Puisi 7 : "Antara Malam dan Aku"

11 0 0
                                    

Kenangan demi kenangan menera peta dalam sajakku,
tapi dimana diriku sendiri?

Lihatlah segelas kopi tawar dan aku ini;
Menuai kemiripan atas rasa dan nyawa yang hampa

Sorot lampu jalan yang meredup, 
tetap takkan bisa menyaingi pekat hati yang terpuruk

Bak kapak yang membanting diri,
kepercayaan tak jua lekas kembali

Apa gunanya?
Angan patah; 
Dan aku mengikhlaskanmu terpaut di dalamnya

Kumpulan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang