Sorry kalau ketemu Typo.
Happy Reading semuanya..Yudis masuk ke dalam rumah dengan banting pintu, jalan ke arah ruang kerja Papanya. Mama yang lagi masak kaget, anak sulungnya balik ke rumah.
"Yudis?" Gak Yudis hiraukan dia jalan aja ke ruang kerja Papa.
Buka pintu kasar menuju meja kerja, Papanya lagi sibuk sama ipad di tangan kirinya.
"Papa kan yang hasut om Alex ? Buat misahin Xena sama Yudis?" Tanya Yudis dia nahan banget buat gak ngamuk di depan Papa.
"Papa gak ngehasut, Papa cuma ngasih tau kalau tindakan anak kandungnya sama kamu itu udah salah dan melewati batas." Kata Papa masih santai,
"Apanya yang melewati batas? Melewati batas atas kontrak bisnis IYA? GILAA YA!"
"Segimanapun kamu maunya sama Xena gak bisa, karna dari awal kamu harus sama Juwita bukan Xena." Kata Papa
"Papa aja yang sama Juwita, Xena anak om Alex apa bedanya sama Juwita? Kalau Yudis nikahnya sama Xena kan juga sama aja, bisnis Papa sama Om Alex akan tetap lanjut."
"BEDA ! Dari awal perjanjian bukan Xena yang harus jadi..." Papa gak lanjutin kalimatnya dan itu buat Yudis makin curiga.
"Bapak-bapak udah gak waras, anak jadi aset anak jadi kambing hitam, LO SEMUA SEMUA GAK WARASSS !" Teriak Yudis,
"Sampai kapanpun aku gak mau sama Juwita,!"
"Kamu jangan gila Yudisthiraa!! Kalau Alex bilang tidak ya tidak, kamu mau dalam bahaya? Kamu mau mati?" Tanya Papa
"Aku gak takut mati,!"
"Dan satu lagi, jangan pernah campuri urusan aku lagi, gak usah tanya-tanya atau bahkan ngirim orang untuk buntutin aku!" Setelah itu Yudis keluar dari ruangan kerja Papanya dengan banting pintu.
"Yudisthira.." panggil mama.
Yudis naik ke atas dia kemas semua barangnya mau minggat.
"Jangan gini dong, dengerin Papa aja. Papa tahu mana yang terbaik buat kamu Yud." Kata Mama.
"Jangan pergi ya,, mama gak ada temennya."
"Mama mau punya temen?" Tanya Yudis, matanya merah nahan tangis sama marah.
"Mama ke rumah sakit jiwa, temenin Qeisya ajak Qeisya ngobrol. Selama ini kalian gak ada yang jenguk Qeisya. Gak ada yang peduli sama dia."
"Gak gitu Yudis, Mama sama Papa belum ada waktu aja."
"Bukan belum ada waktu tapi emang gak ada waktu untuk anak yang sudah kalian anggap bukan anak lagi."
"Aku gak peduli lagi sama Papa, terserah Papa." Setelah itu Yudis benar-benar pergi
Dia ganti pakai mobil, dan pergi dari rumah.
"Mbak plis bantuin aku keluar dari rumah dong." Kata Xena di balik pintu, mbak juga gak tega tapi dia lebih takut sama Pak Alex ketimbang Xena.
"Mbak, aku tahu mbak ada di depan kamar aku, bantuin Xena dong " kata Xena merengek, nadanya udah mau nangis.
Dari tadi sampai rumah dia di kurung di dalam kamar, bahkan dia belum makan. Ini mbak di depan kamar mau kasih makan tapi gak bisa buka pintu, kuncinya di bawa bodyguard Papa.
"Non Xena,, mbak gak bisa bantu."
"Mbak ihh,, aku bahkan belum makan dari tadi." Kata Xena,
Mbak yang dengar udah mau nangis aja, soalnya dia sayang banget sama Xena. Dan pas dengar dari Xena kejadian yang di alamin tadi pagi mbak udah nangis sakit banget hatinya, bayi yang dari kecil dia rawat hampir di lecehkan dan dalang di balik ini semua saudara tirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING SCENE (END)
Short StoryC O M P L E T E ! "Gue gak pernah nyesel jatuh cinta sama lo." "Gue bahkan bukan abu-abu tapi gue hitam, lo gak bakal ngerti." "Gue gak peduli," #1 on shenxiaoting Jennevasaa Start : 10 Feb 2022 End : 23 Apr 2022