Eksperimen Transmigrasi: Saya menjadi Louis James Moriarty?!

Bab 3 : Akting Diperlukan Saat Anda Sedikit Yandere

Ringkasan:
Anggap saja kita melihat sekilas apa yang akan dilakukan Louis kepada orang-orang yang berani menyentuh dan berbicara buruk tentang saudaranya...

Dan sialnya, si Bratty William trauma.

Tapi tidak ada yang mengantisipasi aktingnya, bahkan sang Pencipta, jadi apa yang perlu dikhawatirkan? Bahkan William, saudaranya, bahkan tidak menyadarinya!

⚠️TW! Penyebutan memaksa seseorang untuk minum darah

•••••

Catatan:
(Lihat akhir bab untuk catatan .)

•••••

"Ah! Selamat siang, tuan muda Moriarty!"

William tersenyum pada petugas pos dan menyerahkan surat itu kepadanya, "Selamat siang, bisakah Anda mengirimkan ini?" petugas mengambilnya saat dia memeriksa surat itu. "Ah... surat dari nyonya. Kamu tidak perlu jauh-jauh datang ke sini, aku akan datang untuk mengambilnya."

"Tidak apa-apa, saya sudah di jalan dia-" "AGHH!! AKU TIDAK PERCAYA AKU GAGAL!!" sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba terdengar teriakan dari sudut tempat sekelompok pria yang sedang berjudi. "Hei! Ini bukan kasino, lakukan di pub!" petugas itu mulai terlihat kesal. Salah satu pria itu menggerutu, "Apa yang harus saya lakukan..? Pergi? Berhenti?"

"Twist."

Sekelompok pria yang sedang berjudi memandang ke arah William yang sedang melihat kartu mereka, "Ini twist," katanya sambil tersenyum. Pria sebelumnya yang menggerutu, tampak tidak yakin tetapi memutuskan untuk mempercayainya, "...Aku akan mempercayaimu... OYAHH!" yang pada gilirannya tidak keluar sebagai twist. "Whoa, tepat 21!! Tuan muda, ini luar biasa! Bisakah kamu melihat masa depan atau semacamnya?"

"Tidak mungkin. Jika saya bisa memprediksi probabilitas kartu, itu sangat mudah," William mengangguk pada mereka saat dia berjalan pergi. "Terima kasih banyak!" pria itu melambaikan tangan padanya.

"Probabilitas kartu, katanya, apakah itu sesuatu yang dapat Anda temukan dengan sekali lihat?"

"Seperti yang diharapkan dari para bangsawan, mereka berbeda dari kita."

"Tuan muda, tolong pinjami saya pengetahuan Anda! Bunga ini tidak akan menyembur tidak peduli apa yang saya lakukan!"

"Begonia seperti bayangan dan sedikit penyiraman dapat membantunya tumbuh."

"Tuan muda, saya mengalami masalah dengan matematika dasar, dapatkah Anda membantu dengan ini?"

Dengan itu, William memulai pelajarannya sambil menggambar persamaan dan menjelaskan kepada anak laki-laki yang mendengarkan dengan ragu-ragu.

Albert, yang berada di dalam kereta, melihatnya dan mulai tersenyum ketika dia mendengarkan William. Setelah beberapa saat, dia memutuskan untuk menyela, "Selamat pagi." orang-orang mulai berhenti dan melihat ke arahnya dengan heran. "Ah, Lord Albert! Anda sudah keluar?"

"Ya, dan saya tidak sengaja menemukan kalian semua," Albert lalu melihat ke arah William. "Apakah kamu ingin pulang denganku? Ayo pulang bersama." William tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Iya kakak."

"Siapakah anak-anak yang baik dan terhormat itu?" seorang pria bertanya kepada petugas pos. "Apa yang kamu katakan? Mereka adalah anak-anak Duke Moriarty," jawab petugas pos. "Ho~ mereka tumbuh dengan baik, Tuan Albert yang lebih tua dan yang lainnya adalah... umm... yang kedua, tuan muda William?"

"Keluarga itu terus berkembang, rumah sakit bahkan bisa direnovasi berkat keluarga Moriarty."

"Mereka benar-benar bangsawan. Bahkan pria besar dari kota sebelah itu tidak menentang mereka."