Bagian2

47 19 19
                                    

                 𝘿𝙀𝙑𝘼𝙉 𝘼𝘿𝙄𝙉𝘼𝙏𝘼 𝘼𝙇𝙑𝘼𝙍𝙀𝙉𝘿𝙍𝘼
                     

                     𝙍𝙀𝙕𝘼 𝘼𝙂𝘼𝙏𝙃𝘼 𝙂𝙀𝘼𝙉𝘿𝙍𝘼

                    𝙆𝙀𝙉𝙕𝙊 𝘼𝙕𝙆𝘼 𝙂𝙍𝘼𝙈𝘼𝙏𝙃𝘼

                    𝘼𝙇𝘿𝙀𝙉 𝘼𝙇𝘿𝙀𝘽𝘼𝙍𝘼𝙉 𝙀𝙑𝘼𝙍𝘼𝘿𝙊

𝘼𝙇𝘿𝙊 𝙅 𝘼𝙆𝙎𝘼 𝙈𝘼𝙃𝙀𝙉𝘿𝙍𝘼


                          𝘼𝙍𝙔𝘼 𝙃𝘼𝙕𝙄𝙀𝙇 𝙓𝙀𝙇𝙄𝙉𝙕𝘼

_____________________𝘿𝙀𝙑𝘼𝙉_______________________

Jam pulang telah berbunyi lima menit yang lalu tapi Zalin baru saja keluar dari dalam kelas di karna kan Dia harus melaksanakan piket sebelum pulang.

Mungkin Zalin terlalu terburu buru sampai tidak sengaja menabrak tubuh kekar dihadapan nya, Zalin hampir saja terhuyung ,Untung saja seseorang di hadapan nya cekatan menahan pinggang ramping nya.

Zalin mendongak kan wajah nya dan

"  𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘧𝘪𝘳𝘶𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘯𝘪𝘩 𝘴𝘪𝘋𝘦𝘷𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘯𝘵𝘦𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 ".
"𝘏𝘦𝘮𝘮 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬".

Ya!!Devanlah yang menolong nya tadi, Sadar akan lamunan nya Zalin melepaskan pegangan pada lengan Devan.

Zalin menetralkan jantung nya yang tiba tiba perpacuh dua kali lipat seperti biasa nya.

" Sorry gua ngg__".

" santai  gua ngga papa".

Omongan Zalin terpotong karna Devan sudah paham apa yang akan di katakan Zalin.

"Gua duluan" Sambung Devan.

"Okey, hati hati"jawab Zalin.

Devan bingung ada apa dengan hati nya yang tiba tiba saja ber detak tidak karuhan.
Biasanya Devan tidak pernah begini walaupun bertemu dengan seorang wanita, Zalin membawa pengaruh besar terhadap Devan.

_____________________𝘿𝙀𝙑𝘼𝙉______________________

" Si Bos mana ya?, kok belum dateng".Kata Reza entah ke siapa.

"Mungkin ada di jalan".Timpal Aldo yang masih sibuk dengan ponsel nya.

Tiba tiba pintu markas terbuka lebar menampilkan seorang cowok dengan tampilan yang terbilang simple, menggunakan celana jeans panjang dan jaket hitam kebanggaan nya yaitu jaket dengan lambang Elang.

Siapa lagi kalau bukan Devan.

Devan duduk diantara para sahabatnya dengan muka datar nan dinginnya.

" Bos si Alex  nantangin Balapan lagi".Tutur Alden menatap Devan.

"Hmm, Berangkat".Jawab Devan Berdiri dari duduk nya.

Devan melangkah keluar Markas menuju parkiran para anggota Black Eagle berada.

" astagfirullah Bos main gas aja".Timpal Aldo Menggeleng kan kepalanya.

"Bacott terus lo ya, Ayookk" Jawab Arya menarik kerah baju Aldo.

______________________𝘿𝙀𝙑𝘼𝙉______________________

Brammm... Braammmm.

