lima

705 98 18
                                    

Beberapa bulan kemudian...


Zhan tampak cekatan menyiapkan sarapan untuk Yibo, suaminya.

Ya sejak kejadian malam itu beberapa hari setelahnya Yibo dan Zhan menikah meskipun tanpa restu dari nyonya Wang, bukan berarti Yibo tidak menganggap ibunya hanya saja Yibo tak ingin kehadiran ibunya justru melukai hati xiao zhan karena ia tahu betul bagaimana sifat ibunya jika sudah tidak menyukai seseorang.

Nyonya Wang akan cenderung menghina dan menyakiti hati orang yang tidak di sukainya sampai ia puas, karena itu Yibo sengaja menyembunyikan perihal pernikahannya.

Zhan juga menyiapkan makanan di kotak bekal untuk yibo, yah atas permintaan Yibo tentunya.

"Morning baby.." sapa Yibo yang sudah rapi dengan pakaian resminya, ia menghampiri sang istri yang sibuk mengaduk kopi hitam kesukaannya.

Chuup

Tidak lupa Yibo mendaratkan satu kecupan lembut di bibir ranum sang istri.

Zhan merona, berapa kalipun ia melakukannya dengan Yibo ia tetap merasa malu, karena semenjak ia dan Yibo menikah jujur saja Yibo jauh lebih romantis dan perhatian padanya di bandingkan dulu.

"Sarapannya sudah siap, ayo." Zhan mengoles roti panggang dengan selai kacang kesukaan Yibo.

"Hari ini aku dan hangeng harus pergi ke tianjin." Ucap Yibo memperhatikan Zhan yang mengoles roti panggang untuknya.

"Kenapa mendadak sekali?"

"Tidak mendadak hanya saja jadwalnya di majukan, harusnya minggu depan." Yibo tersenyum menerima roti panggangnya.

"Apa kau akan menginap di sana?" Tanya Zhan cemas, jujur saja ia hanya tingg berdua dengan Yibo di rumah sebesar itu, jika Yibo tak ada Zhan sering merasa kesepian dan merasa sendiri.

"Tidak, nanti malam aku pulang." Yibo melahap potongan roti panggangnya, ia selalu menyukai setiap hidangan yang di sajikan dari tangan istrinya, rasanya jauh lebih manis dan nikmat. Sungguh.

Zhan merasa lega. "Hati-hati." Ia meneguk susu hangatnya kemudian.

"Ya sayang." Yibo mengusap pipi istrinya dengan lembut.

Zhan hanya bisa tersenyum manis di hadapan Yibo, ia tak mau membebani suaminya dengan masalahnya, pekerjaan di kantor saja sudah sangat menguras tenaga Yibo, Zhan tak mau Yibo jatuh sakit nanti.


Siang harinya Zhan hanya duduk santai di sofa ruang tamu ia menghubungi heechul untuk datang ke rumahnya, ia merasa kesepian tidak ada teman di kala Yibo sibuk bekerja demi menafkahinya.

Sebentar lagi mungkin Heechul akan sampai, Zhan lalu ke dapur untuk menyiapkan aneka cemilan sambil menunggu heechul datang.

Ting tong

Zhan bergegas ke arah pintu depan rumahnya, ia pikir Heechul sudah datang.

"Cepat sekali." Gumam Zhan sebelum membuka pintu.

Ceklek

Zhan mematung dengan kedua tangannya yang memegang erat gagang pintu, bukan Heechul yang datang melainkan nyonya Wang, ibu mertuanya.

"Bi...bi...." Zhan tercekat.

Nyonya Wang mendengus sinis, ia melenggang masuk ke dalam rumah puteranya.

"Jadi disini Yibo menyembunyikanmu?" Ucap nyonya Wang dingin.

Zhan hanya diam, ia tahu sebesar apa kebencian nyonya Wang padanya.

I Was Better Fine AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang