya...

Ia menuang air dengan cepat dan menenggaknya. Tapi rasa gatal ini terus menganggunya.
Batuk yang tidak henti, tenggorokkannya terasa sangat panas!

"Ra,minum! Ini sudah malam. Jangan menganggu Rhea yang sedang istirahat." Ucap Mama

"Ini pakai udang ya?" Tanya Kara menunjuk makanannya tadi.

"Iya" jawab Mama.

Kara bergegas kekamar mandi memuntahkan isi makanannya. Dan meminum obat alerginya.

"Kenapa di muntahin? Kalo ga mau makan ya jangan dimakan. Buang-buang makanan aja ya kamu bisanya!" Ucap mama.

"Ma! Kara alergi udang kan" jawab papa dari kamar.

"Harusnya kamu liat dulu sebelum makan. Masakan ini kesukaan Rhea!"
"Jangan lupa cuci piring,disini ga ada pembantu!"

Mama dengan kesal masuk ke kamar meninggalkan Kara yang dengan nafas seadannya karena tenggorokkannya masih terasa sakit.

"Aku tinggal sama mama sudah 23 tahun,tapi mama masih ga ngerti apa aja kesukaan dan alergi aku" gumam Kara sedih.

***

Pernikahan sialan itu benar-benar nyata. Sekarang bahkan sedang ada pertemuan keluarga inti mereka. Kara dipanggil ke ruang keluarga untuk berbincang.

Setelah memberi salam pada om,tante dan Barra, ia duduk sedikit menjauh dari Mamanya.

"Sekiranya tanggal berapa ya yang bagus untuk acaranya?" Tanya Tante Selen.

"Tanggal 2 atau 9 gimana?" Tanya Mama

"Menurut kalian?" Tanya tante Selen pada Kara dan Barra

"Terserah" singkat Kara.

"Aku ikut baiknya aja" jawab Barra sambil menatap Kara.

Perasaan Kara kini campur aduk. Sekarang ia meruntuki dirinya mengapa saat itu ia tidak lompat saja dari gedung. Kara tidak tau apa lagi yang harus ia lalukan. Selain pasrah!

Sepanjang diskusi Kara hanya diam saja dan menjawab seadanya. Tapi tante Selen tetap ramah dan menanggapi dengan baik.

Kini para orang tua sedang pergi untuk membeli beberapa keperluan. Meninggalkan Kara dan Barra berdua dirumah.
Kara memilih duduk di ruang tamu sambil membalas beberapa chat dari Client.

"Kara.." panggil Barra

"Menjauhlah!" Ucap Kara

"Apa kamu ga curiga,kenapa tante Ceren seperti itu?" Topik Barra kali ini cukup menarik.

DARK MARRIAGE [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang