02

153 17 2
                                    

Setelah menyeret Haru keluar dari kamarnya, Ruto segera menutup pintu kamarnya dan tidak menyadari bahwa adik kembarnya tak sadarkan diri akibat ulahnya.

Ruto kembali merebahkan dirinya di tempat tidur karena merasa kantuknya belum hilang.

Ruto bahkan tidak peduli dengan jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 07.25 yang berarti 5 menit lagi pelajaran akan dimulai dan gerbang sekolah akan ditutup.

“Haru….. Haru….. kamu itu saya suruh buat bangunin Ruto kenapa malah tidur di sini sih”

Merasa tidak ada pergerakan dari tubuh Haru, nyonya Watanabe itu pun segera mengambil air dan menyiramkannya ke tubuh Haru hingga seragamnya basah kuyup. 

“Eunghhh – bunda kok nyiram Haru? Seragam Haru basah bun. Ya ampun ini jam berapa. Aduhh kepala Haru sakit”. Rengek Haru yang di hadiahi tatapan sinis dari sang bunda.

“Udah gausah manja kamu, mana Ruto. Saya tadi kan suruh kamu bangunin Ruto bukannya malah tiduran di sini”. Ucap nyonya Watanabe yang tampak kesal.

“Maaf bun, tadi Haru udah bangunin Ruto. Tapi Ruto malah marah terus dorong Haru keluar dari kamarnya.
Kepala Haru kebentur tembok dan kayaknya tadi Haru pingsan bun, bukan tidur”. Cicit Haru pelan tak berani menatap manik bundanya.

“Alah, gausah ngada – ngada kamu. Kamu cerita kaya gini supaya saya peduli sama kamu terus marahin Ruto gitu?

Haah gak akan pernah ya. Gausah mimpi kamu dapat perhatian dari saya. Kamu tau kan kalo saya itu benci kamu.

Harusnya kamu itu sadar dong dari dulu gausah nyusahin saya terus. Kamu di sini itu cuma jadi benalu di keluarga saya”. Ujar nyonya Watanabe tegas di hadapan Haru.

Watanabe Ruto dan Watanabe Haru, adalah saudara kembar dengan perbedaan waktu lahir hanya 5 menit. Awalnya, nyonya Watanabe tidak menyangka bahwa ia mengandung anak kembar. Ia dan sang suami sangat bahagia mengetahui bahwa anak yang dikandungnya adalah anak kembar dan berjenis kelamin laki – laki.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Flashback On

“Selamat, nyonya dan tuan kedua anak anda lahir dengan keadaan selamat dan sehat, tapi ada satu hal buruk yang ingin saya katakan. Tolong jaga anak bungsu anda dengan lebih ekstra, karena kondisi tubuhnya berbeda dengan kakaknya. Imunnya lemah dan kemungkinan saat besar nanti dia akan mudah terserang penyakit”. Jelas dokter kepada tuan dan nyonya Watanabe. 

Nyonya Watanabe merasa sedih sekaligus marah mengetahui fakta bahwa salah satu anaknya memiliki kondisi tubuh yang lemah dan mudah sakit. Sejak saat itu, ia mulai membenci Haru. Kenapa tidak mati saja sekalian kalau hanya menyusahkan saya nantinya?. Pikir nyonya Watanabe. Alasan yang sepele memang, tapi nyatanya Nyonya Watanabe tetap tak mengindahkan ucapan dokter dan membenci Haru sampai sekarang.

Flasshback Off





















TBC..........

Pendek banget ya😭🫂

Please, Don't Leave Me [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang