Akar and Naya

Prolog

Hak cipta dilindungi undang-undang No 28 tahun 2014.
Di larang menjiplak, memperbanyak sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penulis.

***

Perayaannya tidak pernah berubah, masih sama. Masih tentang aku, kamu dan semesta yang diam-diam merekam setiap cerita yang pernah kita lukis. Tanggalnya, suasananya dan bentuk bangunannya, sedikit demi sedikit telah berubah, tapi tidak dengan keadaanku yang masih saja sendiri.

Tidak jarang teman-temanku mengenalkan teman lelakinya padaku, tapi tetap saja yang kucari selalu kamu. Karena buat aku, sama kamu aku sudah pulang. Sama kamu, aku ngga perlu menjadi orang lain, sama kamu semua terasa mudah karena kamu tahu apa yang aku mau.

Temanku bilang aku adalah gadis paling bodoh yang pernah ia temui, karena katanya aku terlalu larut pada perayaan yang kamu berikan yang sampai sekarang tidak pernah ada kata selesai.

Aku juga tidak pernah menyangka akan sampai sejauh dan selarut ini pada perayaan itu, karena yang kutahu aku benci perayaan, tapi katamu perayaan tidak semenyeramkan itu.

Ya, kamu berhasil mengubah pandanganku terhadap perayaan yang menyeramkan menjadi menyenangkan. Terima kasih karena sudah mengubah pandanganku menjadi lebih baik, tentang apapun itu.

Aku rasa perayaannya sudah harus berubah, entah itu keadaannya, bentuknya, suasananya dan bahkan keadaanku yang merayakannya juga harus ikut berubah. Karena kalau semuanya masih saja sama, berarti aku ngga pernah ikut pindah walau tanggal, bulan dan tahunnya berganti.

Dengan atau tidak bersamamu, setiap perayaannya sudah harus berubah. Dan kini, aku akan mengubah perayaan itu, sedikit saja. Karena aku juga ngga mau perayaan yang ada harus hilang tak tersisa.

Dan percayalah bahwa aku selalu berusaha menyematkan namamu di setiap babnya, walau tak jarang gagal. Jadi biarkan cerita ini menemukan kalimat tamatnya sendiri.

Medan, empat tahun setelah perpisahan,

Nayanika Aksata.

☁️☁️☁️

Halo semua!
Ini kali pertama Lara mencoba untuk konsisten menulis hingga selesai, semoga kalian suka, ya.

Karena biasanya hanya nulis aja tanpa niat menyelesaikan, hehe. Jadi mohon dukungannya, ya.

Terimakasih karena sudah menyempatkan membaca karya yang sangat amatir ini.