❐01• awal permulaan

73 13 17
                                    

Halooo
Mungkin disini ada beberapa temen rl saya, jadi if u know me irl please shut up hehe

Dan buat kalian yang tau cerita di buku hijau sama orange, mungkin ini agak berbeda, gatau lebih bagus atau jeleknya, itu kalian yang nilai

So hope you enjoy it guys

_________________________

Happy reading
_______________________

Gadis itu kini meraih gelas yang berisi bir untuk yang kesekian kalinya, sesekali meracau tak jelas di bawah gemerlap lampu diskotik, sepupunya yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, menatap perempuan itu heran "ai, ayo pulang, lo udah habis 5 gelas"

Tak ada balasan, hanya racauan yang kembali keluar dati mulutnya, Ezra menggaruk pelipisnya yang seratus persen tidak gatal sama sekali, ia meletakkan segepok uang di meja bartender lalu menggendong Aira keluar

Om Affan is calling...

"Sialan, gw pasti dimarahin nih"

Ezra menggeser tombol hijau ke atas, memunculkan suara bariton dengan nada tinggi "EZRA, SUDAH JAM 2 PAGI, KEMANA KAMU SAMA AIRA?"

Ezra sedikit menjauhkan telfonnya dari telinga "buset aki aki masih kenceng juga teriaknya"

"Iya om ini bentar lagi sampe" Ezra buru buru menekan tombol merah, memutuskan telfonnya sepihak

Mobil itu melaju dengan kecepatan penuh dibawah gelapnya langit Jakarta, hening, hanya satu dua saja yang berlalu lalang, tak butuh waktu lama, mobil itu berhenti di depan rumah 2 lantai yang terletak di kompleks perumahan , ia dengan susah payah membopong tubuh Aira "subhanallah berat anjing, dosa Lo banyak ya ai"

Ia disambut dengan pelototan mata keluarganya, disana bundanya berdiri sembari berkacak pinggang "hehe, halo bun" ucapnya sembari tersenyum nyengir

"Sana! Bawa Aira ke kamar" tegas Affan

Ezra segera melaksanakan perintah nya, cepat cepat membawa sepupunya itu ke lantai 2

Sementara itu Affan, Raya, dan Aurel menghela nafas berat, tak habis pikiran lagi bagaimana cara mengatasi 2 pemuda pemudi itu


07.58

"Ini pak, makasih ya" ucap Aira ramah sembari menyodorkan dua lembar uang berwarna biru "kembaliannya buat bapak aja"

Kaki jenjangnya cepat cepat menaiki satu persatu anak tangga yang mengarah menuju lobi kantor, sadar bahwa dirinya terlambat masuk

"WOI DARI MANA AJA LO" teriak sesil, teman semasa Aira duduk di bangku SMP itu sepertinya sangat hobi membuatnya kaget

"Telat bangun" jawabnya singkat lalu mendudukkan dirinya di kursi

"Dugem lagi?" Tanya sila, rekan kerjanya

Aira mengangguk cepat lalu tangannya meraih untuk membuka laptop yang menampakkan deretan diagram berisi data keuangan bulan Maret

Jari jemari Aira mulai menari lincah diatas papan keyboard hitamnya, melirik deretan angka angka yang berjejer rapi menunggu untuk dihitung sebelum suara salah satu karyawan menginterupsi dirinya "ai, dipanggil pak rean, sekalian bawa laporan keuntungan bulan kemarin"

Aira refleks mengangkat kepalanya, mengangguk kecil guna menanggapi, ia menjelajahi tumpukan map yang berserakan menutupi sebagian kecil mejanya lalu melangkah memenuhi panggilan yang ditujukan kepada dirinya, ia mengetuk pintu itu pelan, setelah suara dari seberang sana mempersilahkan masuk, barulah ia membuka pintu itu sedikit demi sedikit

AMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang