|Chapther 2|

264 21 37
                                    

"Terus berusaha,meskipun tak ada yang menghargainya."
-Saga.

Saga sudah sampai di kantin,tempat dimana kakaknya menyuruh untuk datang menemuinya.

"Ga!"panggil seorang anak laki-laki dari meja kantin paling pojok sambil melambaikan tangannya kearah Saga.

Saga pun menoleh dan melangkah menghampiri orang yang yang memanggilnya.Orang itu adalah Alsyad kakaknya.

"Ada apa kak?"tanya Saga kepada Alsyad.

"Eh iya,jadi gini kamu sama mama papa suruh ikut les tambahan.Buat mantepin materi kamu buat ikut lomba math."jelas Alsyad pada Saga.

Saga pun manggut-manggut paham."Jadi mulai kapan kak?"tanya Saga lagi.

"Hari ini,sepulang sekolah."balas Alsyad dan Saga pun  ber-oh ria.

"Oh iya Ga,lo ke tempat les naik sepeda?"tanya Alsyad pada Saga yang masih diam dengan keadaan berdiri.

"Iya kak,kenapa?"balas  Saga.

"Nggk capek emang?dari rumah ke sekolah trus ke tempat les trus ke rumah."ucap Alsyad panjang lebar.

Saga terkekeh melihat kakaknya berbicara panjang lebar seperti itu."Capek?apa itu capek?"balas Saga dengan nada serius.

Seketika Alsyad langsung menonyor kepala adiknya itu pelan."Lo itu pinter Ga,masak capek aja ngga tau."

"Iya iya,nggk kok kak tenang aja.Itung-itung olahraga."balas Saga dengan diakhiri senyum manis.Lantas keduanya terkekeh bersama.

*

Kring...

Bel yang menandakan waktu istirahat telah habis berbunyi.Semua murid pun berhamburan masuk ke kelas masing-masing untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Saga sudah duduk rapi dibangkunya dengan buku yang sudah berada ditangannya dan juga kacamata bulat bening khas miliknya.

"Pak Mamat hari ini nggk ngajar,dan nggk ada tugas.Terserah mau ngapain!"teriak dari seorang laki-laki surai hitam dengan potongan pendek dan netra berwarna emerald itu.Raka-ketua kelas di kelas X IPA 1,seorang ketua kelas yang terkenal dengan kedisiplinannya dalam mengatur kelas itu membuat semua anggota kelas patuh kepadanya.

Setelah menyampaikan berita bahwa Pak Mamat hari ini tidak masuk,Raka tidak langsung duduk dia memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh teman-temannya dan benar saja mereka akan pergi ke kantin.

"Pak Mamat memang tidak masuk,tapi kalian tidak boleh ke kantin!"Suara lantang Raka lantas membuat seisi kelas melongo dan berakhir menggerutu kesal.

Tak ada yang berani memaki sang ketua kelas.Jika ketua kelas memerintah harus itu ya,itu harus dilaksanakan.Sebuah hak yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

Saga pun lantas menganggkat tangannya.Dan Raka pun merespon dengan menganggkat sebelah alisnya tanda bertanya."Gw mau ke perpus."

Raka tampak berpikir kemudian mengangguk memberi izin untuk Saga.

Saga pun beranjak dari duduknya dan melangkah pergi menuju perpustakaan namun sebelum itu...

SAGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang