daddy 😾
yang aku jemput skrng
mama udah kesana
kamu udah siap-siap kan?udah kok
cepet jemputiya gas
•-•
"aku takut banget, tanganku tremor" kata sunghoon sambil ngusap-usap tangannya sendiri saking gugurnya.
"kamu pegang tangan aku aja, kamu gausah khawatir, mamaku baik kok" balas heeseung narik tangan sunghoon buat digenggam.
jadi mereka udah sampe di kafe tempat janjian ketemu antara heehoon sama mamanya heeseung.
dan sekarang lagi jalan menuju meja yang udah dibooking sama heeseung khusus pertemuan keduanya.
jujur aja sunghoon gugupnya gak main-main. apalagi sekarang perutnya mulai besar meskipun usianya baru tiga bulan.
"itu mamaku, ayo kesana" tunjuk heeseung ke seorang perempuan paruh baya yang duduk di meja paling ujung.
awalnya sunghoon ragu, tapi sebisa mungkin untuk tetap tenang dengan narik nafas dalam-dalam.
"kamu masih gugup? mau aku batalin aja? kasian kamu nanti banyak beban pikiran, aku gamau twins kenapa-kenapa"
"kamu gausah cemas, aku udah siap kok. ayo temui calon mama mertua" sunghoon senyum.
"kamu yakin?"
sunghoon manggut-manggut.
"oke kita ketemu mama" heeseung bawa sunghoon menuju mamanya.
"mama!" panggilnya nolehin kepala sang ibu. pas mereka bertiga saling kontak mata, tiba-tiba..
"om, pacarnya boleh aku ambil gak?manis banget soalnya"
"TAKI, MAU TAK LEMPAR SEPATU?!"
•-•
"ma, kayaknya aku gabisa nemenin kalian deh. papa minta aku ke kantor sekarang" kata heeseung disela-sela mereka berempat ngobrol.
"tenang aja om, kak hoon biar sama aku" sahut remaja cowok bernama taki yang bukan lain keponakan heeseung.
"mbahmu!" kesal heeseung. "aku titip sunghoon ya ma, tolong jagain soalnya ada anak aku diperutnya"
"dih alay!" komen taki.
"diem kamu bocil!"
"iya tenang aja hee, mama jagain sunghoon kok. nanti sekalian dianter pulang" jawab mama lee.
"yaudah aku pergi dulu, bye" heeseung buru-buru pergi ninggalin sunghoon sama ibunya plus taki.
"oh iya, tante lupa. usia kandungan kamu udah berapa bulan hoon?"
"t-tiga bulan tante, hehe" jawab sunghoon ngebuat mama lee keliatan kaget.
perut lumayan besar itu usianya baru tiga bulan?
"tiga bulan sebesar ini?"tanyanya gak percaya sambil ngelus perut sunghoon.
"iya, soalnya kembar tante"
"kamus serius? kamu hamil anak kembar?" tanya mama lee diangguki sunghoon.
"astaga akhirnya keluarga punya keturunan kembar. tante seneng banget dengernya hoon, terus kapan heeseung nikahin kamu?"
"gatau tante, anaknya masih suka ngalor-ngidul. belum pasti mau nikah kapan"
"astagaaa.." mama lee nepuk jidat. "bener-bener ya heeseung. berani hamilin anak orang tapi belum tau kapan dinikahin"
"mending sama aku aja kak, aku bentar lagi kelas dua belas. bisa lah setelah lulus aku aja yang gantiin om hee"
"maaf ya taki, kakak sukanya sama om kamu hehe"
"oh my god, baru kali ini rasanya tertolak. biasanya pada ngantri jadi pacar aku, hiks" taki mulai drama.
"apa sih taki? kamu masih kecil ya, sok-sokan mau nikahin anak orang"
"ih eyang~ taki udah gede tau!"
"gede badannya doang, pikirannya masih bocil"
"ish eyang nyebelin!"
sunghoon cuma ketawa-ketiwi aja liat interaksi antara nenek sama cucunya itu.
"kalo gitu, secepatnya tante bakal minta heeseung lamar kamu. kalo bisa nikah juga sekalian, sebelum perut kamu makin besar"
"aku terserah aja tante, yang penting dia mau tanggung jawab"
"pasti hoon, heeseung ga mungkin lari dari tanggungjawab. apalagi dia keliatan bucin banget sama kamu"
"tante bisa aja... " sunghoon cuma senyum setelah itu, malu banget dia tuh padahal yang diledek itu heeseung. haduh.