Bab 2

20.2K 1.5K 78
                                    

***

Anna tidak pernah menyesal menikah dengan Dewa yang usianya bahkan lebih tua dari ayahnya. Awalnya ia memang merasa khawatir akan sosok yang akan ia nikahi, ia pikir laki-laki tua yang dimaksud ayahnya adalah laki-laki bertubuh tambun dan berpenyakitan. Namun diluar dugaan, Dewa benar-benar lebih dari ekspektasi seorang Anna.

Dewa yang masih terlihat awet muda, tubuhnya tinggi dan atletis, kerutan diwajahnya bahkan tak begitu kentara, tentu saja membuat Anna tercengang seolah tak percaya jika usia Dewa sudah menginjak lima puluh tujuh tahun.

Oleh sebab itu, karena Dewa juga termasuk dalam tipe pria idamannya. Maka Anna rela menyerahkan segalanya pada suaminya itu. Lain lagi ceritanya jika Dewa tak sesuai dengan harapan Anna, Anna mungkin akan kabur, atau hanya memeras harta Dewa tanpa mau mempedulikan orangnya.

"Mas kok ganteng banget sih?" Puji Anna dengan tatapan menggoda.

Dipuji seperti itu membuat Dewa langsung salah tingkah, padahal sebelumnya ia tak pernah merasakan hal menggelikan seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dipuji seperti itu membuat Dewa langsung salah tingkah, padahal sebelumnya ia tak pernah merasakan hal menggelikan seperti itu.

"Sini aku betulin da-" saat Anna menyentuh dasi milik Dewa, tiba-tiba saja Dewa menepis tangan Anna dengan kasar sampai Anna terkejut menerima perlakuan kasar Dewa.

"Jangan mencoba menggoda saya. Cukup kamu gunakan uang saya dan habiskan sesuka hati kamu. Jangan berlaga menjadi istri yang baik untuk saya." Kata-kata menyakitkan itu kembali muncul seakan menusuk-nusuk hati Anna dengan begitu tajamnya. Bohong jika Anna tidak akan sakit hati saat mendengarnya, cuma ia tidak mau bersikap lemah didepan Dewa. Oleh sebab itu ia malah memamerkan senyum sinisnya.

"Ya udah, kalau gitu aku mau pergi dulu ke mall. Aku mau beli tas sama sepatu." Ucap Anna, lalu ia pun segera menyambar tasnya dan meninggalkan Dewa sendirian di kamar mereka. Pakaian seksi yang Anna kenakan sempat membuat Dewa merasa cemas sekaligus kesal, namun ia segera menepis perasaan itu, Dewa tak boleh terlalu mempedulikan Anna, jika ia terus mengurusi istri mudanya itu, maka tak menutup kemungkinan bila Dewa akan menelan ludahnya sendiri.

Anna pergi tanpa sarapan, ia malas melakukannya karena moodnya yang tiba-tiba menjadi buruk karena ulah Dewa.
Anna sebenarnya tidak bisa meninggalkan sarapannya, ia paling pantang telat makan. Namun karena suasana hatinya sedang sangat buruk, Anna jadi malas memakan makanan apapun.

"Tunggu dulu! Mau kemana kamu main pergi-pergi gitu aja ha?" Astaga... Apalagi ini? Setelah Dewa, kini gantian anaknya. Anna langsung menghela nafasnya, demi Tuhan ia malas sekali meladeni mulut tajam Diora.

"Aku mau belanja Diora." Balas Anna dengan jujur. Dan kejujuran Anna pun membuat Diora langsung naik pitam.

"Papaku belum sarapan pagi, dia mau berangkat ke kantor. Dan sekarang istrinya malah mau pergi belanja sebelum melayani suaminya? Waw... Betapa baiknya istri muda papaku ini." Setelah mencekal tangan Anna, Diora kini langsung menghempaskannya dengan sangat kasar membuat Anna langsung tersungkur. Anna tentu saja tak terima atas perlakuan Diora. Iapun langsung mendorong tubuh Diora dengan kasar pula.

Marry Mr. Old (Pindah Ke Dreame/Innovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang