Kemudian Gleadys duduk dibangkunya, tiba-tiba ada seorang teman yang memanggilnya
"Hey, Gley!" Panggil Capella teman sekelasnya"Lo tumben agak siangan datengnya, oh ya bay the way tadi ada kakak kelas nyariin lo sampe dateng kesini, cogan njir!"
"Tapi gue nggak telat kan?" Balasan Gleadys yang kurang disukai oleh Capella, Capella memutar bola matanya malas
"Aelah Gley, Ck iya lo nggak telat, tapi kok lo bisa sih sampe dicariin cogan gitu? Dia cowo lo? Atau sodara? Atau siapa?" Pertanyaan yang terlontarkan begitu saja dari mulut Pella seperti tidak ada beban sedikitpun
"Temen." Jawaban singkat Gleadys
"Oh, yaudah" Pella pun menjawabnya dengan singkat juga
***
Pelajaran pertama selesai, dan sekarang bel istirahat pun berbunyi
"Yah akhirnya, yang gue tunggu-tunggu bel juga, btw bel nya caper juga ya, maunya ditunggu mulu tapi nggak mau menunggu haha" batin Gley yang membuat sudut kiri bibirnya terangkat
"Oke anak-anak, pelajaran ibu sampai disini dulu, karena sudah bel, kalian silahkan istirahat dan sesudah istirahat langsung lanjut pelajaran 2 ya! Tunggu saja sampai gurunya masuk kelas." Ucap Bu Resty (guru pelajaran 1)
"Baik Buu" balasan kompak semua murid dalam kelas
Tiba-tiba
"Oy! Ke kantin bareng gue yok!" Teriak seorang lelaki yang menghampiri Gleadys, dia Rafael laki-laki yang mengincarnya. Ya memang banyak sekali yang ingin mendekati Gleadys, secara dia cantik, putih, pintar, dengan body ramping. Sampai kakak kelas nya pun ingin mendapatkan nya juga. Namun Gley tidak perduli dan menghiraukan saja karena memang bukan mereka yang ia mau.
"Sorry El, gue udah ada janji sama Capella buat kekantin bareng" jawab Gleadys
"Ouh gitu, oke tapi kalo nggak jadi lo cari gue aja dikantin ya! Gue bakal setia nunggu lo sampe kapan pun" balas Rafael dengan senyuman manis yang tercetak dibibirnya, mungkin Rafael termasuk laki-laki tampan bagi Gleadys, bahkan mungkin Rafael termasuk type cowok Gley banget, hanya sayangnya bukan Rafael yang Gleadys inginkan.
"Siap El, santai aja" balas Gleadys dengan senyuman
"Oke gue kekantin dulu ya beb, bye!" Ucap Rafael yang membuat Gleadys agak baper dan sudut kiri bibir Gley terangkat
"Haha, beb?" Batin Gleadys
"Hellow! Gleadys sayang.." Ya ampun itu suara laki-laki lain yang ingin mengincar nya juga, ya dia Satria teman sekelasnya
"Astaga! Huh Satria, lo ngagetin gue tau nggak" ucap Gleadys yang agak kaget dengan sapa an Satria, oh mungkin itu bukan sapa an, melainkan bentakan
"Upsie, sorry ayy" balas Satria
"Ay?" Tanya Gleadys yang membuat Satria nyengir seperti orang terheran-heran, mengapa dia menanyakan itu?
"Ya iyalahh, ayANG hehehe" jawaban Satria dengan senyum lebar dibibirnya, dan Gleadys yang mendengar jawabannya hanya membatin "oh" karena dia sudah terbiasa dipanggil seperti itu oleh lelaki. Hahaha
"Oia ayy, kekantin bareng gu-" sebelum Satria berbicara lebih banyak Gleadys sudah mencela omongannya terlebih dahulu
"Oh iyaa, Pella kita kan ada janji mau kekantin bareng... Gimana sih Lo.." ucap Gleadys sembari beranjak ke tempat duduk Capella, dan Capella yang kebingungan hanya menatap Gleadys dengan tatapan heran saja
"Oy pel! Udh Lo tinggal jawab iya aja" bisik Gleadys pelan terhadap Capella, karena Capella anaknya peka an terhadap sesuatu, Capella langsung mengerti maksud Gleadys bicara seperti itu ke dia

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BIAS IS MY BROTHER
Novela JuvenilCerita ini murni fiksi 13+ Cerita ini menceritakan seorang gadis SMA yang mengidolakan boyband dari Korea, yang ternyata adalah abangnya yang hilang sejak masih bayi. Bagaimana Gleadys mengetahui bahwa Joo Re-van biasnya, itu adalah abangnya sendiri...