Bab 7

954 133 9
                                    

Pagi pagi sekali Cahaya membawa putri nya yang berusia 6 tahun itu kemo. Cahaya menggunakan hijab. Begitupun dengan putri nya. Tak ada yang tau di balik hijab nya tersimpan sesuatu yang kelam.

seperti biasa Tiara melakukan kemo terapi dan Cahaya menunggu di luar.

"Kamu?" Ucap Seorang pria yang tak di kenali.

Pria tersebut menatap Cahaya dari atas kebawah.

"Kamu cukup pintar menutupi jati diri mu ya,"ucap pria tersebut.

"Maksut nya? tanya Cahaya tak mengerti.

"Perkenalkan, aku Amir, salah satu pelanggan mu,"ucap Amir berbisik di telinga Cahaya

"Anakku sakit, aku terpaksa melakukan pekerjaan itu,"

"Oh sakit pa?"

"Kangker stadium 4 ,"

,"Maafkan aku. yang berfikir buruk tentang mu,"

"Semua pria akan berfikir buruk jika melihat pelacur seperti kami. Karna pekerjaan ini pekerjaan Nista,"

"Kalau kau kesini?"

"Ah, aku menemani Ibu ku yang sedang priksa jantung."lalu pria tersebut mengeluarkan kartu nama dari dompet nya.

"Ini kartu nama ku, butuh pekerjaan hubungi aku."

"Terimakasih. Kamu pria yang baik."

"Sama sama," Amir tersenyum. Kemudian pergi melambaikan tangan.

Lalu keluarlah seorang Dokter dari ruangan tersebut.

"Ibu cahaya mari ikut saya,"

"Ya Dok."

Cahaya mengikuti Dokter tersebut.

"Ada apa Dok?"

"Kondisi anak anda semakin parah. Kemo tiada hasil nya. Jalan satu satu nya harus di lakukan tindakan Operasi.,"

"Tapi Dok saya tak punya uang," jawab Cahaya memelas.

"Maafkan saya saya tak bisa bantu," ucap Sang Dokter.

Cahaya menunduk harus kemana lagi ia cari uang, ah Deren. Ya kenapa tak meminjam pada Pria itu saja. Pasti nya dia banyak duit.

"Berapa Dok biaya nya,"

"300 juta,"

Cahaya terbelalak kaget .

"Baik Dok saya usahakan secepat nya saya hubungi Dokter."

"Baik, semangat, semoga anak anda cepat sembuh."

"Terimakasih Dok."

"Sama,"
*****

Malam ini Tiara menginap di rumah sakit ia mengeluarkan uang 10 juta sekali terapi.

"Mama mau kerja,"tanya Tiara.

"Iya nak Mama mau kerja."

"Bawakan Tiara Roti isi keju ya,"

"Baik, anak Mama anak pintar kuat nahan sakit."

"Iyah ma. Hehe,"

Sebenar nya Cahaya merasa kasihan meninggalkan Tiara dengan perawat sendiri. Tapi mau gimana lagi. Dia tak kuat untuk sekedar membayar bebysiter.

Cahaya seperti biasa menitipkan pada perawat . Lalu keluar dari ruangan tersebut.

Ia pergi ke toilet untuk merubah penampilan nya. Ia melepas hijab nya. Mengganti gamis nya dengan Rok dan kemeja panjang. Setelah itu ia keluar.

LUKA DI HATI (Cahaya cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang