Bab 3

3.2K 327 47
                                    

Cahaya akan membuka pintu tapi terlebih dulu Deren memeluk nya dari belakang.

"Aku sudah membayar mu 10 juta. Sanggupkah kau mengembalikan nya. Terlebih lagi mucikari itu pasti sudah memakai uang nya.

Deren menghadapkan Cahaya ke arah nya. Lalu ia mengelus rambut Cahaya. "Kenapa kau bisa seperti ini Cahaya. Kau adalah Orang yang taat beribadah,"

"Bukan urusan mu Deren . Sekarang lakukan apa yang harus di lakukan." Ucap Cahaya Datar.

Deren mendekatkan kening nya ke kening Cahaya.

"Aku merindukan mu," ucap Deren.

Lalu setelah itu Deren mencium Cahaya dengan lembut. Ia merasakan kelembutan Cahaya. betapa ia merindukan Cahaya.

Ia menciumi bibir cahaya lalu turun ke leher nya. Ia meninggalkan jejak kemerahan disana.

Setetes air mata keluar di pipi Cahaya.

Lalu Deren menghapus nya. Ia mengangkat tubuh Cahaya ke ranjang.

Ia membuka handuk nya dan pakaian Cahaya.

Mata Deren menggelap.
Ia mencecap dan menghisap apa yang bisa di hisap. Lalu sekilas bayangan Cahaya yang tidur dengan banyak Pria menyentak nya membuat nya marah.

Ia melakukan nya dengan kasar dan brutal. Tapi Cahaya tidak merespons apa yang di lakukan Deren.

Cahaya bagaikan mayat hidup.
Ia tidak merespon apa yang di lakukan Deren. Semua nya berlangsung hingga hari menjelang pagi lalu Deren ambruk di atas Cahaya.

"Aku membencimu Deren ," ucap Cahaya sebelum terlelap dalam tidur nya.

***********

Pagi nya ia terbangun di pelukan Deren . Tangan dan kaki nya membelit tubuh Cahaya. Badan Cahaya rasa nya remuk semua. Ia merasakan Sakit di sekujur tubuh nya .

Dengan susah payah Cahaya terlepas dari belitan Deren.

Cahaya dengan tubuh telanjang nya melangkah ke kamar mandi. Ia membersihkan tubuh nya yang di penuhi tanda merah. Tangis nya pecah setiap kali ia di setubuhi oleh seorang Pria. Ia merasa sangat berdosa.

Lalu Cahaya keluar dari kamar mandi . Terlihat Deren sedang duduk di ranjang

"Kau sudah mandi,?" Tanya Deren Serak tapi cahaya tak menghiraukan nya.

Ia melangkah kaki lalu memakai pakaian yang Awal .

"Kau sudah akan pergi?"

"Ya" ucap Cahaya mengikat rambut nya,

"Tunggu lah dulu aku memesan sarapan untuk kita."

"Aku tetap akan pergi,"

"Berhentilah dari pekerjaan ini,"

"Aku tak bisa,"

"Kenapa!" Bentak Deren . Berdiri di hadapan Cahaya.

"Berzina itu Dosa besar Cahaya,"

"Kau tak kan mengerti Deren. Ini bukan urusan mu!"

"Ini urusan ku karna kau mantan Istri ku."

"Aku pergi dulu," setelah itu Cahaya mengambil tas nya dan akan pergi dari sana.

"Jika kau butuh uang kau bisa menghubungi ku.,"ucap Deren menyerahkan kartu nama nya.

Tapi Cahaya menyobek nya. Di hadapan Deren.

Lalu setelah itu ia pergi dari kamar tersebut.

"Apa yang membuat mu menjadi seperti ini Cahaya," ucap Deren sedih.

****
Cahaya memesan ojek online. Lalu ia naik ojek online. Sesampai nya di rumah Ada Tiara yang menyambut nya.

"Mama kerja malam lagi? " Tanya Adara.

"Kemana Bik Maryam."

"Dia sedang ke pasar Ma."

"Oh,"

"Tira sudah sarapan?."

"Belum ma Tiara lapar,"

Cahaya mengecek tempat nasi. Untung nya ada nasi kemarin.

Cahaya meletakkan Tas nya dan pergi ke dapur. Untuk membuat nasi goreng Sosis.

"Ma, kapan Tiara bisa sekolah lagi,"

"Tiara juga ngk sembuh sembuh kadang keluar darah dari mulut Tiara."

Cahaya mendekati Putri nya dan berjongkok di hadapan nya.

"Yang sabar ya sayang Sebentar lagi Tiara sembuh," ucap Cahaya tersenyum pahit .

"Tiara bosan di rumah. Tiara pengen Sekolah supaya banyak teman," karna ia jarang masuk Sekolah TK Besar karna alasan nya ia melakukan kemo trapi. Karna Tiara mengidap Kangker setadium 4.

Ia berjuang untuk membiayai penyakit Tiara sejak 3 tahun yang lalu. Entah kenapa dari sekian banyak umat manusia Tiara lah yang dapat penyakit mengerikan ini.

"Nantik kalo keadaan nya membaik Tiara masuk sekolah,"

"Benarkah Ma,"

"Tentu dong,"

"Hore,"

********

Sedang di tempat lain Deren tidak bisa berkonsentrasi dari pekerjaan nya ia memikirkan Cahaya.

"Pak," ucap Sekretaris tersebut.

"Ya,"

"Nyonya menunggu di luar,"

"Suruh dia masuk,"

Lalu muncullah Seorang bernama Nadira memasuki ruangan Deren.

"Hai sayang," ucap Nadira mencium Deren.

"Ada apa kau kemari. Mau minta uang lagi?!"

"Jangan galak galak dong sayang. Aku mau pamit ke Bali bersama teman teman ku."

"Ya pergilah,"

"Oke sayang baye. Aku pergi dulu ya. Teman ku menunggu di bawah."

Lalu kemudian Nadira pergi dari hadapan Deren.

Andai saja ia tak pernah menikahi Nadira pastinya sekarang ia masih bersama Cahaya.

Entah kesambet apa dulu ia bisa tergila gila kepada Nadira. Yang kerja nya menghamburkan uang. Padahal ia sudah mempunyai Istri sealim Cahaya.

"Aku pasti akan menceraikan mu Nadira."


TBC by ismiati wardani

Yang mau beli pdf pernikahan balas Budi 30.000
Pdf hati yang terkoyak 20.000
Novel Ratna dan Wisnu 68.000

LUKA DI HATI (Cahaya cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang