15. Carolyn

6.8K 463 10
                                    

Happy reading✨

***

Carolyn terbangun, memandang sekeliling ruangan yang asing di matanya. Dia duduk guna mengumpulkan nyawa yang entah kemana hilangnya, lalu dengan muka bantal dia turun dari ranjang dan berjalan keluar.

Ketika ingin membuka pintu, seseorang dari balik nya terlebih dulu membukanya. Carolyn terkejut, mendapati seorang pria yang pernah dia lihat di restoran. Pria yang dulu menatapnya kerinduan, mengingat itu seketika membuat nya takut.

" N-ngapin lo di sini? " tanya Carolyn takut

Alis pria itu terangkat satu " ini rumah saya " jawabnya

Carolyn melotot " lo nyulik gue ya? Terus lo mau jual gue ke pasar gelap? Atau lo nyulik gue karna mau minta tebusan sama keluarga gue? Sia-sia, karna gue gak punya keluarga "

Pria itu menatap datar Carolyn yang masih melayangkan beberapa pertanyaan, tanpa memperdulikan itu dia menarik gadis itu dan menyuruhnya duduk di ranjang.

Carolyn menepis tangan yang berani memegang tangan nya " lepas, bukan muhrim " ucapnya

Pria berumur 22 tahun itu menahan kedutan di sudut bibir nya, berusaha menahan tawa di tambah lagi melihat wajah kesal Carolyn yang menurutnya lucu.

" Ngapain lo bawa gue ke sini? "

Bukannya menjawab, pria itu malah menyodorkan sebuah dokumen. Alis Carolyn terangkat, tapi tangannya tetap mengambil dokumen itu.

" Apaan nih? Surat tanah kah? Atau surat warisan? " tanya Carolyn

" Buka dan baca "

Gadis itu mendengus, lalu membuka dan membaca dokumen itu dengan teliti. Tidak lama kemudian matanya melebar, dia mendongak menatap pria yang senantiasa menampilkan wajah datar. Dia kembali membaca ulang takut apa yang dia lihat dan dia baca salah, tapi beberapa kali dia mengulang tetap saja sama.

Carolyn menggeleng tidak percaya, dia menatap kosong ke depan. Di sana di dokumen itu tertera sebuah pernyataan, bahwa Carolyn masih memiliki keluarga. Dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah keluarga itu bukan berasal dari kalangan biasa, melainkan dari kalangan atas yang mendunia.

Edward

Nama marga yang tersemat di belakang nama Charles dan Cayden, tapi sekarang dia juga pemilik dari marga itu. 

Mata Carolyn berkaca-kaca, dia merasa di permainkan oleh pria di depannya. Mana mungkin orang seperti dirinya anak dari pasangan terpandang, ini tidak mungkin!.

Carolyn terkekeh kecut " lo kalo lagi cari pembantu itu bilang, jangan pakai cara ngasih bukti kalo gue anak dari keluarga lo "

" Kami sedang tidak mencari pembantu, lagipula pembantu di rumah sudah banyak buat apa di tambah lagi? Dan apa yang kamu baca itu kenyataan nya, kalo kamu adik saya dan bagian dari keluarga Edward "

Seperti nya Carolyn masih bermimpi, jika itu benar maka jangan bangunkan dia. Ini adalah sebuah impian besar yang ingin dia miliki sedari dulu dan sekarang impian itu tercapai, tapi dia merasa tidak pantas menjadi bagian keluarga terpandang itu.

" Apa kamu masih tidak percaya? Apa kamu butuh bukti lagi? "

Carolyn mendongak dan mengangguk " gue butuh bukti "

Pria itu mengambil sebuah foto dari dalam dompet nya dan memberikannya pada Carolyn. Dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutan nya, foto itu sangat mirip dengan dirinya sewaktu kecil.

" Kamu memiliki tanda lahir di pinggang sebelah kanan, benar bukan? "

Carolyn menutup mulutnya, air matanya mulai membasahi kedua pipinya. Tanpa aba-aba dia memeluk dan menyembunyikan wajahnya di perut berbentuk milik pria itu.

CarolynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang