Bab 6

896 123 4
                                    

Seminggu kemudian.

Sudah satu Minggu Cahaya dan putrinya Tiara mengurung diri di kosan. Pasal nya Cahaya memegang banyak uang dari Deren. Jadi dia tidak menjual diri selama seminggu. Ia takut bertemu lagi dengan Deren.

Pagi ini Cahaya menggoreng nasi goreng. Anak nya Tiara meminta nasi goreng sosis.

Ketukan di pintu menyadarkan nya. Di buka nya pintu tersebut. Ternyata Budi yang datang berkunjung.

"Tumben kesini," tak ada angin dan hujan bos nya mau menemui nya di tempat kumuh seperti itu.

Tanpa di suruh masuk Budi melangkahkan kaki nya ke dalam rumah. Budi melihat sekeliling. Kosan yang sempit. Daerah padat penduduk.

"Sebaik nya kamu tinggalkan rumah ini. "

"Kenapa?"

"Kau punya uang kan dari mantan Suami mu. Kau bisa menyewa tempat yang layak untuk Putri mu,"

"Uang itu ku gunakan untuk berobat Putri ku."

Budi terpaksa duduk di karpet yang kumuh tersebut. Walau kumuh tapi rumah Cahaya cukup bersih.

"Sebaik nya kau bilang ke Mantan Suami mu kalau Putri nya sedang sakit keras,"

"Jangan coba coba kau mengatakan nya pada Deren!!!! Aku tak mau dia tau kalo Tiara ada. Dia Putri ku. Jangan sampai ia tau kalo dia punya anak. Aku tak Sudi,"

"Baik lah . Baik lah. Seminggu yang lalu di waktu pagi. Ia menemui ku. Menanyakan alamat mu. Ku bilang aku tak tau. Sebaik nya kamu temui dia. Selesaikan masalah kalian."

"Menemui nya?," Cahaya tertawa. "Jangan bilang kamu di beri dia uang,"

"Kau benar, dia bilang dia mencintai mu dan akan menikahi mu. Dia memberi kan ku uang asalkan kau tidur dengan nya."

"Cih dia sama saja dengan para hidung belang. Menginginkan tubuh ku! Padahal ku yakin dia sudah punya Istri,"

"Aku sih tak tau. Sebaik nya kau temui dia. Aku yakin dia serius dengan kata kata nya yang ingin menikahi mu. Kamu gadis yang baik. Kamu hanya di desak oleh keadaan menjadi pelacur,"

"Aku tak mau berurusan dengan nya lagi. Sebaik nya kamu pergi sebelum Putri ku bangun."

"Yah uang 10 juta ku lenyap deh,"

"Baik lah aku akan pergi dulu. Rumah Bordil ku terbuka untuk mu karna kamu yang menyelamatkan anak ku."

******

Setelah kepergian Budi. Dia pergi ke kamar, di lihat nya putri nya yang berusia 6 tahun itu bangun.

"Mama sudah buatkan nasi goreng," ucap Cahaya tersenyum.

"Yey Mama hebat, nasi goreng bikinan Mama emang paling Enak. "Ucap Tiara memeluk Cahaya.

Cahaya memandikan Tiara. Setelah selesai ia memakaikan baju untuk Tiara. Ia memakaikan hijab untuk Tiara yang botak.

"Ma jalan jalan yuk."

"Kemana? "

"Ke taman,"

"Baik lah,"

*****

Mereka makan dalam sambil Tiara yang bercerita bahwa ia bertemu dengan Om baik di taman rumah sakit dan memberikan nya uang. Tiara bercerita. Betapa baik nya Pria itu.

Setelah makan. Cahaya mengunci kamar kost nya. Ia melewati perumahan padat penduduk. Saat ia berjalan tetangga sesama ibu ibu sama berbisik . Pasal nya mereka tau pekerjaan Cahaya yang menjadi pelacur. Tapi Cahaya cuwek saja berjalan menghadap depan.

Cahaya menaiki angkot untuk sampai di taman . Di desa tersebut. Sesampai nya di taman Cahaya menunggu Tiara yang main bersama sebaya nya.

Cahaya membeli 2 es krim. Untuk diri nya dan Putri nya. Ia memanggil putri nya dan memakan es krim berdua di taman tersebut.

*******
Sedang di tempat lain Wulan keluar dari rumah sakit. Deren mengendarai mobil nya . Di samping nya ada Nadira . Dan di belakang nya ada Feby dan Wulan.

Deren sampai di rumah Wulan.

"Enggak Mampir Deren?"

"Enggak Ma . Deren mau antar Nadira ke rumah dulu lalu berangkat ke kantor. ,"

"Emang enggak kesiangan?,"tanya Wulan.

"Kesiangan, tapi pekerjaan Deren numpuk di kantor."

"Baik lah,"

"Nadira jaga kehamilan mu baik baik. Jangan lagi jalan jalan bersama teman teman mu. Aku tak ingin kamu kecapean lalu keguguran. "

"Baik Ma,"

Deren mengendarai mobil nya untuk pulang ke rumah. Di lihat nya jam menunjukkan 9 pagi. Dia sudah kesiangan.

Sampailah dia ke rumah nya.

"Kamu enggak ikut turun?"

"Aku mau ke kantor."

"Baik lah hati hati di jalan. "

Sebelum Nadira keluar mobil .ia berucap. "Dedek minta cium," rengek Nadira

Deren pun mencium perut Nadira. Dan mengelus nya. "Ibu nya juga," ucap Nadira lagi.

Deren pun menuruti permintaan Bumil tersebut. Ia mencium kening Nadira.

Setelah itu ia menjalankan mobil nya ke kantor.

********

Sore nya setelah dari Kantor Deren tak langsung pulang.ia menjalan kan mobil nya ke rumah Bordil.

Deren mengetuk pintu ruangan Budi yang sudah di hafal nya.

"Masuk," Budi menyimpsan uang yang sudah di hitung nya ke dalam Tas.

Deren duduk di sofa di hadapan Budi.

"Bagaimana,"

"Dia tak mau bertemu dengan mu. Lebih baik kamu lupakan dia. Luka nya terlalu dalam untuk kamu sentuh dia lagi rasa nya mustahil."

Deren menghelang nafas ."kapan dia kesini,"

"Tak tau . Sementara dia tak kesini karna punya banyak uang dari mu."

"Kamu bisa pilih salah satu dari wanita disini untuk menghangatkan ranjang mu,"

"Aku tak bernafsu, selain dengan Cahaya."

"Dasar!" Ucap Budi.

"Aku pergi dulu."

"Baik lah,"

Deren keluar dari ruangan Budi ia pergi ke bagian Batender . Suara Dj memenuhi Indra pendengaran nya. Sambil minum Wine ia menatap sekeliling mencari Cahaya. Tapi nihil, Cahaya tidak di temukan.

"Sial. Kemana lagi aku harus mencari mu Cahaya, aku merindukan mu,"

TBC by ismiati wardani 840 kata





Part tidak lengkap. Lengkap nya di karya karsa
Karya karsa @ismiatiwardani

Ig .ismia_wardani

Pernikahan balas Budi 35.000
Ratna dan Wisnu 35.000
Rafael dan elena 35.000
Ayahku cinta pertama ku 15.000

Hati yang terkoyak 40.000
Luka di hati 25.000
Mentari 35.000
Mencintai dalam diam 35.000

Promo 8 judul pdf 100.000
3 judul pdf promo 50.000 gratis 1 pdf bebas pilih promo berlaku selama bln ramadan

Wa.mia 0881-0361-06076

LUKA DI HATI (Cahaya cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang