fience (04)

5.5K 204 69
                                    

Gimana puasanya lancar? . Kalian buka puasa pake apa?
Hahha aku sih langsung makan es teh.
Kalo kalian?......
Selamat membaca ❤️



Tok

Tok

Tok

Bela yang tengah bersiap-siap untuk tidur terbangun saat mendengar ketukan di pintu. Bangun, bela melangkah membuka untuk membuka pintu.

"Siapa ya?"

Bela terbelalak dengan wajah shoknya melihat siapa orang yang mengetuk pintunya tadi. Pria yang dulu pernah dekat denganya. Pria yang dulu yang hanya bisa duduk di kursi roda kini berdiri di hadapan bela. really? Or is it just hallucinating?

"hi baby? How are you? I finally saw your face"

Fience tersenyum melihat wajah bela yang terkejut melihat kehadirannya. Menatap tubuh gadisnya yang hanya memakai tengtop hitam dan hot pants dengan rambut hitam panjang nya yang tergerai indah.

"How? how did you get here?"tanya bela masih dengan keterkejutan nya.

"Hmm? What do you think?"

Fience diam saat bela menyentuh lengannya. Menekannya beberapa kali seolah sangat mustahil melihat keberadaannya di sini.

" Gue nggak percaya Lo bisa di sini. And.... Ini udah tujuh tahun kenapa Lo masih ingat sama gue?"tanya bela .

Bela sungguh sangat terkejut,apalagi pria di hadapannya ini berdiri tegak tanpa harus bantuan kursi roda .

Fience menyentuh rahang bela, mengusapnya dengan mata memandang bela dalam. Akhirnya fience bisa menyentuh gadisnya. Gadis yang sudah dia impi impikan.

Dengan memakai kemeja hitam yang sudah di gulung hingga siku, dan tiga kancing atas yang di buka. Tak lupa celana bahan berwarna hitam dan sepatu pantofel berwarna cokelat gelap. Fience terus mengusap rahang bela dengan tangan kanannya. Tangan kirinya berada di saku celana bahannya.

"I miss you so much that I feel like I'm going to die"ujar fience dengan tertahan.

Bela mematung mendengar ucapan fience barusan. Jujur dia juga merindukan pria ini. Seakan teringat bela langsung melotot dia langsung panik. Kost ini hanya di peruntukan untuk perempuan makanya bela berani keluar hanya dengan tengtop dan hot pants.

"Fience! Kosan ini nggak boleh di datengin cowok! Pergi buru!..sebelum Lo si marahin Bu Inah"bela berujar dengan panik dia melepaskan tangan fience di rahangnya. Mendorong tubuh pria itu.

Fience diam tak bergerak . Menatap bela dengan wajah datarnya.

"Kamu lupa aku siapa sayang?"

Bela langsung terdiam mendengar penuturan fience. Benar juga ....pria di hadapannya ini bukan sembarangan. Waktu dulu mereka dekat,bela juga mengetahui fience sangat di segani oleh semua orang.

Fience terkekeh pelan. Menarik tubuh bela,memeluknya erat. Menyerukan wajahnya di ceruk leher bela yang sangat hangat. Fience mendengar pekikan bela yang kaget saat di peluk olehnya. Mengecup punggung polos bela dengan lembut.

"Damn baby, you have to come with me to our house. I really need you beside me"gumam fience, menghirup aroma tubuh bela dengan rakus .

"And you can't deny it baby" lanjut Fience dengan seringai liciknya

                             ~000~

Setelah fience mengatakan akan membawa bela ke rumah pria itu. Di sinilah bela berada, di rumah fience yang sangat besar dengan taman dan air mancur di depannya.

"Fience gimana sama kuliah gue?"tanya bela.

Fience melirik bela yang berjalan si sampingnya. Tangan fience berada di pinggang bela menjaga jaga seandainya bela terjatuh tau tersandung sesuatu.

"Ya... Kamu bakal kuliah ada aku yang akan antar jemput kamu sayang"

Bela merenggut bukan itu yang bela maksud, teman temannya tinggal di kost dan jarak kost nya dengan kampus juga dekat. Di bandingkan dengan rumah fience,pasti membutuhkan waktu banyak untuk ke kampusnya.

