bagian 4

651 81 17
                                    

Rey terus berlari sampai akhirnya Dia sampai di klinik kesehatan itu.Dia tak perduli jika bajunya basah karna hujan ringan tadi.Dia langsung berlari ke ruangan Dokter yang biasa Sandrinna periksa kandungan namun tak ada siapa-siapa di ruangan itu.

"Maaf dek ... Dokternya sudah pulang tadi bersama cewek seusia kamu"ujar salah satu pegawai kebersihan di klinik tersebut.Rey langsung lari keluar klinik.Dia cari Sandrinna di sekitar klinik namun hasilnya nihil.

"Terlambat ... Gue Terlambat ... Yah tuhan ... Maafin ayah dek ... Ayah bodoh ... Ayah jahat ... Aarrgggg"gumam Rey serasa menjatuhkan lututnya di aspal.Dia remas rambutnya kuat-kuat dan air matanya menetes lagi.Dia menyesal saat ini.

"Maafin aku san ... Kamu pasti kesakitan ketika kandungan kamu di paksa untuk di lahirkan sekarang ... Maafin aku sayang"lanjut Rey yang masih meratapi penyesalannya yang begitu besar.

Dia bangkit dari tempat itu dan berjalan guntai menjauhi klinik kesehatan itu serasa mengusap air matanya.Dia berjalan ke tempat dimana motornya di tinggal.Dari kejauhan ada yang memandanginya dari balik pohon.

SKIPP

Hari ini Sekolah TUNAS BANGSA begitu rame.Entah apa yang membuat sekolah itu rame yang jelas hal itu membuat banyak Siswa/Siswi yang baru datang menjadi binggung termasuk Rey yang baru datang dengan motor kesayangannya.

"Rey ... Rey lo pasti kaget denger berita ini"ujar Rassya yang tiba-tiba datang dengan nafas yang ngos-ngosan.Rey pun mengerutkan keningnya binggung.Rassya langsung membawah Rey ke sebuah mading sekolah.

"Lo lihat pengumuman"suruh Rassya serasa menunjuk pengumuman di sebuah kertas yang di tempel di mading.Rey membaca pengumuman itu dan Dia diam seketika setelah membacanya.

"Gillaaa ... Pacar lo salah satu siswi yang di pilih buat program penukaran pelajar ke Jerman rey ... Kok lo diem aja si ?"ujar dan binggung Rassya pelan ketika melihat Rey hanya diam saja setelah tahu.

Rey pun langsung pergi begitu saja dengan langkah terburu-buru dan lama-lama Dia lari ke sebuah kelas di lantai dua.Dia melihat kelas itu dari depan sampai pojok namun tak ada sosok yang Dia cari.

"Tumben dia belum masuk ... Apa dia masih sakit efek gugurin kandungannya semalam ? ... Ini memang salah gue ... harusnya gue mikirin efeknya gimana"batin Rey khawatir dan tiba-tiba ........

PLAKK

Ada yang mengeplak bahunya membuat Rey kaget di buatnya.Rey pun langsung menengok ke belakang dan di lihat Ratu dan Aqeela sedang berdiri dengan wajah binggung Mereka.Bagaimana tidak Rey adalah kelas 3 yang kelasnya ada di bawah.

"Kak Rey cari siapa disini ?"tanya Ratu dengan wajah penasaran.Rey pun terlihat binggung untuk menjawab pertanyaan Ratu.

"Mmmm ... Gue .... Gue ........."ujar Rey terhenti ketika melihat Sandrinna berjalan ke arahnya dengan memegangi perutnya dengan wajah yang pucat.Sandrinna menghentikan langkahnya ketika melihat Rey.

"Sandrinna ... Lo masuk ... Katanya lo lagi ngak enak badan"ujar Aqeela menghampiri Sandrinna.Sandrinna hanya tersenyum kecil sembari melirik ke Rey.Rey pun menatap Sandrinna dengan sorot mata penyesalan.

"Kak Rey ... Kak Rey mau ngapain disini ? ... Kak Rey belum jawab loh"ujar Ratu yang kepo dengan tujuan Rey berdiri di depan kelasnya.Rey pun tersadar dan terlihat binggung lagi untuk menjawab apa.

"Ratu ... Lo kan katanya belum ngerjain PR ... Nih gue pinjemin PR buat lo ... Yuk masuk"saut Sandrinna serasa berjalam ke arah Ratu dan merangkulnya kemudian membawah ratu dan Aqeela ke kelas.Rey pun bisa bernafas lega.

"Perut kamu pasti masih sakit sayang ... Maafin aku yah"batin Rey yang sedari tadi memandangi Sandrinna yang sedang duduk di bangkunya sembari terus memegangi perutnya.Rey pun kemudian pergi dan Sandrinna pun menengok setelah Rey pergi.Kemudian dia menunduk sedih.

UNDER AGE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang