Epilog: Say Goodbye

212 17 7
                                    

Selamat tinggal, atau mungkin sampai jumpa. Kata-kata yang mudah di sebutkan memang, namun memiliki makna yang dalam bagi beberapa orang, dua kata yang terkadang dapat melukai hati manusia dan membuat mereka merasakan kesedihan mendalam.

Hanya lewat ucapan sepele bisa meninggalkan luka di hati manusia, se-sensitif itu lah perasaan seseorang. Dari kata seperti "aku mencintaimu" saja dapat membuat seseorang seperti tidak waras akibat terlalu senang.

Cinta.. dia hampir menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang menjadi tidak waras hanya karena cinta. Ya, hampir.

"..kisah yang bagus bukan? Mereka pasangan yang manis seperti di cerita dongeng yang sering Tenn-nii ceritakan."

Dirinya kadang berkhayal jika saja kisah cintanya dapat seperti pasangan pangeran dan putri dari negeri dongeng yang dengan mudahnya mengucapkan kata cinta tanpa beban dan tanpa mengucapkan selamat tinggal.

Tumpukan salju di barang kering pohon sedikit berjatuhan ke bawah, mengenai sebuah bongkah batu di depan. Melihat itu ia membersihkan noda salju tersebut seraya tersenyum dan berbicara dengan batu tersebut, anggap saja dirinya sudah tidak waras, terkadang ia pun beranggapan dirinya sendiri sudah seperti orang sakit jiwa jika mengunjungi pemakaman.

Berbicara dan tertawa sendiri lalu hanya di balas oleh desiran angin lembut yang dingin. Selalu seperti itu namun ia tidak pernah bosan melakukan hal itu.

Setahun belakangan ini, dirinya selalu mengunjungi pemakaman yang sebelumnya tak pernah ia lakukan, jangankan ke pemakaman, melewati nya saja dia sudah sedikit takut. Itu karena penglihatannya sedikit berbeda dari orang lain, bisa di bilang ia dapat melihat sesuatu yang tak dapat dilihat manusia pada umumnya.

"..sebentar lagi pergantian tahun..."

Ia bergumam lirih, menatap jam tangan yang masih sama seperti tahun lalu dan kemudian menatap batu nisan di depannya dengan senyum sendu.

"Mau hitung mundur bersama ku?.. seperti tahun lalu."

Tidak ada jawaban atau suara seseorang, hanya ada suara angin berhembus melewati helaian rambut merah miliknya. Namun dia tetap memasang senyum yang sama bahkan senyum itu semakin merekah seolah ia mendapat jawaban atas pertanyaannya barusan.

Sedetik kemudian ia menundukkan kepala, isi kepala kembali memutar ke memori satu tahun lalu di waktu yang sama. Mengingat nya sudah cukup membuat hatinya sakit, ia ingin menggerutu kesal, memarahi seseorang dan mungkin membencinya.

Perasaan cinta memang memuakkan. Setahun terakhir dirinya sudah seperti orang bodoh akibat perasaan seperti itu.

".. setidaknya katakan selamat tinggal untukku... Itu tidak sulit bukan?"

Walau ucapan tersebut juga membuatnya sakit hati tapi setidaknya ia sudah siap dengan kemungkinan yang ada, ia tidak akan seperti ini.

Nanase Riku mendongak menatap batu nisan bertuliskan nama seseorang yang ia kenal, manik merah itu terlihat berkaca-kaca dan wajahnya sedikit memerah namun kemudian ia tersenyum sedikit.

Sepersekian detik suara letusan kembang api berbunyi dengan sangat kencang menandakan tahun sudah kembali berganti, satu tahun telah terlewati begitu saja tanpa ada sesuatu yang terasa istimewa menurutnya.

Kilas balik setahun yang lalu masih teringat jelas, surai silver lembut yang waktu itu ia elus pun masih membekas di telapak tangannya dan jepitan kuning keemasan yang ia berikan.

"Suara letusan nya sangat keras bukan?.. bukankah aku suka suara letusan kembang api."

Dirinya masih menatap batu nisan itu tapi kali ini dengan wajah datar tanpa ekspresi yang jarang ia tunjukkan kepada siapapun.

Perasaan dalam lubuk hatinya tidak menentu, terkadang ingin menangis, terkadang ingin marah dan kesal namun ia tidak bisa meluapkan semua itu.

Pada akhirnya semua hanya tersimpan dalam hati.

Dengan pandangan mata yang sendu ia berkata dengan lirih.

"Aku masih menunggu ucapan selamat tinggal mu Aika-san."






-------------------------------------------

Selesai yaaaay~

Jaa, terimakasih telah melihat cerita projek punya ku ini. Jujur aja aku gak terlalu bisa ngetik cerita berbau romansa jadi maaf kalo rada aneh:"

Vote dan komen jika suka, kritik atau saran juga di perbolehkan.

Dan sampai jumpa~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Say Goodbye✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang