"Mau kemana kamu?"Cleona menatap Saga datar.
"Ada kerja kelompok Ma,hari ini Saga izin tidak masuk les."balas Saga dengan sedikit ragu.
Cleona mengangguk lalu melangkah pergi ke arah dapur.
Saga bersyukur,Cleona tidak curiga.Dengan langkah lebar ia keluar dari rumah dan menghampiri Aksara yang sudah berada di luar gerbang rumah.
"Curiga?"pertanyaan itu terlontar dari mulut Aksara saat Saga sampai dihadapannya.
Saga menggeleng,"Alhamdulillah,tidak."
Aksara langsung memberikan helm pada Saga,ia memakai helm itu.Saga pun naik dan Aksara mulai melajukan motornya menuju rumah sakit.
20 menit kemudian dua remaja itu sampai di sebuah gedung rumah sakit di jakarta.
Kaki jenjang keduanya melangkah lebar melewati koridor rumah sakit yang ramai oleh pasien.
Aksara dan Saga silahkan masuk.
Saga dan juga Aksara masuk kedalam ruang cuci darah itu bersama dan bertemu dengan Dr.William.
"Kita mulai sekarang."komando Dr.William dan para suster mulai melakukan pencucian darah.
2 jam berakhir,kondisi Aksara sudah membaik setelah menjalani cuci darah.Namun tidak dengan Saga,kondisinya sempat memburuk beberapa waktu lalu,hidungnya juga beberapa kali mengeluarkan cairan merah kental.
"Bagaimana kondisi Saga?kenapa dia terus-terusan drop akhir-akhir ini?"tanya Aksara beruntun,jelas dari wajah dan nada bicaranya bahwa laki-laki itu sedang khawatir.
Terdengar hembusan napas dari mulut Dr.William,"Kondisi Saga semakin memburuk,stadium gagal ginjalnya sudah memasuki stadium 3.Saya tidak tahu pasti apa penyebab kondisi Saga yang semakin drop,ia meminum obatnya secara rutin dan menjalani cuci darah secara rutin.Tapi saya yakin ada suatu hal yang membuat kondisinya semakin memburuk."balas Dr.William.
"Tapi Saga masih bisa sembuh kan?"
"Bisa,jika Saga mempunyai semangat hidup dan terus berjuang.Dan mendapatkan donor ginjal."
Seorang suster datang dengan membawa sebuah berkas dan memberikannya pada Dr.William.
"Pasien atas nama Saga Aillen sudah siuman dok."ujar suster itu membuat Aksara beranjak dari duduknya dan melangkah menghampiri Saga.
"Kalau disuruh buat jangan kecapean itu nurut!"tekan Aksara yang baru saja memasuki ruangan Saga.
Saga tersentak saat Aksara datang dan membentaknya.
"Maksud lo apa?"suara Saga terdengar lirih,wajahnya terlihat pucat.
"Lo masih tanya?"desis Aksara dengan pandangan tajam menyorot kearah Saga.
"Gw udah bilang sama lo,jangan paksain sesuatu yang bikin lo capek,minum obat lo dan jangan makan makanan yang larang!"bentak Aksara lagi,ia menjabak rambutnya sendiri frustasi.
Mungkin jika dilihat Aksara terlalu berlebihan sampai membentak Saga seperti itu.Tetapi yang ia tahu adalah semakin meningkat stadium penyakit sialan itu maka semakin sakit rasa sakitnya karena Aksara sudah merasakannya.Ia tidak mau jika sahabatnya juga merasakan rasa sakit yang ia rasakan.
"Maaf."ucap Saga kepalanya mulai menunduk.
"Jangan minta maaf,jika lo bakal ngulangin kesalahan yang sama."
Saga semakin menunduk ia tak ingin melihat wajah emosi Aksara.
Aksara mengatur napasnya yang memburu,tangan nya mengacak rambutnya frustasi.Kaki jenjangnya melangkah keluar dari ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGA [END]
Подростковая литератураSimpel saja,ini Kisah seorang Saga laki-laki dengan ketertekanan,kepedihan yang bersemayam dihidupnya. "Saga capek!" "Saga capek!" "Saga capek,tapi Saga nggk bisa istirahat.Kalau Saga istirahat,siapa yang bakal buat mama sama papa bangga?" Start : 1...