5

9 3 0
                                    

Hayyyy

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

NᎬᏙᎬᎡ ᎾᎡ ᎬᏙᎬᎡ







"Yaa Renjun-ah"

Renjun acuh saat Jeno memanggilnya -untuk kesekian kali-

Sejak pembicaraan mereka di ruang musik beberapa menit lalu, Renjun mengabaikan Jeno yg memanggilnya. Bahkan ketika Jeno berpura-pura menunjukan wujud seram -yg sudah biasa ia lihat- Renjun tetap mengabaikannya seakan ia tak melihat apapun.

Dan tentang si hantu tengil a.k.a Choi Beomgyu itu, ia dibebaskan oleh Jeno. Tidak benar-benar di bebaskan sih, karena Jeno pasti bisa menemukan Beomgyu dimanapun dia bersembunyi.

"Renjun-ah, jangan diam saja. Jawab aku...

Iya atau tidak"

"Kau pasti tau jawabanku Lee. Berhenti membicarakan itu" gumam Renjun nyaris berbisik.

Jeno terdiam. Ia tau betul jawaban dari pertanyaannya. Tapi tetap saja, ia butuh jawaban lain. Karena meski Jeno tau, dia tetap ingin Renjun menyetujuinya.

Meski itu artinya Renjun harus merasakan luka yg sama seperti 2 tahun lalu.








.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





NᎬᏙᎬᎡ ᎾᎡ ᎬᏙᎬᎡ










Hari Ini para Team basket kembali berlatih,  Dan yah..., Chenle harus tetap diam dan duduk menyaksikan teman-temannya yg terlihat serius berlatih.

Dia kan juga ingin ikut, Tapi mau bagaimana lagi, kalau dipaksakan dia justru tidak akan bisa ikut bertanding nanti.

Sedangkan di bangku penonton, seperti biasa Haechan, Ryujin dan Renjun juga dengan serius menonton.

Sebenarnya hanya Ryujin dan Haechan sih. Renjun? Pikirannya kini tengah melayang entah kemana.








---

"aku masih ingin disini.." ucap Beomgyu lirih.

"Huh??"

Beomgyu kemudian melanjutkan ucapannya dengan tatapan seakan dirinya benar-benar tidak ingin pergi dari dunia sekarang.

"s-sampai pertandingan ini berakhir saja. Ku mohon"

"apa tujuan yg ingin kau capai sekarang?" tanya Jeno masih dengan tatapan mengintimidasi. Meski ia juga merasa iba dengan hantu didepannya

"A-aku....Kau tau kan aku meninggal dengan tiba-tiba sebelum pertandinganku dimulai...

...Sejak itu, aku merasa sedikit.., ah tidak. Aku sangat menyesal kenapa diriku tidak biaa hidup lebih lama. Kenapa aku harus ditakdirkan memiliki penyakit Jantung. Dan kenapa akau harus tiada sebelum impianku terwujud."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NᎬᏙᎬᎡ (ᎾᎡ) ᎬᏙᎬᎡ - JaemRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang