three🔞

1.6K 92 2
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu.

Di malam hari seperti ini, Prima pergi dengan kekasihnya tentunya. Ayolah, anak muda mana yang tidak mau keluar bersama kekasihnya? Mungkin memang anak itu seorang strict parents atau anak yang sedang di masa miskin; tidak memegang banyak uang.

Tentu Prima bohong soal dirinya itu tidak punya kekasih. Karena ia malas berdebat dengan keluarga nya tentang masalah pasangan nya. Lagian tidak ada salahnya sembunyi sembunyi kan.

Saat ini Prima dan kekasihnya pergi ke pasar malam. Beberapa stan makanan menjadi tempat favorit Prima sebelum nongkrong di cafe seperti biasanya. Ia membeli beberapa makanan dan memakannya di samping jalan, sudah biasa Prima memilih membeli makanan di luar dibandingkan makanan di cafe yang menurut Prima rasanya sangat monoton. Kekasih Prima pun sudah biasa menuruti keinginan Prima saat berkencan.

Setelah makan, Prima langsung mengajak kekasih nya ke cafe tempat biasa mereka berdua. Di cafe mereka hanya memesan Boba dan kentang goreng ukuran jumbo. Ya karena tadi sudah membeli makanan di stan jalanan, sudah pastilah mereka kenyang.

"Oh ya.. lu udah ngerjain tugas fisika?" Tanya sang kekasih.

"Udah, lagian soal yang di kasih Pak Lan mudah kok." Balas Prima seadanya.

"Gua sambil ngerjain tugas gapapa kan? Lu nonton aja di pad yang gua bawa, gua baru top up Netfl*x tuh. Puas puasin sana nontonnya."

Pad di keluarkan dari tas sang kekasih. Prima tersenyum senang lantas mengecup pipi sang kekasih, membuat kekasihnya tersenyum tipis namun hangat.

Prima membuka pad itu dan menonton Netfl*x seraya membantu kekasihnya jika tidak bisa mengerjakan bagian yang sulit.

Hingga tiba-tiba ponselnya berbunyi, seperti; banyak pesan yang masuk dan juga panggilan tak terjawab. Prima mencoba mengabaikan hal itu dan fokus dengan film yang di tonton nya.

Namun karena banyak nya suara yang mengganggu, Prima mengambil ponselnya dan melihat orang yang mengganggu nya di saat seperti ini, padahal ia sedang berkencan.

Prima mengedarkan pandangannya ke segala arah, ia bisa melihat seseorang yang masuk dari  pintu depan. Namun tidak ada hasilnya , ia kembali mencari-cari orang yang ia pikirkan.

Tepat disana ada Vikal yang di temani rokok di sela jari nya duduk di kursi dekat jendela cafe. Ia pun bingung sekarang, jantungnya berdegup kencang, ia sedikit takut dan khawatir.

"Gua ke toilet bentar ya.. kebelet nih." Ucap Prima lalu pergi ke toilet.

"Nah kan, kebanyakan makan minum sih lu. Ya udah sana, ntar lu keluar di sini di usir yang ada." Balas sang kekasih.

"Kenapa gua bisa suka sama lu sih? Nyebelin banget jadi orang." Gerutu Prima.

"Hahahaha"

Setelahnya Prima berjalan meninggalkan kekasihnya. Prima menatap Vikal yang nampak menyeringai, ia tau jika Vikal pasti akan mengikutinya.

Buktinya dominan itu mulai berjalan menuju ke tujuan yang sama dengan Prima.

"Kenapa lu ngikutin gua sih!" Bentak Prima, namun dengan nada lirih.

Jelas prima tidak ingin orang-orang menaruh curiga di dalam bilik.

"Putus atau hukuman?" Bisik Vikal.

"Enak banget ngomong nya! Gua gak pilih dua-duanya."

Vikal mendorong tubuh Prima menatap tembok, ia mendekati wajah Prima dengan pelan, menatap mata Prima dengan tajam. Tangan kirinya menyentuh pinggang Prima, tangan kanannya mengunci kedua tangan Prima di atas kepala.

[✓] Cousin | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang