Satu

2.5K 174 20
                                    

Kita pernah bersama, hatiku dan hatimu pernah menyatu, aku, kamu, menjadi kita.

Seakan semua rasa cinta itu tak pernah hadir diantara kita, kau tiba-tiba menjadi acuh, seakan aku dan dirimu tak pernah saling kenal sebelumnya.

Zhan terkejut saat berpapasan dengan Yibo di lorong kantor Wang group yang sudah sepi, hari sudah beranjak senja, ia buru-buru pergi, ia mencoba menghindari bertemu Yibo, bosnya di kantor yang selama empat tahun ini menaungi dirinya.

"Jangan pergi!" Yibo menahan lengan xiao zhan.

Zhan menundukkan pandangannya, ia berhenti melangkah, berdiri tepat di samping Yibo yang berlawanan arah.

"Kau akan tetap seperti ini padaku?" Tanya Yibo pahit.

"Kita sudah berakhir, aku harap kau mengerti itu presdir Wang." Zhan tercekat, tenggorokannya terasa sangat sakit, rasanya ia sudah sangat kejam pada sosok pria yang sebenarnya sangat ia cintai sepenuh hati hingga detik ini.

Yibo menarik lengan xiao zhan hingga tubuh kurus itu menempel padanya, sepasang onyx miliknya menatap lamat raut wajah xiao zhan yang jelas-jelas menahan luka, ya.... Xiao Zhan juga terluka sama seperti dirinya.

Perpisahan ini tak pernah sekali pun yibo dan xiao zhan inginkan.

"Aku tidak menganggap kita sudah berakhir, kau masih kekasihku!" Yibo tidak akan menyerah menerima keputusan sebelah pihak yang xiao zhan katakan seperti tempo hari.

"Jangan keras kepala!" Zhan tak ingin posisinya dan Yibo semakin sulit.

Mencintai seseorang seperti Yibo bagai mendamba bulan di dalam air, terlihat dekat namun sulit untuk di gapai, hanya rasa sakit yang ia rasakan pada akhirnya.

"Ya, aku keras kepala! Tapi apa aku salah kalau aku mencoba mempertahankan apa yang paling berharga dalam hidupku?" Balas Yibo sakit hati, ia tak akan mundur, xiao zhan tak akan pernah ia lepaskan.

"Tapi aku ingin hubungan ini berakhir!" Sahut Zhan lantang. Bohong, bukan ini yang ia inginkan, demi Tuhan, hatinya terluka beribu kali lipat melihat betapa terlukanya Yibo saat ini.

"Kenapa? Katakan apa salahku, apa kurangku?" Paksa Yibo tak terima, ia marah, kenapa xiao zhan kukuh ingin berpisah darinya.

"Tidak ada...aku hanya ingin menjauh darimu." Lirih xiao zhan menundukkan wajahnya, ia tak ingin menitikkan air matanya di hadapan Yibo.

"Setidaknya berikan aku satu alasan kenapa kau ingin kita berakhir?" Paksa Yibo emosi.

"Jangan paksa aku untuk mengatakannya, ini sangat sulit bagiku, apa kau mengerti itu?" Cicit Zhan yang sudah terisak lirih, melepaskan apa yang paling berharga dalam hidupnya sama saja seperti melepas hidupnya dari raganya, sakit, perih, menyakitkan.

Yibo mengusap kasar wajahnya, ia menggelengkan kepalanya tak percaya, ini terlalu sulit, entah apa yang membuat Xiao Zhan bersikeras memilih berpisah darinya.

"Kau ingin kita berakhir? Aku tidak akan pernah mengiyakannya!!" Putus Yibo final, sampai kapanpun ia tidak akan pernah melepaskan xiao zhan sekalipun kekasihnya itu bersikeras memaksa memilih berpisah darinya.

"Kita berakhir!" Ujar Zhan kemudian membuat luka di hatinya, di hati Yibo semakin melebar sempurna.

"Tidak akan!!" Bentak Yibo kalap.

Brakk

Yibo menendang pot bunga yang ada di pinggiran lorong, ia bergegas pergi meninggalkan xiao zhan sendirian disana, ia tak akan sanggup berlama-lama menatap raut terluka kekasihnya.

I Was Better Fine AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang