bagian 5

617 79 24
                                    

"Jika itu satu-satunya pengikat kita ... Kita bisa lakuin itu lagi sekarang"ujar Rey Sandrinna pun menatap Rey dengan tatapan sedikit kaget Mata mereka saling bertemu sedangkan matahari mulai tengelam.Wajah mereka semakin dekat ... Dekat.

Dekat dan ..........

"Sorry ... Aku ngak bisa melakukan itu lagi ... Aku ngak mau berdosa lagi Rey ... Cukup waktu itu saja yang bikin kita berdosa"tolak Sandrinna serasa bangkit dari duduknya di susul oleh Rey.

"Sampai besok"pamit Sandrinna lalu pergi meninggalkan Rey.Rey hanya terdiam di tempatnya.Dia terus menatap Sandrinna sampai Sandrinna menghilang di telan jarak.Rey mengelah nafas kasar.

"Aaarrgggg .... Bodoh .... Bodoh ... Kalau seperti ini gue akan kehilangan Dia"pekik Rey serasa mencengram rambutnya kasar lalu menendang pohon dan memukul pohon hingga tangannya berdarah.

DI TROTOAR

Sandrinna terus berjalan pelan sembari menangis.Dia tak perduli jika orang-orang menatapnya aneh.Yang jelas tak ada yang bisa merasakan beban yang Dia tanggung saat ini.Dia merasa sendirian tak ada tempat untuk bercerita.

Sandrinna menghentikan langkahnya karna melihat sesuatu yah Dia melihat toko kue yang perna dirinya dan Rey kunjungi beberapa hari yang lalu.Sandrinna pun langsung menyebrang dan langsung masuk ke toko kue itu.

Dia duduk tepat di meja pas pertama dirinya makan kue bersama Rey yang begitu menyenangkan.Sandrinna pun memesan kue yang sama seperti waktu itu dan tak butuh waktu lama kue pun datang.

"Kue ini bahkan rasanya masih sama ... Cuma bedanya gue kesini sendiri"lirih Sandrinna di sela mengunyah kuenya.Kue itu sangat lezat dan tentu saja sangat mahal namun bagi Sandrinna uang bukan hal yang sulit.

"Maaf nona ... Apa boleh salah satu pengunjung toko kue ini duduk disini ? Karna tempat lain sudah penuh semua"tanya Pelayan itu kepada Sandrinna.Sandrinna pun hanya mengganguk.

"Silahkan mas duduk disitu"suruh pelayan itu ke pengunjung yang baru datang itu.Pengunjung itu hanya mengganguk lalu berjalan ke arah meja yang ada Sandrinnanya.Pengunjung itu memesan kue yang sama dengan Sandrinna.

Sedangkan Sandrinna masih fokus dengan kuenya rambut panjangnya menutupi wajahnya sehingga Dia tak tahu jika kursi di depannya sudah di isi oleh pengunjung lain.Pengunjung itu tersenyum melihat tingkah Sandrinna.

"Nih ... Kamu pasti belum kenyang"ujar Pengunjung itu serasa menyodorkan kue yang Dia pesan membuat Sandrinna seketika mendongakkan kepalanya dan menatap pengunjung itu kaget.Mereka saling tatap dengan ekspresi beda.

"Rey ... Kamu ngapain disini ? ... Kamu ngikutin aku yah ? ... Kamu ngak percaya sama aku ? Pasti kamu fikir aku akan cari cowok baru setelah aku menolak ajakan kamu buat ............."ujar Sandrinna terhenti lalu manyun.

"Aku percaya 100 % sama kamu ... Aku cuma inget janji aku waktu itu kalau kamu makan disini lagi aku yang akan bayar ... Makanlah sepuas kamu"saut Rey tersenyum.

"Ngak usah ... Dua kue ini akan buat gaji kamu habis ... Aku bisa bayar sendiri ..........."tolak Sandrinna terpotong.

"Jadi kamu ngak percaya kalau aku bisa bayar semua kue ini ?"potong Rey dengan ekspresi serius membuat Sandrinna takut jika Rey akan tersinggung.

"Bukan begitu ... Aku cuma mau kamu tabung uang hasil kerja kamu itu ... Bukan bermaksud apa-apa"jelas Sandrinna serasa menunduk lalu memakan kue itu.Rey hanya tersenyum mendengarnya lalu mengelus rambut Sandrinna.

"Aku akan kerja keras buat bisa nikahin kamu ... Aku janji"ujar Rey yang membuat Sandrinna menghentikan makannya dan menatap Rey.Rey hanya tersenyum ketika Sandrinna menatapnya.

UNDER AGE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang