[HHH] : 16. Tidur Bareng

10.2K 811 238
                                    

Haloooo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloooo. 😚

Tembusin 115 vote & 90 komentar untuk update tercepat bab selanjutnya, ya.

Jadi, ayo ramaikaaaan. Spam komen dipersilakan 🤩

***


Rumah Hagi terdengar ramai seperti biasanya. Tadi, ia memilih pulang dulu ke kosan untuk mandi dan mengganti hoodie. Beruntung masih ada stok hoodie untuk dipakai, sebab beberapa masih tertahan di laundry.

Teman-temannya sudah menyantap piring masing-masing bersama tuan rumah di ruang depan saat Saga tiba. Aroma soto mi pun menguar dengan sangat tidak sopan, membuat perih di perutnya semakin menjadi-jadi. Namun, ia lebih butuh menyegarkan tenggorokannya sekarang. Terlebih saat Gendhis menawarkan es teh buatannya.

Jadi, mari ke dapur karena gelas kosong di ruang depan habis terpakai. Kebetulan, ada Raras di ruang makan, bersama piring kotor di sebelahnya. Sepertinya Raras baru selesai makan.

"Hai," sapa Saga.

Raras tersenyum seraya balas melambaikan tangan. Entah hanya perasaan Saga atau bagaimana, tetapi sejak pagi, gadis itu lebih irit bicara dengannya.

Saga pun melangkah ke dapur yang tidak tersekat dengan area meja makan. "Ada gelas kosong, Ras? Gue haus."

"Ada."

Saga masih mengedarkan pandangan ke dapur yang penuh dengan beberapa peralatan memasak di samping sink. Juga beberapa gelas dan piring yang belum dirapikan ke rak.

Saga baru saja mau mengambil salah satu gelas, tetapi Raras menahannya.

"Itu masih basah. Yang ini aja, Mas." Raras membuka kabinet atas, menjinjit-jinjit untuk meraih gelas yang ternyata cukup jauh ke dalam letaknya. Raras berdecak. Pasti kerjaannya Mas Hagi deh naro gelas jauh-jauh. Udah tahu adeknya pendek.

"Bisa nggak?"

"Nggak, lah." Mas Nyu, tuh. Udah tahu, pake nanya. Raras menunjuk ke kabinet atas yang terbuka. "Gelasnya di atas, Mas. Ambil aja."

Alih-alih langsung mengambilnya, Saga malah merengkuh kedua pinggul Raras dari belakang, lalu mengangkatnya. Sontak, Raras menjerit kaget.

"Masih gue lihatin," seru Hagi dari ruang depan.

"Teted mana Teted? Bisa pingsan dia lihat kemesraan di dapur," sambung Jaka.

"Kan, udah disogok soto mi, Jak. Tenang aja." Gendhis ikut-ikutan.

"Bisa drama tujuh hari tujuh malem kalo Teted lihat, dah!" Komentar Nino menambah pecah tawa di ruang depan.

Sementara Saga masa bodoh dengan celetukan teman-temannya, Raras berdecak dan buru-buru mengambil gelas yang ... Tuh, kan, bener. Gelasnya ada di tengah!

HURU-HARA HATI [BTS] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang