ABOUT TIME
(Clara's Story)
.
Happy Reading
--------------
'we live to die. About the story of Clara who often witnessed a death many times in one year'Kematian adalah Ending dari sebuah perjalan hidup. Clara Audia Firlanda, kerap dipanggil Ara mengalami guncangan pada batinnya setelah kejadian itu. Baginya Kematian adalah hal yang begitu ia kesali akhir-akhir ini.
Bukan juga trauma, tapi ketakutan pasif yang membuatnya begitu pilu. Kejadian waktu itu begitu membekas dalam benaknya. Selama satu tahun itu, muak rasanya ia menjalani nya. Menyaksikan orang meninggal dengan jeritan keluarga yang terdengar memilukan.
Clara berpikir jika remajanya akan asik seperti remaja lainnya. Namun jauh dari kata asik, ia justru terbelenggu dalam masa lalunya. Apalagi masa remajanya seperti benar-benar mengajarkannya apa arti menjadi orang Dewasa kelak.
Batinnya lelah, dia akan istirahat. Ya hanya sejenak, namun setelahnya dia harus tetap kembali aktif menjalaninya. Melewati semua lara yang begitu menyayat hatinya.
Clara tengah duduk di gazebo sekolahnya bersama sahabat karibnya. Brisia Arumi Cantika. panggil saja Risya. Gadis tinggi, berkacamata yang selalu siap mendengar curahan keluh kesah sahabatnya tanpa bantahan sama sekali.
Dia akan khusuk mendengarkannya, setelahnya akan mengajukan pertanyaan atau mencoba memberi nasihat pada Clara.
Clara mendengus sebal sembari menyeruput jus Stroberi yang ia pesan di Kantin sekolah, "Sya, kamu capek ndak sih tak ceritain ini terus?"
Brisia menoleh dan tersenyum tipis, "Ya capek, cuma ya...kayaknya Allah bener-bener pengen kamu memanfaatkan remajamu dengan baik deh Ra," ujarnya menilai.
Ya, dipikir juga mana mungkin Tuhan memberikan cobaan pada Clara kalau bukan ingin Clara memanfaatkan masa Remajanya dengan baik dan benar.
Namun, Clara menautkan alisnya tak terima, "Huh? dengan cara melihat kematian? berkali-kali dalam setahun gitu Sya? wah gila si, aku gila!" elaknya kesal.
Brisia hanya terkikik sambil menepuk-nepuk punggung temannya lembut, "Sabar sayang ku, Allah nggak akan membebani hambanya melebihi batas kemampuannya. Inget itu! Mungkin juga Allah pengen kamu tahu jika kematian itu datang kapan saja tanpa kau kira," tuturnya lagi.
Clara bukannya mengelak, ia tahu. Tahu sekali maksud Tuhan itu bagaimana. Tapi ya... dia hanya lelah dan kenapa harus dia sih? Clara percaya kok akan ajal itu bisa menjemput kapan saja. Tapi...
"Aish...,mboh lah Sya. Batinku keiris-iris rasane. Ndak asmara, ndak keuangan, ndak kepedulian. Podo ae nyakitin," kesalnya menyeruput jus Stroberinya hingga habis tuntas.
Srup...
Dug!Dug!Dug
Allah huakbar... Allah huakbar...
Brisia si full senyum, menoleh ke arah Mushola sekolah bergantian menatap Sahabatnya, "Heum dah adzan dzuhur. Kita sholat dulu lah," ajaknya menepuk bahu Clara yang masih sibuk menggigit es batu dengan serius.
Puk!
"Pa'an?"
"Allah tahu banget kamu lagi butuh dia, ya toh? yuk sholat dulu!" ajaknya kembali.
Clara menghentikan acara menggigit es batu dan mengangguk menyusul Brisia yang sudah turun dari gazebo menuju ke Mushola.
"Eum... mungkin maksud Allah gitu. Kuy! du curhat aku sama gusti Allah," ujarnya tersenyum lebar dan meraih tangan Brisia, menariknya agar lebih cepat.
Memang, Brisia dan Clara adalah dua gadis dengan kepribadian berbeda. Seperti ditakdirkan untuk saling melengkapi satu sama lain. Brisia dengan keanggunannya dan Clara dengan sikap bar-barnya.
Tbc...
.
.
.
.
.
.
.
.
Assalamualaikum guys...
Hai ini cerita ke dua Author ya, setelah lama hiatus akhirnya Author memutuskan untuk membuat cerita baru dengan gaya dan kisah yang berbeda. Author bakal menyelesaikan cerita ini terlebih dahulu sebelum kembali melanjutkan cerita yang pertama. Karena jujur, cerita yang pertama itu butuh imajinatif yang overlapping banget.
Jadi Author bakal sebisa dan sebaik mungkin. Karena kalau kesempurnaan itu hanya milik Tuhan sahaja.
Literally, gimana menurut kalian dengan prolognya? kira-kira ada yang paham nggak sama alur kisahnya seperti apa. Kalau belum, kepoin terus ya ceritanya. Dengan menambahkannya ke dalam rak perpustakaan agar kamu nggak ketinggalan notifikasinya, jangan lupa vote and komen cerita Author. Karena dukungan dan komentar kalian itu sangat berpengaruh pada semangat Author.
Saling mendukung dan membantu itu manusiawi, jadi jangan malu-malu. Kepoin terus ceritanya. Dijamin seru.
"Aku capek lo Thor lihat orang mati trus.Ndak kasian aku po'o,"
"Hehehe, sabar namanya juga hidup. Pengertian dikit lah ini juga biar tambah pembaca. Ben nanti kamu bisa kasih tau kisah cintamu yang sunyi itu,*
"Dih! ya ya ya...aku cantik pacarnya Lee Jeno diam,"
"Heh"
Wkwkwk, Clara bohong guys. Author yang pacarnya Lee Jeno. Asli no tipu-tipu ygy.
See you in next chapter
-Jeno's Gf (.◜◡◝)
KAMU SEDANG MEMBACA
About Time (Clara's Story)
Teen FictionKematian itu tentang waktu. Jika Tuhan berkehendak, matilah kita detik itu juga. Inilah hidup, kita hidup untuk mati. Namun bagaimana jika kejadian itu menimbulkan trauma? Ingatan yang sering kali hinggap. Membuatku sesak dan nyeri kepala. Brak! "Ay...