DAEVAN

CHAPTER 3

    Sorry for typo:)
        

" Eh gan, Lo udah tau kan ?". Tanya Vania selaku wakil ketua osis di SMA GALAXY.

" Tau apa?". Tanya balik Regan, ketua osis disini.

" Angkatan ini ada anak tunggalnya pak Alvito Galaxy, dia sekarang udah masuk SMA ini". Titah Diva menimpali.

" Jadi?"

" Lo jangan main-main sama dia, ntar diaduin lagi sama papanya". Ujar Vania memperingati atasannya itu.

" Bukan urusan Lo!".

" Gan, gue tahu Evan itu ketua geng cyclops. Rival bebuyutan dari geng motor lo, tapi gue mohon untuk acara kali ini nggak usah kaitin itu dengan acara 'mari bantai musuh bersama- sama', selesain urusan pribadi Lo diluar sekolah!". Tegas aditya

" Nggak usah sok nasehatin gue dengan mulut kotor Lo! Inget ini, sebuah mos tanpa hukuman itu bagai teh tanpa gula, nggak ada sensasinya. Jadi kalo dia salah tetap akan gue hukum!" . Tukas Regan dingin. Mendengar penuturan sang ketua, Anggota osis yang berada disana hanya bisa menghela nafas pasrah.

" Terserah Lo, gue tau Lo itu orangnya bijak dan inget pesen gue , pak Alvito udah ngasih kepercayaan yang besar buat Lo, jadi gue harap Lo bisa gunain itu dengan sebaik-baiknya".

" Bahkan sebentar lagi gue bisa takluin dia dengan mudah".

                          **~~**~~**

 Seorang cowok dengan setelan jas rapi beralmameter SMA GALAXY memasuki ruangan diikuti beberapa orang di belakangnya. Terdengar beberapa pujian untuknya.

" Oh... Itu ya ketosnya, ganteng banget"

" Iya, rata-rata kalo dicerita novel itu ketos emang ganteng".

" Terus punya pacar cantik kayak gue"

" Sadar bro, jatuh dari ketinggian itu sakit!"

" Apalagi ngehalu setinggi tiang listrik".

Terdengar pujian yang bersahut-sahutan diruangan itu, semuanya tampak bersemangat membicarakan kelebihan ketos mereka.
    
Terkecuali segerombolan cowok yang berada disudut pojok ruangan itu yang tak lain adalah pasukan geng motor cyclops.

Tampak pancaran aura tak bersahabat dari wajah mereka. Terlebih dari ketua mereka, Daevan.

Setelah menempatkan dirinya di tengah ruangan, Gaza Raegan yang tak lain adalah panglima geng motor Aodra plus ketua osis disini menatap sengit sang ketua, musuh bebuyutannya.

Kepindahannya beberapa bulan yang lalu di sekolah ini dan terpilihnya langsung dia menjadi ketua osis di SMA ini sempat menjadi ghibahan hangat siswa- siswi disana. Pasalnya dilihat dari zaman ke zaman, tak ada satupun pasukan Aodra yang sekolah di yayasan ini.  Terlebih sang ketua cyclops rival bebuyutan Aodra adalah pemilik yayasan ini. Mereka lebih banyak bersarang di SMA Bima sakti sebuah yayasan dengan jumlah anak berandalan terbesar di Jakarta.

Dan inilah saat yang mereka semua takutkan, kini dihadapan mereka semua sudah ada sang ketua cyclops dan panglima Aodra yang sama-sama memberikan tatapan kebencian satu sama lain.

Mendadak suasana terasa hening dari beberapa detik yang telah terlewati.
Masih dengan aura permusuhan yang menyelimuti ruangan ini

Sesuatu terasa menyentuh dan menggenggam tangan Evan yang mengepal kuat, ia melirik ke sampingnya dan benar saja ia sudah di hadapkan dengan wajah cemas Ghali.

" Lo bisa Van, jangan cari masalah dulu!".

" Gue bisa kalo dia nggak cari gara-gara!". Desis Evan dingin.