fience (02)

5.6K 156 43
                                    


"Hai baby?'

Fience tersenyum melihat bela datang lalu duduk di paha nya dengan posisi menyamping. Kemeja putih sepaha yang bela kenakan tak mampu menutupi paha bela bahkan kemeja yang dia kenakan sangat tipis dan menjiplak tubuh atas bela.Fience bisa melihat bra dan celana dalam bela dari balik kemeja apalagi saat bela berjalan ke arahnya tadi, tubuh belakang bela terkena pancaran matahari sore yang membuat siluet tubuh bela terlihat jelas. Apalagi bagian yang menonjol jelas terlihat di matanya. Sangat menggoda dengan rambut panjangnya yang di gerai indah.

Bela tersenyum begitu menawannya . Tangannya menjambak rambut fience pelan lalu mulai menyusuri helai demi helai rambut pria itu. Tangan kanan fience memeluk pinggang belakang bela sedangkan tangan kirinya memegang paha bela . Dia tersenyum lalu mulai memangut bibir tipis itu dengan lembut dan begitu pelan. Fienca menarik tubuh bela semakin merapat padanya.

"Emmmh"

Bela mengerang di sela-sela ciuman mereka. Apalagi tangan fience dipahanya semakin naik ke atas meremas lembut milik bela.

"Ah!"

Fience menarik bibir bawah bela dengan sebuah gigitan. Menatap bela yang mengerang indah di depannya . Surga yang paling indah. Fuck! Kenapa bela bisa sangat menggairahkan?!.

Fience mengangkat tubuh bela supaya berhadapan dengan tubuhnya lalu dia kembali mencium bela dengan tangan yang meremas pinggul bela. Sialan! Betapa fience sangat menginginkan hal ini terjadi. Fuk! Shit!
Fience merasakan bela sengaja menggesek miliknya dengan perempuan itu.

"Arg! Oh fuck!. You are so naughty baby"

Fience menggeram layaknya binatang saat merasakan betapa nikmatnya gesekan yang di buat oleh mereka. Belum masuk saja rasanya sudah sangat nikmat apalagi jika miliknya tertanam di milik bela?. Oh fuck!!
Fience tak berhenti mengumpat merasakan sensasi ini.

Bela terus menggoyangkan pinggulnya dengan mulut terus mengeluarkan erangan. Dan tangan yang menjambak rambut fience. Fience akan terus mengingat ini, bela yang terduduk di pahanya. Menggoyang kan  pinggulnya dengan mulut mengerang begitu indah.

Oh fuck! Fuck! Fuck!

Fience mengangkat tubuh bela membawa menuju kasur . Bela langsung melingkar kan kakinya di pinggang Fience. Dia berbisik sensual di telinga prianya.

"Can't you wait to make love to me baby?"

Bela menggigit telinga fience saat pria itu merebahkannya di ranjang. Fience menyeringai. Dia langsung menindih tubuh bela dengan kedua siku menahan tubuhnya. Kembali memangut bibir bela dengan rakus. Tangannya menelusuri lekuk tubuh bela. Hingga Fience menangkap payudara besar bela yang sangat pas di tangannya . Meremasnya berulangkali sembari dia berganti mencumbu leher jenjang gadisnya.

Tubuh bela meliuk liuk seiring sentuhan fience di tubuhnya. Tangannya masuk kedalam kemeja bela membelai lembut perut rata bela. Shit! Fience belum pernah menyentuh perut bela secara langsung seperti ini. Begitu halus dan lembut. Fience melepaskan penyangga dada bela lalu membuangnya begitu saj di lantai tanpa menyudahi cumbuannya di leher bela. Hingga saat saat yang dia nanti akhirnya terlaksana, meremas secara langsung payudara kenyal dan lembut milik bela dengan tangannya yang bertekstur kasar.

"Oh! Fience!"

"Tuan?..... Bangun anda ada jadwal meeting pagi ini"

Fience langsung membuka matanya saat mendengar suara Albert. What the fuck! Ternyata hanya mimpi panas?!.Merubah posisinya dari berbaring menjadi terduduk, fience mengusap wajahnya kasar lalu dia menekan tombol di samping ranjang.

"Hmm atur jadwalnya"

Setelah mengatakan itu fience bangun. Ah...... Karena terlalu merindukan gadisnya dia bahkan memimpikan adegan panas bersama bela. Fience bangun dari ranjang melihat ke bawah di mana celana pendek yang di gunakan basah. What the hell!!! Sialan !. Tak ingin membuang waktu fience segera masuk ke kamar mandi, dia ingin mengguyur kepalanya dengan air dingin.

Setelah mandi dan mengganti pakaiannya dengan kemeja putih di lapisi jas hitam lalu celana bahan berwarna senada dengan jasnya, sepatu pantofel berwarna hitam tak lupa jam tangan rolex yang melingkar ditangan kiri fience dan rambutnya tertata rapi kebelakang.

Menuruni tangga fience di sambut Albert yang sudah menunggu tuannya di meja makan.

"Pagi tuan"sapa Albert sembari membungkuk kan tubuhnya.

"Pagi"

Fience duduk di meja makan. Meminum tehnya.

"Albert berapa lama lagi kita akan di sini?"tanya fience .

Albert berdiri di samping fience dia membuka tabletnya memeriksa berapa lama lagi kemungkinan mereka bisa pulang ke tanah air.

"Dua hari lagi tuan"jawab Albert.

Fience mengangguk paham . Setelah menyantap makanannya dia segera berdiri lalu berjalan ke luar rumah di ikuti Albert di belakangnya .

Indonesia

Di tengah teriknya matahari bela berjalan ke arah busway dia akan pergi ke toko kue. Sebenarnya kemarin hari ulang tahun adiknya. Berhubung kemarin dia sangat sibuk dan tak sempat ikut dalam perayaan ulang tahun adiknya . Jadi sekarang bela berniat memberikan kue ultah untuk adiknya sebagai tanda maaf. Menempuh perjalanan hingga dua puluh menit akhirnya bela sampai di toko kue langganan keluarganya .

"Mba saya mau beli kue ultah rasa vanila ya"ujar bela sembari melihat lihat beragam kue di depannya.

Kasir perempuan itu mengangguk "mau yang mana kak?"

Bela berfikir sebentar memilih beberapa kue ultah yang terpajang lalu pilihannya jatuh ke kue ultah vanila bergambar kartun animasi .

" Yang itu aja mba"

Kasir itu mengangguk meminta bela menunggu sebentar.

"Ini mba semuanya jadi seratus lima puluh ribu"

Mengambil dua lembar uang seratus ribuan bela memberikan nya .

"Kembaliannya buat mba aja"ujar bela sembari mengambil kuenya.

Perempuan itu sontak tersenyum lebar tak lupa mengucapkan terimakasih,Bela mengangguk.

Bela berjalan di trotoar lalu duduk di halte menunggu busway datang. Menunggu sembari memainkan handphonenya.























TBC

VOTE DAN KOMENNYA ❤️❤️❤️❤️
LANJUT?

Tertanda
Deas

FIENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang