[HHH]: 15. Hai

7K 660 148
                                    

Sesuai janji, aku update lagi kalo bab sebelumnya tembus 100 vote, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai janji, aku update lagi kalo bab sebelumnya tembus 100 vote, hehe.

Silent reader, tolong banget. Tinggalin 1 komentar setelah menikmati bacaan gratis ini, ya. Haha.

Happy readiiing ❤️

***

"Astaga, retak! Hape lo retak, Ras!" Teted semakin histeris.

Raras akhirnya tersentak karena kaget. Ia mengerjap sebentar, lalu buru-buru menghampiri Teted. Ia melihat ponselnya di tangan Teted yang layarnya gelap dan ada gurat-gurat panjang di sebagian atasnya. Ponsel Raras betulan retak.

Namun, Raras menghela napas lega kemudian. Chat dari Bhisma tidak sempat terlihat Teted karena layar ponselnya keburu gelap, alias mati seketika. Raras berusaha menyalakan tombol power, tetapi ponselnya tidak merespons. Sepertinya ... ponselnya mati total.

"Nggak bisa nyala, ya? Duh, hape lo pecah gara-gara gue, Ras."

"Retak dikit doang kok, Ted. Nggak apa-apa," kata Raras santai.

"Nggak apa-apa gimana? Itu hape lo mati, nggak bisa nyala." Teted merebut ponsel Raras dari tangan pemiliknya. Berusaha menyalakannya.

"Udah nggak apa-apa, Ted." Raras mengambil ponselnya lagi.

"Rarasss!" Lalu suara cempreng Gendhis menggema memasuki rumah. Gadis itu berlari memeluk Raras sampai-sampai keduanya memekik keras karena hampir jatuh.

"Dhis. Badan lo berat, sadar diri dong!" celetuk Raras. Gendhis hanya tertawa-tawa, lalu Raras melirik ke ruang depan. Hagi baru saja masuk kamar dengan tubuh berkeringat usai latihan, lalu keluar lagi sambil menenteng baju bersih dan masuk kamar mandi di dekat dapur.

Tak lama kemudian, menyusul Nino dan Jaka yang baru datang. Sesuai undangan Raras, seharusnya Gilang dan Sherly juga hadir. Namun, mereka belum terlihat, mungkin telat. Satu orang yang Raras cari-cari, yang malah tidak terlihat padahal Hagi dan Teted sudah pulang latihan.

Di mana Saga?

"Nanti gue beliin hape baru, deh, Ras."

Suara Teted kembali terdengar. Bukan hanya Raras yang mengerjap heran mendengarnya, tetapi juga Gendhis. Bahkan Nino dan Jaka ikutan kaget.

"Ih, nggak usah, Ted," tolak Raras. Sungguh, ia tidak masalah dengan ponselnya yang tadi jatuh, retak, dan mendadak tidak mau menyala. Mungkin memang harus begini supaya ia bisa mengabaikan Bhisma lebih lama.

"Tapi, Ras---"

"Hape Raras kenapa emangnya? Kok mau lo beliin yang baru, Ted?" sela Gendhis. Ia meraih ponsel Raras dan sesuai dugaan, Gendhis ikut histeris begitu melihat kondisinya. "HAPE LO KENAPA, RAS? GILA. ANCUR INI MAH."

HURU-HARA HATI [BTS] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang