Tadi pagi Farhan,Gilang,Ricky,Fiki dan Shandy pamit pergi ke kantor untuk melanjutkan kasus ini
"kenapa kau ikut ke sini?"tanya Farhan menatap Fiki yang tersenyum lebar
"tentu untuk membantu kalian,aku kan pintar"bangga Fiki
Farhan memutar bola matanya malas
"Ricky,Shandy,kalian bisa segera mandi dan kembali bertugas"ucap Farhan lalu masuk ke ruangan nya di ikuti Gilang dan Fiki
Di ruang detektif mereka sedang membahas kasus dan bukti juga teori yang tadi malam di buat oleh Gilang dan Fiki yang mencurigai pada satu orang
"hai Shandy,hai Ricky"Shandy dan Ricky yang baru selesai mandi dan sedang menikmati sarapan mereka mendongak mendapati oliv
"Oliv,kau sudah sembuh?"tanya Ricky sambil mengunyah roti bakar nya
Oliv mengangguk."kalian semalam menginap di rumah Zweitson?kenapa tidak mampir ke rumah ku?"tanya Oliv sembari duduk di depan keduanya
"kami sedang menangani kasus pembunuhan ibu Zweitson,kau tau kan?"tanya Shandy kembali di angguki Oliv
"maafkan aku tidak ikut membantu karna sedang sakit"Ricky dan Shandy mengangguk
"apa kalian sudah mengetahui pelakunya?"tanya Oliv menatap Ricky dan Shandy bergantian
Shandy menggeleng."terlalu banyak orang yang mencurigakan,bahkan pak detektif dan kau"jawab Shandy
Oliv mengerutkan dahi lalu menyelipkan rambut nya ke belakang telinga sebelum bicara
"kenapa aku?"tanya Oliv heran
"semalam Fiki menemukan sarung tangan pelaku di tong sampah rumah mu,tapi Fiki bilang terlalu bodoh untuk mengatakan kau pelakunya karna dengan otak encer nya Fiki bisa berfikir jauh lebih baik dari kami"jelas Ricky di angguki Shandy
"tapi,saat aku berpatroli aku pernah mendapati dua orang pria di sedang berbincang di pinggir jalan lalu tak lama mereka memasuki gang sepi,saat pagi nya di temukan mayat persis di tempat itu dan mirip seperti salah satunya"Shandy menceritakan pengalaman nya
"kau mengingat wajahnya?kasus ke berapa itu?"tanya Oliv mengeluarkan note nya menelusuri kasus sebelumnya
"aku mengingatnya tapi tak terlalu jelas,itu kasus ke 45,kau ingat?"Oliv mengangguk lalu menunjukan note nya
"korban adalah seorang karyawan perusahaan,berusia 25 tahun,dengan inisal CT,di temukan oleh seorang nenek nenek pada pukul 6 pagi dan terdapat luka tusukkan benda tajam seperti pisau dan cutter di dada kirinya dan goresan dalam di leher nya,di temukan dengan kemeja putih,celana hitam dan tas kerja berisi laptop"Oliv membaca note riwayat kasus
"apa kita bisa mencari pelaku itu?"tanya Oliv menatap Shandy
"kenapa tidak?kau tau kan bahwa setiap kasus selalu saja ada jejak yang sengaja di tinggalkan,akan mempermudah kita bukan?"tanya Shandy balik
"seperti kasus ke 39?yang di dada korban di tulis 'kalian tau aku tapi tidak dengan sifat asliku' dengan bahasa jerman?"Shandy mengagguk menyetujui perkataan Ricky
"cripy sekali kasus kasus ini,kalian ingat kertas yang setengah nya darah yang di gantung di telinga korban dengan sebuah paku dan benang?yang bertuliskan 'manusia bodoh,kenapa kalian menangkapku ini pembunuhan ke 49 ku' dalam bahasa Korea"Shandy dan Ricky kembali mengangguk
Mereka seketika merinding mengingat tulisan tulisan menantang si pelaku pada pihak keamanan dan semua jejak yang ia tinggalkan seperti kaleng soda,topi,pisau yang masih menancap di tubuh pelaku,bahkan foto buram yang sering ia letakkan di dahi korban yang di tempel dengan darah korban itu sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Sus||un1ty
Mystery / ThrillerKasus pembunuhan di kota saat ini membuat resah para warga di tambah korban korbannya adalah orang yang acak tidak ada yang tau pasti motif pembunuhan yang terjadi Pelaku tidak merampas barang barang korban,pelaku selalu meninggalkan biodat lengkap...