SAGA [END]

|Chapther 4|

Bel sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu,kini Saga dan juga Aksara berada di parkiran sekolah.

"Berangkat sekarang?"tanya Aksara yang duduk diatas motor.

"Iya."Balas Saga.

Mereka pergi dari parkiran menuju ke tempat les.Saga yang mengendarai sepeda bercorak hitam dan merah dan Aksara yang mengendarai motor berwarna hitam.

Tidak mau meninggalkan Saga yang setia mengayuh sepedanya Aksara memelankan laju motornya dan memilih mengikuti Saga dari belakang.

"Duluan aja Ra!!"teriak Saga dengan tatapan mata masih fokus pada jalanan di depannya.

"Nggk!!"balas Aksara.

"Ngeyel banget lo jadi orang!!"

"Biarin!!"

Saga berdecak kemudian mengayuh sepedanya lebih cepat agar Aksara tidak pegal saat mengikutinya dengan laju yang sangat pelan.

"Capek kan lo."

"Nggk,siapa bilang gw capek?"

"Halah,kenapa sih nggk naik motor aja ga?"

"Ya kan, biar sehat naik sepeda."

"Berarti gw naik motor nggk sehat dong.Yaudah besok gw naik sepeda aja kalau gitu biar sehat."

Saga menjitak kepala Aksara."Nggk gitu juga dodol.Lo bisa sakit kalau kecapean."

"Lo juga bisa sakit Saga!"cetus Aksara.

"Yee si bambang,malah ngengas."

"Lo juga ngapain ngingetin gw,kalau gw sakit markonah!"

"Y-ya maaf,lagian lo ada-ada aja sih Ra.Udah tau punya motor malah mau naik sepeda."

"Udah?"

"Udah."

Aksara beranjak meninggalkan Saga sebelum ia mulai mengomel lagi dan akhirnya terjadilah adu mulut antara keduanya.

"Eh!tungguin woy!"teriak Saga saat Aksara meninggalkannya di parkiran tempat les.

"Lambat lo."

*

"Ga,ini beneran rumah lo kan?"

Sepulang les tadi Aksara ngeyel ingin pergi ke rumah Saga,alasannya agar ia mudah untuk membantu Saga saat Saga membutuhkan bantuannya.Jika sudah mengetahui letak,arah,bentuk,kondisi,dan keadaan rumah Saga.

"Bener lah."

"Sepi amat,kek rumah kosong."

"Yaiyalah sepi,bokap sama nyokap lagi kerja,trus abang gw belum pulang."jelas Saga.

"Emang abang lo kemana,biasanya?"

"Biasanya sih..."Saga menjeda kalimatnya ia berpikir,biasanya abangnya kemana?"emm,nggk tau sih."sambung Saga enteng lalu berjalan ke dapur untuk mengambil minum.