Bab 2

8.2K 730 136
                                    

Setelah satu minggu ia cuti akhir nya ia di telfon oleh sang Mucikari. Menyuruh nya untuk melayani pelanggan nya di sebuah Hotel.

Cahaya berdiri di depan Hotel. Setelah pertemuan nya dengan mantan Suami nya membuat diri nya mengurung diri di kost nya bersama Putri nya. Dia tak berani ke rumah Bordil lagi takut Deren mencari nya.

Cahaya membuang nafas kasar dan memasuki Hotel tersebut. Sebenar nya ini pertama kali nya ada pelanggan yang menyuruh nya ke Hotel. Biasa nya ia melayani nya di rumah Bordil. Dan di banding pelacur lain nya ia paling tidak laku. Karna walau sudah lama bekerja di rumah Bordil pelayanan nya terbilang kaku. Karna ia melakukan nya dengan terpaksa. Dan setiap ia sudah berhubungan ia selalu menangis di kamar mandi karna merasa berdosa.

Cahaya pergi ke tempat resepsionis dan bertanya no kamar yang di tunjukan oleh sang Mucikari.

"ada yang bisa saya bantu? " tanya resepsionis

"saya mencari kamar no 305"

"oh silahkan naik ada di lantai 3" ucap sang resepsionis.

Cahaya menaiki lift lantai 3 . Entah kenapa firasat nya tidak enak.

"entah kenapa jantung ku berdebar dengan kencang. " ucap Cahaya pada diri sendiri.

Setelah sampai di No 305 Cahaya mengetuk pintu. Tapi tetap tidak ada jawaban sampai berkali kali. Hingga ia kembali mengecek sms dari sang Mucikari ternyata benar itu kamar nya.

Cahaya pun membuka handel pintu nya dan terkejut ternyata tidak di kunci. Terdengar suara air dari kamar mandi.

"ah ternyata orang nya sedang mandi?  Tapi bagaimana kalo yang datang bukan aku?  Tapi pencuri" ucap Cahaya pada diri sendiri.

Cahaya memasuki kamar tersebut yang terlihat mewah. Ia tak terkejut oleh kemewahan kamar nya. Karna sebelum nya ia pernah menikah dengan Orang kaya dan menginap di hotel yang mewah.

7 tahun telah berlalu dan Setiap kali aku mengingat mu aku selalu merasakan sakit.  Ucap cahaya dalam hati memegang dada nya.

Cahaya duduk di ranjang dan melihat banyak kelopak mawar yang bertebaran di ranjang. Rupanya penyewa jasa nya adalah orang yang romantis. Sama seperti mantan Suami nya adalah tipe orang yang Romantis. Sebelum badai pernikan itu datang pasti nya.

"Sial!" ucap Cahaya meremas kelopak mawar di tangan nya.

Ternyata pertemuan nya kembali dengan Mantan Suami nya membuat nya selalu memikirkan mantan Suami nya.

Cahaya memandang seluruh kamar tersebut lalu tatapan nya tertuju ke pintu kamar mandi. Masih terdengar suara guyuran air. Ia tak pernah merasa penasaran pada pelanggan nya. Yang ia butuhkan hanya lah uang untuk pengobatan Putri nya Tiara.

Bel berbunyi dan ia keluar untuk membuka nya.

"iyah." ucap Cahaya.

"ini Gaun pesanan anda. "

"tapi saya tak pernah memesan nya"

"Tuan yang memesan nya menyuruh anda untuk memakai nya dan berdandan. " ucap pelayan trsebut menyerahkan gaun berwarna kuning dan alat make up.

"Terimakasih." ucap Cahaya mengambil gaun dan alat Make up tersebut. Dan menutup pintu nya.

Cahaya memperhatikan diri nya di cermin. Di banding Pelacur biasa nya penampilan nya bisa di bilang tertutup dengan baju lengan panjang yang di masukkan ke dalam Rok pendek. Cahaya mulai membuka pakaian nya dan menggunakan Gaun berwarna kuning tersebut. Setelah berpisah dari Deren belum ada yang memperlakukan nya dengan Spesial dengan membelikan Gaun. Tidak seperti Pelacur lain nya yang kebanyakan mejadi Simpanan Pria beristri. Diri nya hanya punya hubungan di atas tempat tidur itu pun banyak pelanggan yang komplen karna diri nya yang terlalu kaku di atas ranjang.

Cahaya mulai melepas kemeja dan Rok nya lalu berganti dengan memakai Gaun nya. Ah,  ia terlihat lebih muda dari seusianya. Warna yang Pria itu pilihkan kebutulan menjadi Warna ke sukaan nya.

Cahaya menggerai rambut nya yang di kuncir kuda. Lalu menambah liftik berwarna merah di bibir nya menambah kesan Sexy dan berani.

Lama ia menunggu. Apakah pelanggan nya baru mandi? Kenapa lama sekali di dalam kamar mandi. Lama ia menunggu dan akhir nya bunyi pintu di buka membuat Cahaya menoleh ke arah pintu.

"Deren!!!!!!!!? " ucap Cahaya terkejut melihat Deren yang keluar dari kamar mandi menggunakan handuk sepinggang.

Tidak seperri Deren yang berwajah tenang. Cahaya kini berwajah pucat dan tegang.

"Maaf membuat menunggu Cahaya." Ucap Deren berjalan ke arah Cahaya.

"Brengsek! Kau menjebak ku!!!!" teriak Cahaya marah lalu berdiri akan meninggal Deren.

"kau tak bisa pergi begitu saja karna aku sudah mentrasfer bayaran mu ke mucikari mu Cahaya, "

"akan aku kembalikan!!!!"

"10 juta,  bagaimana kau bisa mengembalikan nya terlebih lagi Mucikari mu pasti nya sudah menggunakan uang itu. "

Cahaya terkejut 10 juta adalah bayaran termahal untuk Seorang Pelacur dari rumah bordil. Dan pasti nya uang itu sudah budi pakai.

"layanin aku malam ini, dan aku akan memberi tip besar. "Ucap Deren di hadan Cahaya memegang rambut Cahaya dan mencium nya. Ah betapa Deren sangat merindukan Wanita di hadapan nya.

Cahaya membuang muka. Enggan menatap Deren. "Maaf aku tak bisa. Ini begitu menyakitkan, " Ucap Cahaya tanpa menatap Deren dan air mata nya mengalir di mata nya.

Deren yang melihat itu tak tega, " kenapa kamu menjadi seperti ini Cahaya? " ucap Deren sedih berkaca kaca. Sambil menempekan kepalanya ke kepala Cahaya.

"hidup itu pilihan Deren,  dan ini pilihan ku. "

"apa uang dari harta gono gini sudah habis?

Cahaya memundurkan kepala nya agar bisa menatap Deren.

Basah,

Untuk pertama kali nya ia melihat air mata keluar dari mata Deren. Cahaya tak menjawab pertanyaan Deren dan mengambil tas nya untuk pergi meninggalkan Deren.

"Andai  aku tahu jalan ini yang kau tempuh setelah berpisah dari ku. Tentu aku akan mengikat mu dalam sebuah Pernikahan walau arti nya itu akan menyakiti mu. " ucap Deren menatap sendu punggung Cahaya.  Tanpa terasa setetes air mata lagi membasahi pipi nya.

"aku berharap ini yang terakhir kali nya aku melihat mu Deren. Setelah kau menalakku aku menganggap mu bahwa kau sudah mati!" Ucap Cahaya terus melangkah untuk keluar dari kamar tersrbut.





Tbc 939 kata by ismia wardani
Gimana suka ma cerita ku.
Tengah mlm nulis sambil ngntuk😔😔😔😔



Ada luka yang tak bisa di tulis lewat kata yaitu luka sendiru

LUKA DI HATI (Cahaya cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang