(Sorry ya kalau nemu typo)
Happy Reading semuanya...Xena masih bingung dan tentu gak percaya sama Juwita yang lagi di tenangin sama Yudis.
Logikanya aja, katanya hampir di perkosa tapi datang ke Apart Xena langsung meluk Yudis tuh gimana ceritanya?
Harusnya kan masih ngamuk gitu, yang mau perkosa dia laki kan? Kenapa jadi meluk Yudis bukan ke Xena yang di bilang dia cewek dan lebih deket walaupun yaa gak deket, ya gitu lah.
"Lo tenang dulu, lo pelan-pelan cerita." Kata Yudis.
Terus lihat Xena maksudnya minta air minum buat Juwita.
Xena mah ngerti tapi sok gak ngerti. "Apa?"
"Air Xen, kasih minum si Juju."
"Ambil sendiri." Mata Yudis melotot lihat Xena,
"Iss." Tetap jalan ke dapur ambil minum, jadinya duduk bertiga. Dengan Juwita yang masih sesengukan, Yudis yang sabar ngusap punggungnya dan Xena yang mukanya di tekuk, tapi rasa kasihan ada juga, mana Juwita pas dateng beneran acak-acakan.
Yudis senggol bahu Xena, "Lo ajak ngobrol, siapa tau mau cerita kalau sesama cewek." Kata Yudis,
"Lo aja, kalau sama gue bukan ngobrol malah jambak-jambakan." Yudis capek banget,
Pas lihat Juwita semakin membaik, udah gak nangis dan mau buka tangannya yang dari tadi nutupin wajah cantiknya.
"Lo mau cerita gak?" Tanya Xena, di sikut sama Yudis.
"Gak gitu ngajak ngobrolnya!" Hardik Yudis,
"Ya makanya lo aja,"
"Gue.." Juwita mulai ngomong, tapi gak berani lihat lawan bicaranya, baik Yudis maupun Xena,
"Gue gak tahu,, habis dari pom..." Dia tarik nafas dalam, Yudis udah siaga ngusap punggung Juwita,
Xena dongkol banget sumpah lihatnya.
"Gue mau balik...."
"Mobil.. mobil gue...di cegat." Xena majuin badannya,
"Mereka bertiga.." Xena mengangga lebar, pantesan Juwita setakut itu, bertiga woy.
"Gue gak mau buka pintu, mereka paksa."
"Kalau lo gak kuat stop aja Ju." Ini Xena beneran jadi gak tega,
"Gue di lempar," Juwita nangis lagi, dan Xena lihat bekas memar di lutut Juwita membuktikan kalau dia beneran di lempar atau lebih dari di lempar, rok Juwita yang midi robek sampai setengah.
"Gue takut.."
"Udah aja Ju, udah." Ini Xena mendekat ikutan usap punggung Juwita yang nangis lagi,
"Brengsek banget laki jaman sekarang."
"Kenapa sih? Kalau lagi nafsu ke club aja banyak yang bisa di pake, kenapa harus orang asing kayak gini, kan dampaknya gede jadinya buat korban." Xena ngomel-ngomel, Yudis nahan marah pengen rasanya ngamuk nyari mereka tapi Yudis gak tahu,
Dia aja belum dapet pelaku pemerkosa adeknya mau lagi nyari pelaku baru,
"Xen, bawa Juwita ke kamar deh, pinjemin baju lo." Kata Yudis, Juwita geleng.
"Gak usah batu deh, mumpung gue baik." Kata Xena berdiri tapi di tahan sama Juwita,
"Bukan baju yang penting bagi gue sekarang, besok mama ulang tahun Xen, dan kado yang gue beli masih di mobil." Xena bingung,
"Gue mau ambil kado itu aja."
"LO GILA AJA APA GILA BANGET?"
"Lo setengah mampus bisa kabur dari mereka ya kali lo ngumpanin diri lagi, SINTING LO!" Yudis yang dengar Xena ngomel mijat pelipisnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING SCENE (END)
Short StoryC O M P L E T E ! "Gue gak pernah nyesel jatuh cinta sama lo." "Gue bahkan bukan abu-abu tapi gue hitam, lo gak bakal ngerti." "Gue gak peduli," #1 on shenxiaoting Jennevasaa Start : 10 Feb 2022 End : 23 Apr 2022