Yuna dan Ceritanya

306 43 3
                                    

Doyoung kesedak minumannya sendiri setelah dengerin cerita Yuna. Mata cowok itu membelalak lebar, gak percaya dengan apa yang baru aja temennya itu omongin.

“Lo serius, Yun?” Tanyanya lagi memastikan. Tangannya mengambil tisu, terus ngelap mulutnya yang basah.

Yuna ngangguk-ngangguk sambil masang muka paling serius yang penah ada. Buat Doyoung mau gak mau jadi ikutan percaya.

“Terus gimana mereka?” Tanyanya lagi.

“Ya, gitu, denger-denger setelah kebakaran MIPA 7 sama 8, mereka berenam gak pernah kelihatan lagi setelahnya.” Yuna ngambil keripik kentang punya Doyoung terus dia makan. Cewek itu kemudian nyenderin bahunya lagi ke kursi sofa.

Keduanya lagi duduk di ruang keluarga rumah Doyoung. Ceritanya sih mau ngerjakan tugas kelompok, tapi malah beralih ghibah bareng Yuna karena Doyoung tiba-tiba ditanyain kenapa dia aneh banget selama ini. Jadi ceritalah si Doyoung ke Yuna tentang surat dari Hyunjin kemarin.

Denger cerita Doyoung, Yuna langsung bilang kalau Ryujin itu sebetulnya kakak sepupu dia. Doyoung udah pasti kaget kan ya. Tapi lebih kaget lagi waktu Yuna ikut cerita tentang Ryujin dengan versi yang berbeda.

“Mereka gak lulus dong berarti?”

Doyoung nyeletuk gitu tanpa gak ada beban. Yuna langsung ngedelik. Doyoung yang baru sadar kalau omongan dia tadi gak sopan. Cowok itu kemudian reflek memukul mulutnya sendiri terus senyum canggung ke Yuna.

“Eh, sorry, gue gak sadar.” Katanya kemudian.

Yuna ngibasin tangannya ke arah Doyoung. Terus cewek itu ngeraih toples makanan lainnya yang udah disiapin Doyoung di atas meja. Dia makan semuanya, sampe mulutnya menggembung.

Doyoung jadi hanyut ke dalam pikirannya sendiri. Yuna tadi bilang, kalau Ryujin itu salah satu murid hilang. Dua tahun yang lalu, sekolah mereka emang kebakaran tanpa diketahui apa penyebabnya. Kejadiannya sore, sama kayak yang Hyunjin cerita di surat. Kata Yuna, ada kurang lebih tujuh anak yang ilang termasuk Ryujin dan Hyunjin yang sampai ini gak pernah diketahui kemana mereka.

“Kalau gak salah sih, ada kak Ryu, Kak Hyunjin, Kak Yeji, Kak Sanha, Kak Bomin, sama Kak Felix. Sisanya gue lupa.” Yuna lanjut cerita lagi. “Mereka semua anak klub seni. Yang waktu itu emang lagi nyelenggarain rapat buat lomba di bulan Maret. Tapi ya, gitulah. Tetiba aja anak sekolah kita pada heboh bilang kalau ada kebakaran besok paginya.”

Doyoung diem dengan kening yang berlipat-lipat. Cowok itu jadi bingung sendiri. Sebetulnya dia gak paham sama cerita Yuna, tapi gak mau nanya lagi soalnya takut di pukul cewek itu.

“Bentar, lo bilang Kak Felix?” Doyoung liatin Yuna bingung. Yuna ngangguk, “Ho’oh, Kak Felix. Kenapa? Lo kenal?"

Doyoung ngegeleng, tapi ngangguk juga. Yang buat Yuna jadi mandang cowok kelinci itu dengan datar. “Gue pernah ketemu dia, di hutan belakang sekolah. Kayak yang gue ceritain tadi, dia yang nolongin gue sama Dodo waktu itu,” ungkapnya kemudian. "Terus dia juga yang tiba-tiba datang ke sekolah pagi-pagi dengan maksud yang gue sendiri gak paham."

Doyoung diam bentar, mengetuk-ngetuk dagunya sok mikir. "Bisa dibilang gue tau kak Felix. Tapi gue gak kenal dia," jelasnya lagi.

Yuna manggut-manggut, “Mungkin itu hantunya Kak Felix?”

“Gak, ah, tangannya anget waktu mukul pundak gue,” balas Doyoung kemudian. Cowok itu gelengin kepalanya lagi. Gak setuju sama apa yang dibilang sama Yuna. “Au, dah, gue ngantuk,” keluhnya kemudian. Doyoung abis itu nyelonjorin kakinya di sofa. Rebahan.

Yuna juga ikutan nyantai. Cewek itu kini bergerak buat merosotin tubuhnya dari sofa. Duduk di atas karpet sambil senderan di sofa dan nyalain TV. GAK TAU INI KENAPA MENDADAK JADI PADA MALES-MALESAN. Sepertinya virus mageran Doyoung memang menular.

Gitu aja terus, sampe gak sadar kalau buku tulis yang tadinya sempat mereka buka mungkin udah ditempelin debu tebal.

Bohong, sih.

Yuna yang sekarang sibuk nonton konten miawaug sambil makan tahu krispi di atas karpet, juga Doyoung yang sekarang tertidur pulas di belakangnya.

Dari mentari yang awalnya ada di posisi terbaiknya buat bersinar terang, sampai mutusin buat berotasi kebagian bumi lainnya, barulah keduanya mulai nyentuh buku-buku itu lagi.

🕰🕰🕰


Hay, ap kabar? <(▱˘◡˘▱)>


(/▱˘◡˘▱)/🌸💐🏵🌹🌺🌻🌼 /menabur kembang 7 rupa/

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ini Doyoung | treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang