2-Kali-kali Pas KKM, Dong!

5.3K 920 390
                                    

"Kalau kamu cari bapak yang aneh bin ajaib, gumamkan saja nama ayahku sebanyak 3 kali! Maka hidupmu akan sama aja. Sekian, terima kasih. Ya, Sama-sama."

~Nizan Aabizar, Tongkrongan Kaki 5~

~Nizan Aabizar, Tongkrongan Kaki 5~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dor! Dor! Dor! Brakkk!

Suara nyaring senjata api menguar memenuhi pendengaran seorang anak lelaki yang sedang asik bermain game di komputernya. Sebuah perangkat telinga bundar melingkar di atas kepalanya. Jemarinya lincah memencet tombol keyboard sampai berbunyi pletuk-pletuk ala ASMR.

"Eh anjing, awas!" Berbagai jenis penghuni kebun binatang dia absen dengan mata yang meliar lincah menatap monitor.

BRAK!

Suara pintu yang dibanting keras bahkan tidak mampu mengalahkan fokus anak itu. Dia masih anteng push rank dengan teman virtualnya. Sampai tiba-tiba semua perangkatnya mati dan ia jadi panik sendiri. "Eh? Setan! Gue hampir menang anying kok mati?!" umpatnya sembari melepas heboh headphonenya.

"NIZAN AABIZAR!"

Ya, namanya Nizan. Dia terlonjak kaget luar biasa ketika mendengar bentakan dari ayahnya. Atmosfir di sekitar langsung berubah drastis. Ia melihat Azhar berdiri sambil melipat tangan di dada di samping colokan yang menyambung listrik untuk perangkat komputernya. Ah, pasti ayahnya yang nyabut.

"Ih, Ayah apa-apaan, sih? Nizan hampir menang tadi, ah!" pekik Nizan memberengut kesal.

Sontak Azhar merasa bersalah. Ia mendekat ke arah sang anak dan menyentuh pundak Nizan. "Maaf maaf, abisnya kamu dipanggil gak nyahut. Ya, udah Ayah cabut aja colokannya," katanya dengan senyuman yang membuat Nizan jengah.

"Ish! Jangan sentuh aku! Aku jijik, Yah. Aku jijik!" pekik Nizan dramatis, menepis tangan itu sambil beringsut mundur menghidar dari sang ayah.

Pletak!

Nizan meringis ketika kepalanya dijitak oleh pelaku yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Punya dosa apa dia sampai dibentak dan dijitak begini?

"Kamu ini, jadi anak jangan lebay begitu. Jijik, Ayah liatnya!"

Jleb! Nizan menatap Azhar tak percaya. Apa katanya? Ayahnya jijik?

NIZAN YANG LEBIH JIJIK LIHAT AYAH!

"Ini apa-apaan? Kok bisa nilai kamu segini terus? Kamu belajarnya kayak gimana, sih?" tanya Azhar tiba-tiba merubah topik dengan raut serius sambil menunjukkan kertas ulangan anaknya. "Dua minggu Ayah gak di rumah, ini anak malah makin menjadi-jadi, ya!" Pria itu lantas berkacak pinggang.

"Y-ya, Nizan kan udah berusaha, Yah. Nizan belajar di sekolah, di rumah, bahkan di tempat les. Tapi ya nilai Nizan selalu segitu. Mau gimana lagi, dong?" protes Nizan sembari bangkit dan menghempaskan tubuhnya pada kasur. Dia tengkurap.

Tongkrongan Kaki 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang