Kenangan demi kenangan menera peta dalam sajakku,
tapi dimana diriku sendiri?Lihatlah segelas kopi tawar dan aku ini;
Menuai kemiripan atas rasa dan nyawa yang hampaSorot lampu jalan yang meredup,
tetap takkan bisa menyaingi pekat hati yang terpurukBak kapak yang membanting diri,
kepercayaan tak jua lekas kembaliApa gunanya?
Angan patah;
Dan aku mengikhlaskanmu terpaut di dalamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi
PoetryKuharap beberapa kalimat dari puisi ku ini, dapat membuatmu mengerti bahwa kamu tak sendiri, karena sejak kamu membacanya, saat itu pula aku tlah menjadi teman mu berkeluh kesah, selamat datang temanku! semoga kamu senang yaa