"Tapi kan Lo harus kerja fience emang nggak ngulur waktu ya?"tanya bela.

Fience menggeleng singkat yang terpenting baginya adalah bela ada sisi fience sekarang.

Bela terus berjalan. Beberapa pilar pilar besar terlihat bahkan lorong yang bela lalui ini sangat panjang dan besar,dengan guci guci besar terpajang sepanjang jalan. Sampai di ruang tengah terdapat ruang tamu yang menurutnya sangat besar dan mewah. Bela seperti melihat kastil di animasi Disney yang kerap dia tonton.

Menaiki tangga bela digiring hingga sampai di pantai dua. Di depannya pintu yang panjang dan besar bewarna coklat kemasan . Bela menatap fience yang menempelkan telapak jarinya di sisi pintu. Lalu pintu itu terbuka.

"Wow!"

Fience tersenyum melihat respon bela yang sangat lucu. Menarik pinggang gadis itu untuk segera masuk ke kamar nya .

"Ini kamar kita bela"ujar fience.

Bela sampai menganga melihat betapa mewahnya kamar ini. Ranjang dengan ukuran king size berwarna hitam lalu beberapa furniture yang sengaja di tempat kan guna memperindah kamar ini. Yang paling membuat bela tercengang adalah kaca besar  yang tembus pandang di belakang ranjang yang langsung menampakan taman dan air mancur.

Fience memeluk pinggang bela dari belakang. Menumpukan dagunya di bahu kecil gadisnya.

"I want you to stay here. Be the queen for me. I want you to be my wife." Ujar fience lalu mengecup basah leher bela.

Bela meremang mendapat perlakuan fience. Dia sudah menduga ada campur tangan keluarganya. Berhubung dulu keluarga bela sangat dekat dengan keluarga fience. Bela mengusap tangan fience di perutnya.

"Apa gue punya pilihan fience?"tanya bela dengan mata terpejam. Menikmati cumbuan fience di lehernya.

Nafas fience memburu dia membalikan tubuh bela menghadap ke arahnya . Fience memegang rahang kecil bela dengan kedua tangannya.

"No ... Baby. Mau kamu terima atau enggak, kamu bakal tetap jadi milikku"

Bela merenggut mendengarnya. Menatap pria di depannya dengan sebal. Fience terkekeh geli betapa menggemaskan bela, gadisnya. Melepaskan kaca mata bela lalu menaruhnya di nakas. Kemudian fience melepaskan tali rambut bela,membuat rambut gadis itu tergerai begitu saja.

Fience memegang leher belakang bela dengan tangan kirinya,lalu menarik tubuh kecil bela agar merapat pada tubuh fience. Bela tau apa yang akan fience lakukan padanya. Bela menutup matanya saat bibir tebal fience menyentuh bibirnya.

Memangut bibir bela dengan rakus. Fience meremas pinggang bela di balik baju oversize nya. Menarik tubuh bela hingga tak menyisakan jarak sedikitpun. Fience dapat merasakan kenyalnya payudara bela yang menempel di dada fience.

"Ah....!"

Bela mengerang merasakan kenikmatan ini. Dia melingkarkan kedua lengannya di leher fience lalu menjambak pelan rambut tebal pria itu, menyusuri helai demi helai rambut kesukaannya.

Fienca begitu rakus mencium bibir bela. Seakan baru pertama kali merasakan rasanya berciuman. Menarik tubuh bela walaupun sudah menempel begitu erat di tubuh fience.

Hingga fience menyudahi aksinya saat bela menjambak rambut fience kencang. Bela meraup nafas rakus,menatap fience yang tengah membersihkan sisa-sisa slavia di mulut bela

Bela menatap fience yang juga tengah menatapnya. Dia diam saat pria itu mengangkat tubuh nya lalu membawanya ke tengah ranjang. Jantung bela rasanya akan lepas karena terlalu cepat berdetak.

"Rasanya akan sakit. But..... Baby, I think you will feel heaven after."


















TBC

Lanjut?
Vote dan komennya ❤️❤️☺️

Tertanda
Deas.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang