🌻09

18 1 0
                                    

Mumpung masih pagi dan bel sekolah belum berbunyi, Mentari berjalan menuju perpustakaan untuk membaca novel.

Lembaran demi lembaran di baliknya dengan membaca sangat teliti novel tersebut.

Perpustakaan yang tenang mampu membuat Mentari menjadi sangat fokus dalam membaca.

Dirasa sudah cukup untuk membaca beberapa lembar halaman, Mentari berniat untuk kembali ke kelas.

Mentari berteriak di depan perpustakaan begitu matanya melihat seorang cowo yang baru saja melintas.

Cowo itu berhenti melangkah dan langsung memutar bandannya. Mentari langsung berlari ke arah cowo tersebut dan tersenyum hangat padanya. Siapa lagi cowo tersebut kalau bukan Sky.

"Morning Sky." mengucapkan dengan senyuman.

"Morning too." Sky menghadap wajah Mentari sekaligus memberi nya senyuman. "habis ngapain di perpus?"

"Baca novel." jawab Mentari.

"Suka banget sih sama novel?" Tanya Sky.

"Gatau, tenang aja gitu kalau baca novel, entahlah kenapa aku sangat menyukainya, rasa suka itu tiba tiba datang Sky."

Sky yang mendengar tersebut langsung mengangguk, yang menandakan dirinya paham.

Mentari memang suka membaca novel sebelum jam pelajaran di mulai, lebih tepatnya Mentari selalu berangkat pagi untuk menyempatkan waktunya membaca novel di perpustakaan.

Mentari dan Sky berjalan berdua dengan langkah kaki yang sama tersebut lantas menjadi sorotan bagi
kakak kelas dan murid murid lainnya.

Mentari tidak menghiraukan hal tersebut, karena Mentari juga tidak berbuat kesalahan, jadi kenapa harus takut.

Percakapan mengiringi langkah mereka dan tidak sadar kalau sudah tiba di kelasnya.

Mentari menaruh tasnya di bangku dan tidak melihat Meysa berada di bangkunya, bel sudah hampir berbunyi, tetapi Meysa tidak kunjung datang.

"Apa Meysa sakit ya?" bertanya dalam hati mungilnya.

5 menit kemudian seorang satpam datang dan memberikan surat dari titipan seseorang.

Mentari membuka surat dan ternyata isi surat tersebut adalah izin Meysa yang tidak bisa mengikuti pelajaran karena sedang sakit.

Meysa melipat surat kembali dengan wajah cemberutnya.

Sky yang melihat wajah cemberut Mentari langsung menanyakan keadaannya.

"Are you okeyy tar?"

"im okeyy, Meysa ga masuk, kali ini aku duduk sendiri dong, hikss." merajuk Mentari.

"Hmm yaudah aku temani ya? aku duduk sebangku sama kamu, boleh?." Sky memberi tawaran.

"Boleh banget, sini sini." wajah Mentari yang awalnya cemberut mendadak sumringah.

menyimak materi yang sedang di jelaskan di papan dan saling bertukar pertanyaan membuat anak anak sekelas gemas pada mereka berdua.

Mentari yang tidak paham itu juga sesekali bertanya pada Sky, dan mereka saling bertukar pendapat.

*Dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak.

"Meysa kenapa nggak masuk tar?" Clarissa bertanya pada Mentari.

"Sakit cla."

"Yaampun kasihan banget tuh anak, bisa sakit juga ternyata wkwk." Clarissa tertawa mengejek

"Tau tuh, mana ga masuknya ga bilang bilang." kesal Mentari.

"Kamu gimana sih tar, orang sakit mah gatau kapan datangnya, masa izin dulu, aneh kamu." membenarkan Mentari.

"Ehh iya, pinter juga kamu cla wkwk."

Mereka berdua pun tertawa karena hal tersebut.

*
*
*
*
*
*
*
Haii makasih yang udah baca, jangan lupa vote dan ikuti akun aku kalau boleh hehe, Makasih.

NOT ME!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang