Hari Jayakusuma

PART I. Introduksi Tokoh

Harianto Jayakusuma atau yang biasa dipanggil pak Hari merupakan bos pemilik sebuah perusahaan yang bergerak dibidang teknologi informasi dan internet.

Merupakan keturunan cina yang sudah lama menetap di Indonesia, membuat pak Hari memiliki mata yang sipit, dengan pupil mata berwarna hitam. Bentuk wajah yang bulat, dan memiliki garis dagu yang tegas mengitari bagian bawah wajahnya, serta hidung mancung dan bibir yang merah, membuat pak Hari terlihat sangat sempurna. Wajah tampannya serta fisik yang bugar karena sering melatih otot menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang sekedar berpapasan dengan dia.

Di usia nya yang ke 34 tahun, pak Hari sudah menikah dengan seorang wanita karir bernama Putri Indra Jayakusuma. Sebenarnya inilah yang menjadi kunci kesuksesan daripada Hari. Ia berhasil menggaet perempuan anak konglongmerat, membuat ia mabuk, lalu menidurinya. Teknik ini mungkin sudah usang, namun tetap saja berfungsi dengan baik mengingat Putri yang memiliki hati besar dan tak rela jika harus menggugurkan kandungan dalam rahimnya. Keluarga Putri awalnya menolak mentah-mentah pernikahan ini, namun seiring berjalannya waktu ketika mereka melihat Putri yang tetap teguh membiarkan janinnya yang makin membesar, akhirnya ayah Putri, yaitu pak Whirya Jayakusuma akhirnya memperbolehkan Putri untuk menikah dengan Hari.

Hari tahu betul kondisi ini akan semakin menguntungkan dirinya jika ia membantu bisnis keluarga dari Putri. Ia kemudian mulai merayu Putri agar bisa memasukan namanya ke dalam salah satu anak perusahaan milik ayahnya. Meskipun ayahnya masih kesal, namun ia juga tidak tega dengan kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh Putri, sehingga ia memperbolehkan keinginan putri yang adalah keinginan dari Hari untuk bekerja di anak perusahaan ayahnya.
Setelah bekerja selama bertahun-tahun, anak perusahaan itu mulai berdiri sebagai perusahaan besar dan dapat bersanding dengan perusahaan inti milik ayahnya Putri. Melihat kinerja daripada Hari, ayahnya lama-lama mulai membuka hati untuk menerima Hari sebagai bagian dari keluarganya dan memberikan nama Jayakusuma untuk dipakaikan pada Hari.

Pak Hari sendiri memiliki reputasi yang sangat baik di dalam kantor. Ia dikenal sebagai pribadi yang berwibawa, santun dan ramah, memiliki jiwa leadership ketimbang bos, serta murah senyum kepada siapapun yang ia mampu untuk sapa. Tak jarang pesonanya memikat para perempuan yang berada di kantor itu. Pernah sewaktu-waktu saat Pak Hari memimpin langsung interview, beberapa calon pekerja perempuan yang memasuki ruangan interview tak bisa menahan diri untuk tidak bereaksi terhadap ketampanan pak Hari. Ada yang sampai terjungkal  dari kursinya karena terlalu lama menatap mata pak Hari, ada yang bengong dan tidak menjawab pertanyaan yang telah diajukan, bahkan ada yang langsung kabur dan meninggalkan Pak Hari sendiri di ruangan. Biasanya wanita-wanita yang baru kenal dengan pak Hari suka kepo dan bertanya kepada karyawan yang sudah cukup lama dan mengetahui seluk-beluk perusahaan, lalu setelah mengetahui fakta bahwa pak Hari sudah menikah, dan wanita yang ia nikahi juga bukanlah sembarang wanita, satu demi satu hati para wanita pun hancur berantakan.

Mungkin banyak orang mengenal Hari sebagai pribadi yang sangat peduli terhadap sesama, dan juga keluarganya. Istrinya suka datang tiap hari disaat jam makan siang untuk membawakan makanan hasil masakannya sendiri. Dan saat momen itu tiba, hampir semua isi kantor akan mencari tahu serba-serbi dari kejadian itu. Namun satu hal yang ia simpan rapat-rapat dari siapapun (bahkan isterinya sendiri) yaitu bahwa ia tidak benar-benar mencintai Putri. Ia hanya menganggap Putri sebagai akses masuk bagi kesuksesannya sekarang ini, serta alat pemuas seks saja. Dan jika ia bosan, maka ia akan pergi ke tempat khusus yang hanya segelintir orang yang tahu. Ia akan memuaskan nafsunya dengan menyewa wanita-wanita PSK dan bermain gila semalaman.

Ia mengatur semua dengan sangat rapih sehingga siapapun tidak mengetahui hal itu. Hotel tempat ia melakukan hubungan seks dengan wanita lain, pegawai yang biasa melayaninya.