Syal Merah | Aot | Snk

ch. 1

Eren yeager

Pemuda dengan tekad yang kuat bagai baja, dengan raga yang tumbang demi kebebasan. Namanya yang terkenal jahat dalam sejarah dunia. Namanya yang di ikrarkan dalam tiap perang sebagai sosok yang mengerikan, menyeramkan, juga musuh bagi seluruh penjuru dunia. Sosok yang tak lagi diharapkan ada kehadirannya.

Eren yeager. gugur di medan perang ribuan tahun silam. Sejarah mencatatnya sebagai krimal dan pembelot. Dunia membencinya. Mengenal namanya dengan kenangan buruk pada ingatan di hari itu. Hari di mana dunia di ratakan oleh pembalasan dendam.

Namun, darah yang ia tumpahkan, tangis amarah yang ia pendam, serta Pengorbanan yang ada. Eren yeager, tak menyesali sedikitpun keputusannya, bahkan hingga hembusan napas terakhirnya. Itulah jalan hidupnya.

Demi kebebasan. Demi perdamaian. Demi kebahagiaan sahabat serta orang orang yang ia cinta. Itu adalah jalan yang ia tempuh tanpa adanya penyesalan.

Puluhan tahun lamanya. Sejarah terus berkembang. Menorehkan tinta dalam lembaran kertas, menuliskan nama-nama para pahlawan yang gugur dalam pengabdiannya pada dunia.

Armin arlert, mikasa ackerman, Jean cristain, Levi, Connie springer, annie leonhart, historia.... dan masih banyak lagi pahlawan lainnya yang gugur di hempaskan waktu.

Bahkan ribuan tahun berlalu, dunia terus berkembang. Sejarah menjadi pro dan kontra. Para peneliti mulai mengilustrasikan sebuah falsafah sejara. Masa-masa yang kelam.

Hingga ribuan tahun berlalu. Sejarah tinggallah fiksi belaka. Tak dipedulikan oleh banyak kalangan. Dunia berubah sedemikian rupa. Dunia dengan masanya yang disebut masa modernitas. Dunia dengan penduduknya yang beragam macam rupa. Beragam macam bahasa, ras, suku, budaya. Dunia yang menjadi tempat selayaknya hidup bahagia, bebas, tak ada perang. Dunia yang di penuhi oleh ketenangan dan kehangatan. Dunia tanpa Titan.

Dunia dengan masa kini.

.
.
.

Tbc