𝗗𝗮𝗵𝘆𝘂𝗻 𝗚𝗿𝗲𝗲𝗻

S2 Elleanor 6: Unknown

"Jadi lo beneran ngancem mereka?"

Soojin tersenyum miring menatap kearah yeeun yang bertanya padanya.

"Bukan sekedar ancaman, tapi juga peringatan." balas soojin.

Jam sudah menunjukan pukul 19:09, tapi yeeun,jiwoo,soojin,dan soyeon masih berada di area sekolah.

Lebih tepatnya berada di dalam kelas yang kosong dan juga gelap yang hanya diterangi oleh cahaya senter dari hp mereka.

Mereka berempat berkumpul tanpa elleanor, bukan tanpa sebab mereka berkumpul untuk membahas jiwon dan juga lino.

Tentu saja untuk balas dendam.

Kenapa mereka yang bersemangat alih-alih dahyun?

Tentu saja, dahyun atau elleanor bagian dari mereka.

"Terus, mereka mohon-mohon ke lo dong?" tanya soyeon dengan senyum mengembangnya.

Bagian terseru dan terenak bagi soyeon adalah ketika melihat musuh tak berdaya.

Tapi senyum lebar soyeon harus luntur ketika mendengar ucapan soojin.

"Harga diri mereka tinggi, mereka minta bukti ke gue. Ck... Ga nyangka mereka sepintar itu." decak soojin kesal.

"Mereka minta bukti kan? Lo bisa kasih buktinya ke mereka, ah- bukan lebih tepatnya ke semua orang." celetuk jiwoo dengan senyum liciknya.

"Tentu. Besok bakal gue unggah, biar seluruh sekolah tau, atau seluruh keluarga mereka?"

Mereka bertiga menatap soojin dengan tatapan kagum.

Jangan tertipu dengan soojin yang bijak, dewasa, dan anggun.

Karna sejujurnya, soojin disini berperan sebagai pengamat.

"Tapi, gimana kalau elle tau kita yang sebenarnya?"

Celetukan dari yeeun membuat ketiganya berpikir keras.

Sejauh ini mereka hanya memikirkan balas dendam, sampai lupa masalah yang satu ini.

Mengungkapkan siapa mereka sebenernya.

"Gue belum siap, elle pasti bakal kecewa." balas soojin lesu.

"Bukan cuma itu. setelah elle tau kita yang sebenarnya, kemungkinan besar elle bakal ngusir kita jauh-jauh dari hidupnya." ujar soyeon.

"Dan saat itu terjadi, kita benar-benar menghilang." ujar jiwoo menambahkan ucapan soyeon.

Saat yang lainnya tengah panik, justru yeeun tampak santai.

Seolah-olah tau apa yang akan terjadi, selanjutnya.

"Tenang aja, kita adalah sumber kebahagiaan elle, kan?" tanya yeeun diakhiri dengan senyum tipisnya.

"Hei nak, kenapa masih di sekolah jam segini?!"

Dahyun terkejut dan menatap sekelilingnya dengan tatapan bingung dan linglung nya.

"Kenapa saya disini?" alih-alih menjawab dahyun malah bertanya balik.

"Kenapa tanya saya? Sudah ayo segera pulang!"

Dahyun pun mengangguk pada perintah satpam tersebut dan segera beranjak pergi.

Aneh. Setahu dahyun dirinya sedang tidur sehabis pulang sekolah tadi.

Tapi kenapa malah ada di sekolah dan tertidur di kelas yang gelap dan kosong.

Akhir-akhir ini dahyun merasa ada yang salah dengan dirinya.

Entah kenapa tiba-tiba dirinya berada di tempat yang berbeda.

Contohnya seperti ini, dirinya berada di rumah dan tertidur di kamar nya, tapi malah terbangun di sekolah.

Dan kemarin, dirinya dibuat terkejut oleh piano pemberian daddy nya, kata taehyung dahyun yang meminta sendiri padanya.

Padahal dahyun sama sekali tidak pernah meminta apapun pada taehyung.

Seperti ada yang mengendalikan dirinya. Tapi entah apa itu.

Dahyun merasa ga beres.

Ting

Dahyun menatap layar hp nya yang menampilkan pesan dari nomer tak dikenal.

Tanpa pikir panjang dahyun segera membuka pesan tersebut.

Unknown

/send video
/send video
/send video
/send video
/send video
Gimana, dahyun? Ah elleanor.

Jantung dahyun berdegup kencang, dirinya terkejut karna bagaimana bisa ada orang lain tau jika dirinya dahyun selain keempat sahabatnya.

Ditambah, dengan mengirimkan banyak video yang dahyun tidak tau apa itu.

Dengan ragu, dahyun pun memutar video tersebut.

Dan detik itu juga, dahyun menutup mulutnya terkejut.

Tangannya bergetar dan sekarang dirinya diliputi oleh ketakutan.

Jadi, siapa orang lain yang tau identitas dirinya selain keempat sahabat nya?