Kalian setuju ga My Step Brother lama sama yang baru ini Cici bukuin jadi satu? Tapi nunggu tamat deh.
7th later...
Bertahun-tahun Jisung tinggal dirumah keluarga angkatnya, ia tak pernah terpikir jika hidupnya semakin membaik saat bertemu dengan kakaknya.
Chenle sangat menyayanginya, bahkan selalu menjaga adik sematawayangnya dari gangguan-gangguan orang. Contohnya seperti Jaemin.
Jaemin tetap saja Jaemin, bahkan setelah 7 tahun berlalu Jaemin tetap menginginkan Jisung menjadi anaknya. Bahkan pernah memberikan Jisung susu bayi yang dia buat.
Jisung hanya terdiam, lalu menerima susu itu dan meminumnya. Jaemin tergelak senang, sampai-sampai Jaemin jatuh kebawah karna keasikan tertawa. Tentu saja Jisung setelahnya kabur. Tanpa mu membantu Jaemin berdiri. Hehehe.
Jeno dan Chenle hanya menghela nafas dengan kasar, lalu Jeno dengan senang hati membangunkan Jaemin dan menggendong ala koala andalannya. Agar Jaemin terdiam.
Setelah itu Jeno berpamitan akan pergi jalan-jalan, sambil menenangkan Si kelinci manisnya.
Jisung mengintip dari tembok yang berada tak jauh dari Chenle, lalu menghampiri Chenle, setelah dirasa aman.
Hari itu menjadi hari yang paling menyebalkan bagi Jisung.
Mari kembali ke masa ini.
Jisung sedang berleha-leha diatas kasur empuk milik Chenle sembari menikmati acara menonton 'Kakak yang sedang memakai baju'
Iya, Chenle baru selesai mandi. Saat keluar dari kamar mandi, ternyata Jisung sudah duduk manis diatas kasurnya. Ya sudah.
Kan, mereka sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Jadi Chenle tanpa mali membuka handuk yang terlilit dipinggang rampingnya itu.
Jisung hanya memperhatikannya saja, walau yang dibawah sana sedang diuji untuk tidak berdiri. Sayangnya tetap berdiri.
Bagaimana tidak?
Bayangkan saja, tubuh putih dan mulus milik Chenle didepannya sangat menggoda, apalagi dua bongkahan sintal itu yang terus-terusan memanggilnya. Ahh apalagi lubang pink yang berkedut seakan menggoda miliknya untuk bersarang disana.
"Yak, Zhong Jisung apa yang kau lihat hah?!"
Jisung mendatarkan wajahnya,"Tidak ada."
Chenle bergidik, tiba-tiba saja suasana dikamarnya menjadi terasa panas, apalagi dengan suara datar milik Jisung tadi. Ia harus cepat-cepat pergi dari kamarnya.
Menghindari hal-hal yang diinginkan oleh para pembaca. 😋
Setelah selesai memakai baju, Chenle berniat berlari. Namun sayang beribu sayang ....
Pinggang ramping itu ternyata telah didekap oleh Sang adik.
Jisung meraba dan mengelus perut datar milik Chenle dengan sensual, ditambah dengan meniup telinga Chenle.
"Shh... geli Jisung-ahh."
"Mau menikmati lolipopmu hyung?"
Chenle tidak bisa menolak, karna lolipop itu termasuk makanan kesukaannya.
"Euhh, mauu Ji."
"Bagus, ayo nikmati lolipop mu hyung."
Chenle mengangguk, lalu Jisung dan Chenle keluar dari kamar milik Chenle, kemudian membuka salah satu ruangan rahasia mereka, ya bukan rahasia sih soalnya Orang tua mereka tahu ruangan itu, namun tidak tau yang ada didalam ruangan itu.
Jisung menuntun Chenle untuk duduk disalah satu kursi yang tersedia disana.
"Tapi Ji, hyung baru saja selesai mandi, hyung tidak mau mandi lagi."
"Tenang saja hyung, aku tidak akan memaksamu. Cukup mainkan saja lolipop kesukaan hyung itu." Chenle mengangguk.
Chenle memulai mengemut 'lolipopnya' dengan perlahan, memasukkan lolipopnya kedalam mulut, tanpa menyentuh giginya.
"Ahh, seperti itu hyung."
Memainkan pucuk lolipop dengan lidahnya, memaju mundurkan kepalanya agar lebih leluasa memasukan lolipopnya itu.
"Shh... Ahh.... terusshh hyungg."
"Kau ini kenapa sih?"
"Tidak," ucap Jisung sembari menunjukan senyuman lebarnya.
"Jangan mendesah seperti itu, aku hanya mengemut lolipop ini. Reaksimu, seperti aku sedang memasukimu saja."
"Hah?"
"Tidak," ucap Chenle.
"Hyung, nanti Jisung akan membelikan hyung permen yupi. Tapi nanti setelah Jisung pergi bermain dengan Guanlin ya."
"Heem," jawab Chenle dengan malas.
"Jangan pulang terlalu larut Ji, dirumah hanya kita berdua saja. Ayah dan Ibu pulangnya masih lama," lanjutnya.
"Iya hyung, aku tidak akan pulang terlalu larut kok. Ya sudah, aku berangkat dulu."
"Ya, hati-hati Jisung-ie."
Cupp...
Jisung mencium bibir ranum milik Chenle 🙂
Rasanya selalu manis -
Sedikit melumat bibir ranum itu, dan bermain sebentar dengan lidah milik Chenle.
Chenle menepuk dada bidang milik Jisung, Jisung melepas kithsnya itu.
Cup....
Kecupan terakhir sebelum pergi.
Chenle menatap kepergian Jisung dengan wajah datar.
"Hah,, selalu saja seperti itu. Tak apalah lumayan hehehe...."
Tbc
Kalian rindu ga?
Maaf banget ga sesuai ekspektasi kalian. Maaf banget baru sempet update lagi.Btw, cici punya 2 cerita yang satu ttg kerajaan yg satu kaya biasa. Kalian lebih mint mana?
KAMU SEDANG MEMBACA
[New] My Step Brother - Chenji
Fanfiction^^Follow me First^^ Vote Komen, kalian diperlukan dicerita ini. Chenle dan Jisung merupakan adik-kakak, namun suatu hari ada kesalahan dalam kehidupan mereka. "Aku hamil." "Apa? Gugurkan saja." "Kau gila, dia benihmu yang tertinggal. bajingan!!"...