Semua orang yang mendengar deruman  motor langsung saja memberi akses jalan untuk mereka.

Siapa lagi sih.! , kalau bukan Devan adinata alvarendra si Raja Balap.

Motor sport warna Dark Blue terparkir rapi di depan para penonton, Devan membuka helm full face nya dan menyugar Rambut nya membuat tingkat ketampanan nya ber tambah , Devan turun  dari motor nya lalu menghampiri Alex, musuh dari Devan.

"Datang juga lo".
" ngga usah banyak bacot, kita mulai aja balapannya".Sahut Devan lalu menuju  motor kesayanganya.

Alex hanya memutar matanya males.
"Anjing banget tuh orang" gerutu Alex yang masih di dengar oleh Devan.

Devan menaikki Body motor sedangkan di sebelahnya ada Alex yang juga sedang bersiap siap.

Mereka berdua saling pandang dan bermain gas dengan kencang, Asap motor mengepul ke mana mana .

Seorang cewek menggunakan pakaian kurang bahan berdiri di tengah tengah mereka sambil memegang bendera berwarna merah.

"Okey kalian soap" Tanya cewek tersebut.

Mereka berdua hanya menanggapi dengan deruman suara motor yang semakin kencang.

Mereka hitung mundur dengan bersama.

"Tigaaaa".

" Duaaaa".

"Satuuuuu".

Hitungan terakhir bendara dilayangkan ke udara bertanda balapan telah dimulai.

Bara langsung menancapkan gas nya , Melaju sangat kencang.

Sedangkan Devan dia masih diam menatap Bara yang semakin menjauh.

Aldo berterik " Woy jalan, jangan diam aja.

Devan pun bergegas menyusul Bara, Devan menaikkan kecepatannya mencapai 90 kilometer.

Baru saja menyusul nya Devan sudah melihat Bara dengan cepet Devan menyalip Bara membuat Bara mengumpat tidal jelas.

Detik detik terakhir mereka semua yang berada di area balap menantika mereka berdua, Tapi Apa??, Mereka hanya melihat Bara melaju k arah mereka sedangkan Devan tidak terlihat sama sekali.

Bara mengurang laju sepedanya karna dia rasa Devan masih tertinggal jauh.

Di saat ban motor Bara  menyentuh garis finis Devan datang dengan lajuh yang sangat tinggi hingga Bara tersalip.

Semua orang bersorak , Lagi lagi Devan lah pemenang balapan malam ini , Dia memang SiRaja jalanan.

Devan turun dari sepedanya menghampiri teman teman nya, Mereka langsung menyerbuh Devan dan mengangkat Devan tinggi tinggi ke langit.

Mereka seneng karna bos mereka menang dan bisa makan enak lagi nih. Hehehheeh.

"Kerja yang bagus" Ucap Reza di sela sela keramain itu, Devan tersenyum simpul menanggapinya.

Sedangkan Bara sudah mengumpat  tidak jelas karna dia kalah, Memang sudah hal biasa Si Bara kalah balapan.

Bara menghampiri Devan. "Selamat ya, Gua salut sama lho, Tapi gua yakin suatu hari lho bakal kalah" Katanya dengan senyum smirknya.

Devan hanya menganggap itu angin lalu.

"Weh setan udh kalah masih aja belagu" Timpal Arya dengan kekehan ringan, mendengar itu mereka ketawa termasuk Devan.

Merasa di permalukan Bara pergi dari hadapan Devan dengan penuh dendam. Entah dendam apa yang membuat Bara sangat membenci Devan.

HAY GAESSS TERUS KAWAL AKU SAMPAI TAMAT DOAIN SEMOGA GAK TERHAMBAT YA BUAT PART SELANJUTNYA, JANGAN LUPA KASIK JEJAK YA, VOTE AND  COMMENT SEPUASNYA. DAN SATU LAGI JANGAN LUPA FOLLOW IG AKU YAH
FADILA_DYLAAAA. 😁😚. MAKASIH DUKUNGAN KALIAN.

DevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang